Pembelajaraan PKn tentang globalisasi di kelas IV akan sangat menarik apabila siswa mengalami pembelajaran itu sendiri dan mendapat pengalaman
tentang nilai yang dapat dipetik dari setiap permasalahan, maka dari itu metode PBM baik digunakan dalam penelitian ini. Pengaruh globalisasi memang sangat
beragam dan meliputi banyak aspek, contohnya gaya hidup, komunikasi, transportasi, teknologi, makanan dan minuman. Peningkatan kualitas belajar
siswa, yang ditandai dengan peningkatan partisipasi siswa dalam belajar, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kesadaran siswa akan nilai terkait
dengan materi globalisasi. Usaha peningkatan kualitas belajar siswa tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah PBM.
Dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah PBM siswa dapat bekerjasama dalam kelompok untuk memecahkan masalah serta
merefleksikan permasalahan dan menyadari akan nilai globalisasi.
2.5 Hipotesis Statistik
2.4.1 Penggunaan model PBM berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kesadaran siswa akan nilai globalisasi kelas IV SD Kanisius
Kadirojo Tahun Ajaran 20122013. H
i
diterima H ditolak.
2.4.2 Penggunaan model PBM pada kelompok eksperimen memiliki kesadaran akan nilai globalisasi lebih tinggi dari pada kelompok kontrol
yang menggunakan metode ceramah. H
i
diterima H ditolak.
33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada Bab III ini akan diuraikan tentang jenis penelitian, populasi dan sampel, jadwal pengambilan data, rencana tindakan, variabel penelitian, definisi
operasional, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, uji validitas dan realiabilitas, dan teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental jenis quasi-experimental design Sugiyono, 2010:114 dengan tipe non-equivalent
control group design Sugiyono, 2010:116. Penelitian ini mengambil dua yang tidak dipilih secara random atau acak yaitu kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Penelitian Eksperimen ini bisa disebut kuasi karena bukan merupakan eksperimen murni tetapi tetap seperti murni, seolah-olah murni Sukmadinata,
2008:207. Pada awal kedua kelompok tersebut diberi pretest agar dapat mengetahui keadaan awal dari masing-masing kelompok serta untuk mengetahui
adanya atau tidaknya perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian kelompok pertama kelas eksperimenkelas VI SD K Kadirojo
diberi perlakuan atau treatment yaitu menggunakan model pembelajaran berbasis masalah PBM. Kelompok kedua kelas kontrolkelas VI SD N Sinduadi 1 tidak
diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah PBM. Setelah itu diberi perlakuan menggunakan posttets pada masing-masing
kelompok. Posttest digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan atau