Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
3 Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran
siswa. 4
Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah
dalam kehidupan nyata. 5
Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab
dalam pembelajaran yang mereka lakukan, disamping itu juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baik
terhadap hasil maupun proses belajarnya. 6
Melalui pemecahan masalah bisa mempertimbangkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran dasarnya merupakan cara
berpikir dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku.
7 Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai
siswa karena dapat menjadikan siswa berpikir kritis, mandiri dan mampu menghadapi setiap permasalahan dalam hidupnya.
8 Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa
untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dan pengetahuan baru.
9 Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan pada siswa
untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
10 Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk
terus-menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
b. Kelemahan Menurut Sanjaya 2011:219 kelemahan pembelajaran berbasis
masalah adalah : 1
Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit dipecahkan,
maka mereka akan merasa malas untuk mencoba. 2
Keberhasilan strategi pembelajaran melalui pembelajaran berbasis masalah membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
2.1.4 Pendidikan Kewarganegaraan 2.1.4.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Wiharyanto 2008:6 pendidikan kewarganegaraan untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, serta membentuk sikap dan perilaku cinta
tanah air yang bersendikan kebudayaan bangsa. Di berbagai negara juga dikembangkan materi pembekalan nilai-nilai yang mendasari sikap dan perilaku
warganegaranya. Oleh karena itu, Pendidikan kewarganegaraan dapat disejajarkan dengan Civics Education yang diberikan di berbagai negara. Pendidikan
Kewarganegaraan bersifat interdisipliner antar bidang bukan monodisipliner, karena kumpulan pengetahuan yang membangun ilmu kewarganegaraan ini
diambil dari berbagai disiplin ilmu.
Sumarsono 2001:6-7 pendidikan kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar
berkenaan dengan hubungan antara warga negara dan negara serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara PPBN agar menjadi warga negara yang dapat
diandalkan oleh Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui pendidikan kewarganegaraan, warga negara Kesatuan Republik Indonesia
diharapkan mampu: memahami, menganalisis, dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan negaranya secara berkesinambungan
dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan dalam Pembukaan UUD 1945. Pendidikan Kewarganegaraan yang berhasil akan
membuahkan sikap mental yang cerdas, penuh tanggung jawab dari peserta didik. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan pendidikan kewarganegaraan
salah satu mata pelajaran yang mempunyai tujuan untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, serta membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air yang
bersendikan kebudayaan bangsa.membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dan
negara serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara PPBN agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh Bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.