Upaya Budaya Hukum Upaya Polri Mengatasi Hambatan dalam Penanggulangan Tindak Pidana

semata sebagai “penghukum” penegak hukum yang menjurus ke tindakan represif. Dengan demikian, hasil yang diharapkan dari proses peradilan restoratif adalah menggalang terwujudnya “perdamaian” antara para pihak melalui upaya win-win solution. 403

3. Upaya Budaya Hukum

Setiap masyarakat, setiap negara, setiap komunitas mempunyai suatu budaya hukum. Hal ini selalu berupa sikap dan pandangan terhadap hukum attitudes and opinions about law. Mengkaji budaya hukum dalam perspektif hukum positif, bahwa hukum yang berlaku di masyarakat dalam bentuk peraturan perundang-undangan di dalam bekerjanya di masyarakat diperlukan kesepadanan mengenai unsur-unsur yang terdapat dalam hukum itu sendiri yang memandu bagaimana hukum itu dirumuskan, diorganisasikan dan selanjutnya diterapkan. Budaya hukum diartikan sebagai nilai- nilai dan sikap-sikap anggota masyarakat yang berhubungan dengan hukum, memiliki peran yang sangat penting bagi berhasil atau tidak bekerjanya hukum di dalam masyarakat. 404 Dalam upaya penanggulangan dan pencegahan kejahatan tidak cukup hanya dengan pendekatan secara integral, tetapi pendekatan sarana penal dan non penal tersebut harus didukung juga dengan meningkatnya kesadaran hukum masyarakat. Kesadaran hukum masyarakat merupakan salah satu bagian dari budaya hukum. Dikatakan sebagai salah satu bagian, karena selama ini ada persepsi bahwa budaya 403 Edi Suroso, Op. Cit, hal. 11. 404 Muladi, Op.Cit, hal. 271. Universitas Sumatera Utara hukum hanya meliputi kesadaran hukum masyarakat saja. Padahal budaya hukum juga mencakup kesadaran hukum dari pihak pelaku usaha, parlemen, pemerintah, dan aparat penegak hukum. Hal ini perlu ditegaskan karena pihak yang dianggap paling tahu hukum dan wajib menegakkannya, justru oknumnyalah yang melanggar hukum. Hal ini menunjukkan kesadaran hukum yang masih rendah dari pihak yang seharusnya menjadi ”tauladan bagi masyarakat” dalam mematuhi dan menegakkan hukum. 405 Kejahatan merupakan produk dari masyarakat, sehingga apabila kesadaran hukum telah tumbuh di masyarakat, kemudian ditambah dengan adanya upaya strategis melalui kolaborasi antara sarana penal dan non penal, maka dengan sendiri tingkat kriminalitas akan turun, sehingga tujuan akhir criminal policy, yaitu upaya perlindungan masyarakat social defence dan upaya mencapai kesejahteraan masyarakat social welfare akan terwujud. Dalam pemberantasan perjudian di Kabupaten Asahan, pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Asahan di masa depan perlu proaktif mengeluarkan kebijakan sosial yang bisa digunakan dalam upaya preventif penanggulangan kejahatan perjudian. Kebijakan ini terutama yang terfokus untuk menanggulangi masalah kemiskinan, pengangguran, relokasi pemukiman kumuh, peningkatan kualitas pendidikan masyarakat Kabupaten Asahan sehingga mampu bersaing dalam dunia kerja. Perbaikan perekonomian masyarakat Kabupaten Asahan juga perlu menjadi 405 Dwi Haryadi, Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan Kejahatan, diperoleh dari www.dwineyniubb.blogspot.com, diakses tanggal 15 Maret 2011. Universitas Sumatera Utara prioritas dan peningkatan sumber daya masyarakat melalui jalur pendidikan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan, dan mempunyai kesadaran hukum serta taat terhadap hukum yang berlaku. Berdasarkan upaya-upaya yang telah dijelaskan di atas, baik kebijakan Undang-Undang, aparat penegak hukum, dan budaya hukum, menurut penulis strategi yang perlu dijalankan di masa depan dalam penanganan perjudian di Kabupaten Asahan yaitu : a. Perlu adanya peraturan daerah yang sesuai dan mengacu pada peraturan di atasnya. b. Kebijakan Pemerintah Daerah yang mendukung implementasi peraturan sangat strategis sebagai penegasan. c. Meningkatkan etos kerja masyarakat dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap pemberantasan perjudian. d. Sosialisasi peraturan dan kebijakan pemerintah terhadap masyarakat lebih intensif dan optimal. e. Meningkatkan efektifitas penegakan hukum, melalui penerapan hukum secara adil dan tanpa pandang bulu. f. Pengawasan terhadap penegak hukum. g. Adanya penghargaan bagi aparat penegak hukum yang berprestasi. h. Mencegah dan mempersempit ruang bagi masyarakat untuk melakukan perjudian. Universitas Sumatera Utara 168 i. Peningkatan kualitas SDM aparat penegakan hukum secara professional dan disiplin. j. Lokalisasi perjudian dengan berbagi aturan yang ketat. k. Memberikan solusi atas pekerjaan bagi masyarakat pengangguran. l. Meningkatkan dan mendorong aktivitas masyarakat pada kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat. m. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap efek negatif tindak pidana perjudian. n. Meningkatkan peran lembaga keagamaan, ormas, kepemudaan untuk memfasilitasi masyarakat mencegah maraknya perjudian. o. Sosialisasi peraturan pelarangan perjudian. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Konsep kebijakan penanggulangan kejahatan perjudian dari sudut pandang criminal policy mengacu kepada teori G. Pieter Hoefnagels bahwa kebijakan penanggulangan kejahatan criminal policy merupakan usaha yang rasional dari masyarakat sebagai reaksi mereka terhadap kejahatan. Kebijakan penanggulangan kejahatan criminal policy sebagai bagian dari kebijakan penegakan hukum law enforcement policy harus mampu menempatkan setiap komponen sistem hukum dalam arah yang kondusif dan aplikatif untuk menanggulangi kejahatan, termasuk peningkatan budaya hukum masyarakat sehingga mau berpartisipasi secara aktif dalam penanggulangan kejahatan. G. Pieter Hoefnagels menyederhanakan kebijakan penanggulangan kejahatan melalui dua cara. Pertama, kebijakan penal penal policy yang biasa disebut dengan criminal law application”. Kedua, kebijakan non-penal non-penal policy yang terdiri dari “prevention without punishment” dan “influencing views of society on crime and punishment mass media.” Pendekatan integral antar penal policy dan non penal policy dalam penanggulangan kejahatan harus dilakukan karena pendekatan penerapan Universitas Sumatera Utara