Baru, musim panen atau musim paceklik. Hal ini dilatarbelakangi adanya keinginan sebagian masyarakat untuk merayakan hari besar secara mewah tanpa
diiringi oleh kemampuan ekonomi. Hal ini memicu pelaku potensial yang kurang mampu secara ekonomi untuk melakukan perjudian.
Kalender Kamtibmas ini banyak membantu aparat kepolisian untuk mempersiapkan tindakan yang telah diperhitungkan dalam melindungi
masyarakat. Kalender Kamtibmas ini juga dipadukan dengan analisa anatomy of crime, yang meliputi, jam berapa kejahatan dilakukan, umur pelaku, jenis
kelamin, modus operandi, sasaran, dan lokasi kejadiannya. Paduan antara kalender kamtibmas dengan anatomi kejahatan ini akan menjadi corak kegiatan kepolisian
untuk mengantisipasi terjadinya kejahatan kekerasan di Kabupaten Asahan.
b. Upaya Pre-emtif
Pre-emtif merupakan
istilah yang dikenal sebagai pembinaan masyarakat. Penanggulangan kejahatan perjudian di Kabupaten Asahan selama ini melalui
upaya pre-emtif yaitu dengan menerjunkan Polisi Masyarakat Polmas di setiap kelurahan yang ada dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Asahan. Setiap
kelurahan ditempatkan satu orang Polmas.
1 Kegiatan Polmas
Sebagai suatu strategi, Kepolisian Masyarakat Polmas berarti : Model perpolisian yang menekankan kemitraan yang sejajar antara petugas Polisi dengan
masyarakat lokal dalam menyelesaikan dan mengatasi setiap permasalahan sosial yang mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat setempat, dengan tujuan :
Universitas Sumatera Utara
untuk mengurangi kejahatan dan rasa ketakutan akan kejahatan serta meningkatkan kualitas hidup warga setempat.
314
Dasar atau landasan hukum pembentukan Polmas adalah UUD 1945 perubahan Kedua Bab XII Pasal 30; UU No. 2 Tahun 2002 tentang Polri
; pada Pertimbangan huruf b Pemeliharaan Keamanan Dalam Negeri dan Pasal 3, serta
SKEP KaPolri No. Pol. : Skep737X2005 tanggal 13 Oktober 2005 tentang Kebijakan dan Strategi Penerapan Model Perpolisian Masyarakat dalam
Penyelenggaraan Tugas Polri. Di satu sisi apresiasi positif muncul dari masyarakat. Namun di sisi lain,
hambatan pelaksanaan justru muncul dari internal Polri sendiri, antara lain ketiadaan perimbangan percepatan pada tingkat pelaksanaan, ketidakpedulian dan kurangnya
pemahaman pimpinan satuan kewilayahan mulai Kapolda, KapolwilKapolwiltabes, Kapoltabes, Kapolres KapolrestaKapolres Metro, Kapolsek, Kapolsekta tentang
konsep pelaksanaan Polmas tujuan, sasaran, filosofi grand strategi Polmas, sumber dan pengelolaan anggaran, mekanisme evaluasi, pengawasan dan komplain yang
bersifat eksternal dan internal, serta kultur kinerja anggota Polri yang belum sepenuh berubah dari pola-pola Polri di masa Orde Baru –perubahan yang selama ini diklaim
para pimpinan Polri masih cenderung normatif. Upaya preemtif dalam penanggulangan tindak pidana perjudian di Polres
Asahan melalui pembentukan Polmas kepolisian masyarakat. Polres Asahan telah
314
Newsletter, Relasi Polisi Masyarakat, Edisi VII102008, hal. 2.
Universitas Sumatera Utara
melakukan pembinaan Polmas yang dilakukan setiap hari Sabtu, dengan sasaran untuk melakukan pembinaan yang ada di setiap tempat dan wilayah.
315
Pendekatan yang dipakai oleh Polmas adalah pendekatan persuasif kepada masyarakat dengan tujuan melakukan pencegahan terjadinya kejahatan di tengah
masyarakat. Adapun tugas pokok dari Polmas ini adalah : 1.
Membina kesadaran hukum masyarakat desakelurahan; 2.
Membina kesadaran keamanan dan ketertiban masyarakat desakelurahan 3.
Membina partisipasi masyarakat dalam rangka pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat secara swakarsa di desakelurahan.
4. Mengumpulkan bahan keterangan;
5. Mengamankan kegiatan-kegiatan masyarakat;
6. Menerima laporan dan pengaduan masyarakat;
7. Memberikan bantuan pengawalan, pencarian dan pertolongan kepada masyarakat.
8. Membina tata tertib lalu lintas
9. Penanganan tingkat pertama kejahatan, pelanggaran atau kecelakaan di TKP.
10. Melaksanakan tugas-tugas di bidang pembangunan dan kegiatan kemasyarakatan
berdasarkan permintaan instansi yang berwenang dan masyarakat setempat. Hal ini sejalan dengan pendapat Tokoh Masyarakat Asahan, H. Achmad
Safari, bahwa mengenai kasus perjudian di Asahan, hingga saat ini memang sudah mulai mengalami perubahan yang cukup signifikan, maksudnya sempat mengalami
315
Wawancara dengan AKBP J. Didiek Dwi Priantono, SH, Kapolres Asahan pada tanggal 15 April 2011.
Universitas Sumatera Utara
perubahan yang drastis, dengan adanya berbagai pengungkapan yang telah dilakukan oleh Polres Asahan dibantu dengan segenap komponen masyarakat Polmas masalah
ini sudah mulai dapat berkurang, namun masih saja tetap ada yang terang-terangan tetap melakukan praktek perjudian, karena memang sulit memberantas praktek
perjudian hingga ke akar-akarnya.
316
Menurut tokoh pemuda Muhammadiyah Kabupaten Asahan Syamsul bahwa pihak yang paling berperan dalam memberantas perjudian di Asahan adalah
para generasi muda, dan tokoh masyarakat serta elemen masyarakat yang lainnya, yang paling dini adalah orang-orang yang paling dekat di lingkungan dan yang paling
terkecil lingkungan keluarga. Para pemuda dapat bergabung dengan Polmas yang dibentuk oleh Polres Asahan.
317
Berkaitan dengan pembentukan polmas polisi masyarakat di wilayah hukum Polres Asahan, tokoh masyarakat Asahan H. Achmad Safari mengatakan bahwa
pembentukan polmas sangat efektif karena dengan adanya Polmas polisi masyarakat dapat bersentuhan dengan masyarakat, setiap masyarakat dapat dengan mudah
menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan upaya ataupun langkah yang dilakukan dalam menciptakan ketertiban masyarakat, dan yang paling ditandaskan hal
tersebut agar lebih direalisasikan dalam melakukan tindakannya.
318
316
Wawancara dengan H. Achmad Safari, Tokoh Masyarakat Asahan, tanggal 22 April 2011.
317
Wawancara dengan Syamsul, Tokoh Pemuda Muhammadiyah Asahan, tanggal 23 April 2011.
318
Wawancara dengan H. Achmad Safari, Tokoh Masyarakat Asahan, tanggal 22 April 2011.
Universitas Sumatera Utara
Pembentukan Polmas oleh Polres Asahan dirasakan efektif dalam penanggulangan kejahatan perjudian di Kabupaten Asahan. Masyarakat banyak
yang memberikan informasi tentang hal-hal yang terjadi di lingkungan masing- masing, termasuk mewaspadai pelaku potensial, sehingga aparat kepolisian lebih
mudah melacak dan melakukan tindakan bila terjadi tindak perjudian. Hal ini juga sesuai dengan rumus terjadinya kejahatan, yaitu kejahatan terjadi karena ada niat
dan kesempatan, dengan adanya Polmas maka dapat menutup kesempatan seseorang untuk melakukan kejahatan. Dalam rangka koordinasi kinerja Polmas,
maka sering dilakukan apel bersama di Kota Asahan untuk menyatukan visi dan penguatan di tengah masyarakat.
319
2 Kegiatan Penyuluhan
Untuk dapat menanggulangi meluasnya perjudian di Polres Asahan, dilakukan dengan cara melakukan penyuluhan dengan meningkatnya Polmas dan kepolisian
yang menyentuh hingga ke lapisan yang lebih rendah, melalui kegiatan-kegiatan pengajian di setiap wilayah, pertemuan yang ada di setiap desa, ataupun kesempatan
yang ada di setiap wilayah.
320
Syahruddin Husein
321
mengatakan peranan pendidikan agama dan berbagai bentuk media penyuluhan keagamaan adalah sangat penting dalam memperkuat
kembali keyakinan dan kemampuan manusia untuk mengikuti jalan kebenaran dan
319
Wawancara dengan AKP Moch. Yorries M. Y. Marzuki, SIK, Kasat Reskrim Polres Asahan pada tanggal 18 April 2011.
320
Wawancara dengan AKP Moch. Yorries M. Y. Marzuki, SIK, Kasat Reskrim Polres Asahan pada tanggal 18 April 2011.
321
Syahruddin Husein, Opcit, hal. 8.
Universitas Sumatera Utara
kebaikan. Dengan pendidikan dan penyuluhan agama yang efektif, tidak hanya diharapkan terbinanya pribadi manusia yang sehat jiwarohaninya tapi juga
terbinanya keluarga yang sehat dan lingkungan sosial yang sehat. Pembinaan dan penggarapan kesehatan jiwa masyarakat memang tidak berarti semata-mata kesehatan
rohanimental, tapi juga kesehatan budaya dan nilai-nilai pandangan hidup kemasyarakatan. Ini berarti penggarapan kesehatan masyarakat atau lingkungan sosial
yang sehat tidak harus berorientasi pada pendekatan religius tapi juga berorientasi pada pendekatan identitas budaya nasional.
Dalam penyuluhan perlu ditekankan bahwa perjudian merupakan penyakit sosial yang sangat buruk. Kemenangan yang dihasilkan dari perjudian tidak akan
bertahan lama justru akan berakibat pada pengerusakan karakter individu dan akan merusak kehidupannya. Banyak sudah fakta menceritakan bahwa pemenang judi
tidak selalu memiliki hidup yang sejahtera, sebagian besar mengalami kemiskinan yang begitu parah dan mengalami alienasi keterasingan dari keluarga dan
masyarakat. Kehidupan yang semestinya dapat diperoleh dan dinikmati dengan keluarga berubah menjadi keburukan.
322
Masalah yang sering muncul pada kasus perjudian yaitu orang akan menjadi ketagihan, mereka tidak dapat berhenti berjudi, dan kehilangan banyak uang. Dari
beberapa masalah tersebut, timbul banyak masalah sosial pada berbagai bidang kehidupan yaitu : karena ketagihan dan tidak punya uang, biasanya penjudi berbuat
nekat demi mendapat uang kembali seperti mencuri, merampok. Karena terus-terusan
322
Barda Nawawi Arief, Op.Cit, hal. 125.
Universitas Sumatera Utara
kalah berjudi, pelaku banyak kehilangan uang sehingga dapat mengakibatkan kemiskinan. Pada psikologis, besar kemungkinan penjudi yang kalah main akan
mengalami stress ataupun kegilaan karena telah banyak kehilangan uang. Pada tahap biologis, perjudian membuat para pelaku memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Ini
karena biasanya perjudian dilakukan pada malam hari hingga pagi hari. Seseorang yang terlalu banyak menghirup udara malam, sangat tidak baik bagi kesehatan. Di
bidang kebudayaan, perjudian membuat penjudi menjadi malas bekerja sehingga tidak dapat menghidupi dirinya dan keluarnya. Judi juga dilarang oleh agama.
323
Hampir semua orang berpikiran bahwa kemiskinan adalah satu-satunya penyebab maraknya perjudian. Kemiskinan memang menjadi penyebab utama
maraknya perjudian, tapi bukan satu-satunya. Pembenaran atas pendapat tersebut bahwa atas dasar kemiskinan itu banyak orang yang berkeinginan untuk berjudi,
mendapatkan uang hanya dengan duduk dan bermain kartu. Namun, banyak lagi penyebab lainnya yang membuat perjudian marak, yaitu tipisnya keimanan dan
kondisi psikis seseorang juga merupakan penyebabnya. Jika kondisi psikis seseorang dalam keadaan kacau, kemungkinan untuk mengatasi rasa kacau tersebut dituntaskan
dengan bermain judi. Keadaan kacau tersebut bisa disebabkan oleh banyak masalah seperti PHK, perceraian, hutang, tidak punya pegangan hidup, tidak takut akan
berbuat dosa, sehingga orang tersebut akan mudah untuk bermain judi tanpa adanya rasa takut pada Tuhan.
323
Wawancara dengan H. Achmad Safari, Tokoh Masyarakat Asahan, tanggal 22 April 2011.
Universitas Sumatera Utara
Hal yang paling mendasar bahwa kecenderungan masyarakat yang masih ingin dan tetap bermain judi sangat besar, karena juga lapangan pekerjaan yang
semakin sedikit, dan juga faktor kebudayaan masyarakat yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang dengan mudah, tanpa harus bekerja.
324
2. Penanggulangan Tindak Pidana Perjudian Dengan Sarana Penal di Polres Asahan