tentu saja kemampuan membayar dipengaruhi oleh pendapatan dan laba yang diraih, dimana hal ini dipengaruhi oleh produktivitas karyawan yang
tercermin dalam biaya tenaga kerja. 6.
Berbagai kebijaksanaan pengupahan dan penggajian Hampir semua organisasi mempunyai kebijaksanaan-kebijaksanaan yang
mempengaruhi pengupahan dan penggajian. Misalnya kebijaksanaan kenaikan upah yang sama, kebijaksanaan pembayaran bonus dan
sebagainya. 7.
Kendala-kendala pemerintah Tekanan-tekanan eksternal dari pemerintah dengan segala peraturannya
mempengaruhi penetapan kompensasi perusahaan. Misalnya peraturan upah minimum, upah kerja lembur, pembatasan usia kerja, dan sebagainya.
2.1.7 Tahapan Penetapan Kompensasi
Untuk menetapkan upah karyawan diperlukan beberapa tahapan yang harus dilalui. Menurut Dessler 2005:425 ada 5 tahapan yang perlu dilalui
perusahaan sebelum menetapkan tingkat upah karyawan yaitu: 1.
Adakan survei gaji 2.
Menetapkan nilai masing-masing pekerjaan melalui evaluasi kerja 3.
Mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan yang serupa ke dalam jenjangnya paygrades
4. Menetapkan harga masing-masing pay grades melalui kurva gaji
5. Menyempurnakan tingkat upah.
Universitas Sumatera Utara
2.1.8 Teknik Penetapan Kompensasi
Perusahaan memerlukan suatu teknik yang dapat membantu perusahaan dalam menentukan tingkat upah karyawan. Ada beberapa teknik yang tersedia di
mana masing-masing teknik memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri. Dari keseluruhan teknik tersebut sudah berkembang dan sudah teruji kehandalannya.
Menurut Werther 1992: 342 Adapun teknik-tekniknya sebagai berikut: a
Evaluasi kerja Prosedur sistematis yang dapat digunakan untuk menentukan nilai relative
dari suatu pekerjaan. Meskipun dalam evaluasi kerja ini terdapat beberapa pendekatan yang berbeda. Namun masing-masing mempertimbangkan
tanggung jawab, skill, upaya mental, upaya fisik dan kondisi kerja. Tujuan dari evaluasi kerja ini adalah untuk menentukan jenis pekerjaan mana yang
sepantasnya memperoleh upah yang lebih banyak. b
Peringkat Kerja Job Ranking Metode ini merupakan yang paling sederhana dan hasilnya kurang tepat.
Cara kerjanya sebagai berikut: atasan meninjau informasi analisis kerja, kemudian masing-masing pekerjaan itu disusun menurut peringkat secara
subyektif. c
Klasifikasi Kerja Job Garding Metode ini juga disebut dengan job classification dan hasilnya sedikit
lebih tangguh dibandingkan dengan peringkat kerja tetapi masih kurang akurat.
Universitas Sumatera Utara
d Faktor Perbandingan Comparison Factor
Metode ini memerlukan komite evaluasi kerja untuk membandingkan komponen kerja yang penting. Komponen kerja tersebut meliputi
tanggung jawab, skill, gaya mental, upaya fisik dan kondisi kerja. e
Sistem Poin Point System Sistem ini mengevaluasi faktor-faktor penting dari masing-masing
pekerjaan. f
Survei Upah dan Gaji Untuk menentukan tingkat kompensasi yang adil, sebagian perusahaan
bersandar pada survei upah dan gaji.
2.1.9 Sistem Prestasi Meryt System