Interpretasi Data Keterbatasan Penelitian

b. Wawancara Mendalam

Metode wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara. Salah satu bentuk wawancara yang dipakai dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dept interview. Wawancara mendalam yang dimaksudkan adalah percakapan yang sifatnya luwes, terbuka, dan tidak baku. Dalam hal ini peneliti akan melakukan wawancara mendalam terhadap berberapa informan yang ada di Pasar Yuka maupun yang ada di pasar yang direlokasikan untuk bisa memperoleh informasi dan data-data terkait dengan relokasi Pasar Yuka.

3.4.2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka yang diperlukan untuk mendukung data primer. Adapun bentuk pengumpulan data sekunder yang dilakukan adalah: Penelitian Kepustakaan Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku ilmiah, tulisan, karangan, ilmiah, laporan penelitian yang berkaitan dengan topik penelitian.

3.5. Interpretasi Data

Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan, komentar peneliti, gambar, foto, dokumen berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Setelah data dari lapangan terkumpul, maka peneliti akan mengolah dan menganalisis data Universitas Sumatera Utara tersebut dengan menggunakan analisis secara deskriptif kualitatif. Matriks juga akan digunakan sebagai bagian dari analisis data. Analisis deskriptif-kualitatif merupakan suatu tehnik yang menggambarkan dan menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya. Menurut M. Nazir 2003 bahwa tujuan deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat- sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

3.6. Keterbatasan Penelitian

Setiap penelitian sejatinya sering mengalami hambatan baik dari faktor internal maupun faktor eksternal. Demikian halnya dengan penelitian ini. Adapun keterbatasan yang penulis hadapi antara lain yaitu: a. Faktor Internal Faktor internal yaitu faktor-faktor yang muncul dari dalam, yaitu faktor-faktor dari penulis sendiri. Kendala-kendala tersebut meliputi keterbatasan waktu dan juga materi yang dimiliki oleh penulis dalam mengumpulkan data di lapangan. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal yaitu kendala-kendala yang muncul dari luar yaitu kendala yang ada di luar diri penulis itu sendiri. Kendala tersebut adalah kesulitan dalam mendapatkan data atau informasi di Kelurahan. Kemudian juga rumitnya prosedur-prosedur yang harus dilewati penulis untuk mendapatkan data yang diinginkan. Selain itu penulis Universitas Sumatera Utara juga mengalami kesulitan dalam mewawancarai informan. Ada sebagian dari informan yang takut untuk diwawancarai sehingga penulis harus mampu untuk meyakinkan mereka. Hal ini juga disertai dengan padatnya kegiatan informan dimana pedagang harus menjual barang dagangannya kepada semua pembeli, sehingga sangat sulit untuk mendapatkan situasi yang kondusif dalam melakukan wawancara. Di samping itu penggunaan bahasa dan tata cara yang harus sesuai dengan perilaku pedagang di Pasar Yuka ini. Peneliti harus menyesuaikan pemahaman informan terhadap bahasa yang digunakan oleh peneliti. Sehingga tidak jarang peneliti harus melakukan pertanyaan berulang-ulang untuk mendapatkan jawaban yang lebih baik. Universitas Sumatera Utara BAB IV DESKRIPSI WILAYAH DAN INTERPRETASI DATA

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian