Sosialisasi Pemerintah Mengenai Proses Relokasi

sehingga para pedagang tradisional tidak menangkap maksud dan makna dari proses relokasi tersebut.

4.2.5. Sosialisasi Pemerintah Mengenai Proses Relokasi

Sosialisasi berkaitan dengan kegiatan penyampaian informasi khususnya yang dilakukan aparat kepada masyarakat mengenai sebuah program yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu masyarakat perlu mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan program tersebut supaya masyarakat dapat meresponnya dengan baik. Begitu juga yang terjadi dalam program relokasi pedagang, apakah karena kurang efektif dalam menyampaikan informasi tentang program yang menyebabkan pelaksanaan program mengalami hambatan. Seperti yang dikutip peneliti dari hasil penelitian sebelumnya yang dikemukakan Hendi Yulianto 2008 dalam penelitiannya mengenai Studi Implementasi Pengaturan dan Pembinaan PKL dalam Program Relokasi PKL di wilayah Kecamatan Semarang Timur. Ia menyebutkan gagalnya program relokasi sebagian besar disebabkan oleh karena sosialisasi yang kurang efektif http:eprints.undip.ac.id76521D2A002034_Hendi_yulianto.pdf diakses tanggal 14- 03-2011 pukul 12.50 Di dalam implementasi suatu program, maka sosialisasi harus dilaksanakan oleh pihak-pihak yang telah ditentukan. Dalam hal ini seharusnya pihak yang melakukan proses relokasi terlebih dahulu melakukan sosialisasi kepada pedagang di Pasar Yuka terkait dengan rencana pemerintah untuk membuat kebijakannya. Pertama-tama pedagang diajak untuk musyawarah agar bisa dicapai sebuah keputusan dan disepakati bersama. Tetapi menurut pengakuan beberapa orang pedagang sosialisai yang dilakukan Universitas Sumatera Utara kurang maksimal karena rapat yang diadakan sifatnya hanya seperti formalitas saja. Di dalamnya hanya membahas keinginan pemerintah agar pedagang segera pindah ke lokasi yang telah ditentukan sebelumnya. Di sini pedagang tidak mempunyai pilihan melainkan pedagang harus mengikuti apa yang sudah direncanakan oleh pemerintah. Kemudian media yang digunakan untuk sosialisasi kurang beragam dimana hanya menggunakan selebaran atau brosur dan menyebabkan perbedaan persepsi antara petugas dengan pedagang ditambah dengan kurangnya intensitas sosialisasi yang dilakukan sehingga pedagang tidak terlalu tahu tentang maksud dan tujuan program ini. Pedagang yang paham dengan maksud dan tujuan relokasi ini maka ia akan mengikuti dan menjalankan program pemerintah tersebut. Tapi bagi pedagang yang tidak paham akan maksud dan tujuan dari proses relokasi ini maka ia pun tidak akan melaksanakan program relokasi tersebut. Seperti yang terjadi pada proses relokasi Pasar Yuka ini. Banyak pedagang yang tidak paham akan maksud dan tujuan pemerintah melakukan program relokasi ini sehingga mereka lebih memilih untuk tetap bertahan di lokasi Pasar Yuka tersebut. Bisa kita simak penuturan dari Bapak Sihombing berikut ini. “…ada sosialisasi yang diberikan oleh pemerintah namun hanya berupa selebaran- selebaran yang berisi tantang pemasaran kios yang ada di lokasi pasar yang baru. Di dalamnya pedagang diajak untuk segera memiliki kios yang telah disediakan oleh pemerintah…” Wawancara April 2011 Informasi yang disampaikan oleh petugas sampai pada setiap pedagang kurang efektif untuk mempengaruhi mereka melaksanakan relokasi. Apalagi seperti penuturan para pedagang bosur atau selebaran tentang rencana relokasi tersebut bukannya memberitahu perihal rencana relokasi tetapi adalah perihal pemasaran dari kios-kios yang ada di tempat tujuan relokasi. Bagi pedagang yang telah mengikuti jalannya rapat Universitas Sumatera Utara perwakilan dari pedagang mereka telah paham akan adanya proses relokasi, tapi bagaimana dengan pedagang yang tidak mengetahui maksud dan tujuan dari selebaran tersebut. Maka sudah pasti mereka mengabaikan selebaran tersebut dan tidak tertarik untuk membelinya.

4.2.6. Keuntungan dan Kerugian yang Dialami Pedagang dari Proses Relokasi