Data siswa MI Miftahul llmi Cilamaya Karawang

Data siswa MI Miftahul llmi Cilamaya Karawang

No

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Kelas I 13 9 22 2 Kelas II

9 7 16 3 Kelas III

5 17 22 4 Kelas IV

17 13 30 5 Kelas V

13 14 27 6 Kelas VI

13 6 19 Jumlah

Sumber data: MI Miftahul llmi Cilamaya Karawang

Meyakinkan Masyarakat Setempat

Masyarakat setempat menurut pengakuan Nisih pada awalnya merasa ragu akan eksistensi madrasah (MI) dibanding sekolah dasar (SD). Namun lambat laun dengan adanya pendekatan yang bagus dan kontinyu serta dukungan dari berbagai stakeholder, pada akhirnya kepercayaan dan pemahaman masyarakat tentang kesetaraan MI dan SD mulai terbuka.

Image dan anggapan masyarakat yang menyepelekan pendidikan agama dibandingkan dengan pendidikan umum membuat Nisih merasa prihatin. Dari situlah timbul berbagai inisiatif untuk memajukan

344 Keteladanan...

madrasah. Ia merasa terpanggil karena merasa masih memiliki kepedulian sosial dan ingin memberdayakan masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan. Ia pun sadar bahwa antara lembaga pendidikan dan masyarakat tidak bisa dipisahkan satu sama lain, bahkan keduanya bertalian. Bagaimana caranya agar masyarakat merasa memiliki lembaga pendidikan (madrasah) dan sekaligus merasa membutuhkannya.

Dari sinilah inspirasi dan inisiatif Nisih muncul untuk memajukan madrasah (MI) beserta anak didiknya. Secara perlahan dan kontinyu ia mengadakan pendekatan dengan orang tua siswa, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta aparat desa setempat. Dalam berbagai pertemuan semisal pengajian ibu-ibu atau pertemuan lain di lingkungan desa selalu ia selipkan sosialisasi tentang pendidikan agama.

Di sekolah ia pun berusaha mendisiplinkan diri untuk memberi contoh bagi siswa-siswanya. Seperti tertib admnistrasi yang juga berguna untuk meningkatkakan kinerjanya sebagai guru, mengadakan kegiatan ekstrakurikuler pada sore hari khususnya Pramuka, memberikan perbaikan (remedial) dan pengayaan bagi siswa khususnya kelas 1 untuk meningkatkan prestasi, serta membuat buku penghubung kepada orang tua (wali murid) guna mendukung kemajuan putra- putrinya dalam belajar. Dan yang tak kalah pentingnya adalah mendorong bakat dan minat serta kreasi siswanya dengan cara membimbing dan melatih dalam kreasi seni. Seperti baca puisi, mewarnai, menyanyi dan menari.

Keteladanan... 345

Harapan Nisih Rahayu sesungguhnya sederhana, ia ingin memajukan madrasah tersebut dengan memberdayakan masyarakat secara umum. Dan kini prestasi itu jelas terlihat, baik di madrasah maupun di tengah masyarakat. Karena dedikasi serta kegigihannya sebagai seorang pendidik, pada akhirnya mampu mengubah persepsi masyarakat yang awalnya memandang madrasah sebelah mata kini eksistensinya semakin dipercaya. Ia sendiri mengakui bahwa tanpa dukungan dari berbagai pihak rasanya hal tersebut sulit untuk diwujudkan.

Madrasah Milik Bersama

Di antara berbagai stakeholder yang berperan penting adalah pengawas madrasah, kepala desa Mukti Jaya, Ketua Komite Madrasah, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama. Bagi Nisih, merekalah yang turut berperan penting dalam memberikan pemahaman tentang kesetaraan madrasah (MI) dan sekolah dasar (SD); memberikan pengertian tentang pentingnya pendidikan baik pendidikan agama maupun umum; mengajak masyarakat untuk memasukan putra- putrinya ke madrasah (MI) tanpa ada keraguan; memberi penjelasan bahwa tidak ada perbedaan antara pendidikan swata dan negeri; dan yang tak kalah penting adalah memberikan pemahaman bahwa madrasah (MI) adalah milik bersama, harus dikelola bersama dan harus didukung secara bersama dan hasilnya pun untuk kemajuan bersama.

346 Keteladanan...

Bertolak dari pemahaman seperti itulah ia yakin visi dan misi MI Miftahul Ilmi bisa terealisir. Yakni membentuk insan berilmu amaliyah, beramal ilmiyah, berakhlaq karimah, ibadah ilahiyah dan membina generasi berkepribadian Muslim bertanggung jawab dan dapat dipercaya, bermanfaat bagi diri dan ummat, kreatif dan inovatif.

Di Tengah Keterbatasan

Keyakinan yang selalu ia pegang, hidup adalah perjuangan dan oleh karena itu berjuanglah untuk hidup. Semangat tiada henti, jalani kehidupan dengan penuh ikhlas, harus banyak bersyukur dan jujur, insya Allah hidup kita berkah. Baginya tiada hari tanpa belajar dan pendidikan adalah kunci kesuksesan hidup.

Di tengah keterbatasan dan kesibukannya menjadi pendidik di madrasah dan bagi keluarganya, mengasuh kesepuluh putra-putrinya serta merawat suaminya yang sedang sakit, ternyata Nisih Rahayu masih sanggup meluangkan waktu untuk aktif berperan di tengah masyarakat. Bahkan berbagai prestasi ia peroleh, berupa kepercayaan masyarakat kepadanya.

Leadership Nisih Rahayu ternyata dilihat oleh khalayak dan berkali-kali ia dipercaya menjadi ketua panitia dalam berbagai acara yang digelar masyarakat. Ia juga menjadi ketua majlis ta’lim masjid dan mushalla di desanya.

Sejak muda bakatnya di bidang jurnalistik dan seni telah terlihat. Terbukti pada tahun 1982 ia sudah

Keteladanan... 347 Keteladanan... 347

348 Keteladanan...