fraksi ...’ bersifat formulaik baik dalam tindak tutur meminta penjelasan maupun dalam tindak tutur memberikan pendapat.
Temuan penelitian juga menunjukkan bahwa penurun ‘maaf’ digunakan di dalam rapat dewan baik dalam tindak tutur meminta penjelasan maupun dalam
memberikan pendapat. Fungsi penurun ‘maaf’, sebagaimana terlihat pada data, adalah untuk memperlunak dampak perlokusi pada lawan bicara. Variasi penggunaan leksikal
‘maaf’ adalah mungkin mohon ma’af, mohon ma’af, mohon ma’af ini, maaf cakap, mohon ma’af, mohon ma’af ya. Berhubung karena berbicara lugas merupakan sesuatu
hal yang lazim dan berterima di rapat dewan dan meminta maaf untuk berbicara lugas dalam mengemukakan pendapat yang berbeda tidak mengikat secara sosial, maka
penggunaan penurun ‘maaf’ dinilai terbuka terhadap interpretasi kesantunan.
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pendahuluan
Di dalam bagian ini disajikan bagaimana realisasi kesantunan linguistik yang digunakan di dalam rapat dewan dapat menerangkan dan memisahkan perilaku
normatif dari perilaku santun. Hal ini dilakukan untuk menemukan kesantuan linguistik yang khas di dalam rapat dewan, perilaku santun yang mungkin
membedakannya dari kesantunan linguistik yang dimiliki masyarakat praktisi lainnya.
Elemen linguistik yang digunakan untuk menerangkan dan memisahkan perilaku normatif dari perilaku santun adalah: 1 modus, 2 pronomina, 3 pemarkah
kesantunan, 4 kata berpagar, 5 perujuk diri, dan 6 penurun. Indikator yang digunakan untuk menilai perilaku normatif di dalam rapat
dewan adalah berbicara lugas dan langsung kepada substansi persoalan. Sedangkan indikator yang digunakan untuk menilai perilaku santun di dalam rapat dewan adalah
ujaran dengan ciri: a tidak langsung; dan b bersifat semi-formulaik. Berdasarkan data yang ada, yang menjadi pedoman dalam pembahasan adalah
bahwa perilaku normatif secara linguistik direpresentasikan dalam ujaran yang: a langsung;
b bersifat formulaik. Sedangkan ujaran yang masuk kategori perilaku santun yakni ujaran yang
merupakan ciri kesantunan linguistik di rapat dewan direpresentasikan dalam: a ujaran tidak langsung;
b ujaran yang bersifat semi-formulaik Dengan demikian, analisis data dilakukan dengan cara membahas sifat data
atas kategori: a kelangsungan versus ketidaklangsungan ujaran;
b formulaik versus semi-formulaik.
5.2 Kelangsungan dan ketidaklangsungan ujaran
Berdasarkan temuan penelitian pada bab 4, salah satu representasi linguistik dari kelangsungan dan ketidaklangsungan ujaran adalah modus. Temuan penelitian di
rapat dewan menunjukkan bahwa penggunaan modus dalam tindak tutur meminta penjelasan dan memberikan pendapat dapat diformulasikan sebagai berikut:
Tabel 5.1 Penggunaan Modus sebagai sumber daya kesantunan linguistik Meminta penjelasan
Memberikan pendapat
No Modus Perilaku
santun Perilaku
normatif Alasan
Perilaku santun
Perilaku normatif
Alasan
1. Deklarasi √ - TL - √ L
2. Interogatif -
√ L √ - TL 3. Imperatif
- √ L √ - TL
Catatan: L= langsung; TL= tidak langsung
Tabel di atas menunjukkan bahwa ciri perilaku normatif dalam rapat dewan dalam hal penggunaan modus adalah:
a Menggunakan modus interogatif dan imperatif dalam tindak tutur meminta
penjelasan; dan b
menggunakan modus deklarasi dalam tindak tutur memberikan pendapat. Sebaliknya ciri perilaku santun di dalam rapat dewan dalam hal penggunaan
modus adalah: a
Menggunakan modus deklarasi dalam meminta penjelasan; dan b
Menggunakan modus interogatif dan imperatif dalam tindak tutur memberikan pendapat.
Kelangsungan dan ketidaklangsungan ujaran di dalam tindak tutur meminta penjelasan dan memberikan pendapat dapat terlihat secara jelas dalam perbandingan
penggunaan modus berikut ini: Tabel 5.2 Kelangsungan dan ketidaklangsungan ujaran dengan penggunaan modus
No Modus Meminta penjelasan L
TL Memberikan pendapat
L TL
4. Deklarasi ’Kami tidak tahu seberapa luas sawah
di Sumut yang telah dialihfungsikan.’
TL ‘Kami merasa kita Dewan Ketahanan
Pangan belum bekerja secara benar’
L
5. Interogatif Kalau memang kita surplus beras kenapa
harga beras masih di atas harga yang
ditetapkan Bulog? L
Apakah harga AC tersebut tidak terlalu
mahal? TL
6. Imperatif Tolong buat dulu