2. Uji Signifikansi Parsial Uji -t
Uji-t dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas X apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y secara parsial.
Kriteria pengambilan keputusan: a.
H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
b. H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 Uji Signifikansi Parsial Uji-t dapat dijelaskan pada tabel 4.16 berikut:
Tabel 4.16 Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
-1.644 1.768
-.930 .354
Perceived Quality
.671 .141
.359 4.774
.000 Brand
Association .610
.107 .430
5.709 .000
a Dependent Variable: Brand Loyalty Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 15.0 for windows, 2010
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa: a.
Variabel perceived quality X
1
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap brand loyalty Y mie instan merek Indomie. Hal ini terlihat dari nilai
signifikan 0,000 0,05 dan nilai t
hitung
4,774 nilai t
tabel
1,960. b.
Variabel brand association X
2
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap brand loyalty Y mie instan merek Indomie. Hal ini terlihat dari nilai
signifikan 0,000 0,05 dan nilai t
hitung
5,709 nilai t
tabel
1,960.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengujian Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilainya adalah 0 – 1. Jika nilainya
semakin mendekati nol, maka model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan dengan sangat terbatas. Sebaliknya, jika nilainya semakin mendekati
satu, maka suatu model akan semakin baik.
Tabel 4.17 Pengujian Koefisien Determinan R
2
Model R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate
1 .701a
.492 .485
2.211 a Predictors: Constant, Brand Association, Perceived Quality
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 15.0 for windows, 2010
Berdasarkan Tabel 4.17 dapat diketahui bahwa: a.
R = 0,701, berarti hubungan antara perceived quality X
1
dan brand association X
2
terhadap brand loyalty Y sebesar 70,1. Artinya, hubungan antar variabel erat.
b. Nilai adjusted R square sebesar 0,485, berarti 48,5 brand loyalty Y dapat
dijelaskan oleh perceived quality X
1
dan brand association X
2
. Sedangkan, sisanya 51,5 dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh
penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Menurut Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara stambuk
2004 sampai 2009 yang masih aktif hingga semester genap periode 20092010, bahwa perceived quality persepsi kualitas dan brand association
asosiasi merek berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap brand loyalty loyalitas merek mie instan merek Indomie. Hasil penelitian ini
sesuai dengan hipotesis yang dibuat penulis, bahwa perceived quality dan brand association berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap
brand loyalty mie instan merek Indomie pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Hal tersebut dapat diketahui dari Uji Signifikansi
Simultan Uji-F, dimana nilai F
hitung
65,381 F
tabel
3,00 dan tingkat signifikansi 0,00 0,05.
2. Menurut Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara stambuk
2004 sampai 2009 yang masih aktif hingga semester genap periode 20092010, bahwa perceived quality persepsi kualitas dan brand association
asosiasi merek berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap brand loyalty loyalitas merek mie instan merek Indomie. Hasil penelitian ini
sesuai dengan hipotesis yang dibuat penulis, bahwa perceived quality dan brand association berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap
brand loyalty mie instan merek Indomie pada mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara