masalah agar tujuan tercapai
20
, dan secara umum selama pembelajaran PBL guru bertindak sebagai fasilitator atau pelatih metakognitif.
21
Dalam model PBL, fokus pembelajaran ada pada masalah yang dipilih sehingga siswa tidak saja mempelajari konsep-konsep yang
berhubungan dengan masalah tetapi juga metode ilmiah untuk memecahan masalah tersebut. Oleh sebab itu, siswa tidak saja harus memahami konsep
yang relevan dengan masalah yang menjadi pusat perhatian tetapi juga memperoleh pengalaman belajar yang berhubungan dengan keterampilan
menerapkan metode ilmiah dalam pemecahan masalah dan menumbuhkan pola berpikir kritis.
Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berdasarkan masalah adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk memecahkan suatu
masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut.
2. Manfaat pembelajaran Problem Based Learning PBL
Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa.
Pembelajaran berdasarkan masalah dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan
keterampilan intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadi
pembelajar yang otonom dan mandiri. Menurut Sudjana manfaat khusus yang diperoleh dari metode Dewey adalah metode pemecahan masalah.
Tugas guru adalah membantu para siswa merumuskan tugas-tugas, dan
20
Nurhayati Abbas, Penerapan Model Pembelajaran…, h. 835
21
Jefrfrey A. Nowak dan Jonathan A. Plucker, Stundent Assesment in Problem Based Learning, Indiana University School Education, dari
http:www.indiana.edu.legobostq515pbl.html
13
bukan menyajikan tugas-tugas pelajaran. Objek pelajaran tidak dipelajari dari buku, tetapi dari masalah yang ada di sekitarnya.
22
3. Ciri-ciri pembelajaran Problem Based Learning PBL
Nurhayati mengemukakan bahwa PBL memiliki ciri-ciri sabagai berikut:
23
a. Mengajukan pertanyaan atau masalah.
b. Berfokus pada keterkaitan antardisiplin.
c. Penyelidikkan autentik.
d. Menghasilkan produkkarya dan memamerkannya.
e. Kerja sama.
4. Tahap-tahap pembelajaran Problem Based Learning PBL
Menurut Nurhayati, pelaksanaan model pembelajaran berdasarkan masalah meliputi lima tahapan, yaitu:
24
a. Orientasi siswa terhadap masalah autentik. Pada tahap ini guru
menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan
masalah, dan mengajukan masalah. b.
Mengorganisasikan peserta didik. Pada tahap ini guru membagi peserta didik ke dalam kelompok, membantu peserta didik mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah. c.
Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok. Pada tahap ini guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
22
Anwar Holil, Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah, dari http:anwarholil.blogspot.com200901model -pembelajaran-berdasarkan-masalah.html
23
Ida Bagus Putu Aryana, dkk, Penerapan Model PBL…, h. 236
24
Nurhayati Abbas, Penerapan Model Pembelajaran…, h. 833
14
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Pada tahap ini guru
membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai.
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pada tahap
ini guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan.
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam merancang program pembelajaran Problem Based Learning PBL sehingga proses
pembelajaran benar-benar menjadi berpusat pada siswa student center adalah sebagai berikut:
25
a. Fokuskan permasalahan, sekitar pembelajaran konsep-konsep sains
yang esensial dan strategis. b.
Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengevaluasi gagasannya melalui eksperimen atau studi lapangan. Siswa akan menggali data-data
yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. c.
Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengelola data yang mereka miliki yang merupakan proses latihan metakognisi.
d. Berikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan solusi-
solusi yang mereka kemukakan. Penyajiannya dapat dilakukan dalam bentuk seminar atau publikasi atau dalam bentuk penyajian poster.
5. Karakteristik pembelajaran Problem Based Learning PBL