Pembelajaran Kimia Kelas XI-IPA MAN 12 Jakarta Tindakan Pembelajaran Siklus I

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL

ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan

1. Pembelajaran Kimia Kelas XI-IPA MAN 12 Jakarta

Peneliti melakukan wawancara dengan guru kimia kelas XI-IPA pada tanggal 10 November 2009. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran kimia di kelas XI-IPA dan mengetahui tentang hasil belajar kimia siswa. Berdasarkan wawancara tersebut, diperoleh informasi bahwa pembelajaran kimia yang selama ini digunakan adalah dengan menggunakan metode ceramah dan penugasanlatihan. Guru menganggap metode inilah yang paling tepat dalam pembelajaran kimia yang memerlukan penjelasan dan latihan soal. Jadwal mengajar yang padat juga menyebabkan guru tidak dapat mencoba alternatif baru dalam pembelajaran. Selain itu, nilai sebagian besar siswa pada kelas ini masih tergolong rendah. Nilai ulangan harian kimia kelas IX-IPA dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian Kimia Kelas XI-IPA Ulangan Harian I Ulangan Harian II No. Nilai Frekuensi Nilai Frekuensi 1 30 – 38 3 37 – 45 4 2 39 – 47 5 46 – 54 11 3 48 – 56 10 55 – 63 12 4 57 – 65 12 64 – 72 3 5 66 – 74 4 73 – 81 2 6 75 – 83 2 82 – 90 4 7 84 – 92 1 91 – 100 1 Jumlah 37 Jumlah 37 43 Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Nilai Ulangan Harian Kimia Statistik Deskriptif Ulangan Harian I Ulangan Harian II Nilai Tertinggi 80 95 Nilai Terendah 35 40 Rata-rata 56,76 59,19 Selain dengan wawancara, peneliti juga melakukan observasi dengan mengamati pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Pada observasi tanggal 11 November 2009 terlihat beberapa siswa memperhatikan guru namun kurang adanya interaksi antara guru dan siswa. Siswa lebih cenderung diam sampai jam pelajaran habis, hanya 2 orang siswa yang bertanya kepada guru. Beberapa siswa terlihat tidak memperhatikan guru dan lebih memilih mengobrol dengan temannya.

2. Tindakan Pembelajaran Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pembelajaran pada siklus I ini terdiri dari 3 kali pertemuan dengan berdurasi 2 x 40 menit. Materi yang diajarkan pada siklus I ini adalah mengenai kesetimbangan dinamis, faktor-faktor yang mempengaruhi arah dan pergeseran kesetimbangan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan pada siklus I ini adalah peneliti membuat Rencana Pembelajaran RPP yang telah dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa LKS pada setiap pertemuan. RPP yang dibuat didiskusikan dengan guru pamong untuk menyempurnakan proses pembelajaran. Materi yang diajarkan pada siklus I ini mengenai pengertian kesetimbangan dinamis, kesetimbangan homogen dan heterogen, tetapan kesetimbangan, meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le Chatelier, dan menganalisis pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan, dan volume pada pergeseran kesetimbangan melalui percobaan. Untuk menunjang pembelajaran, peneliti 44 menyiapkan media pembelajaran bersama guru pamong berupa diagram pembentukkan amoniak yang dibuat dari karton dan beberapa alat lainnya yang dapat mempermudah siswa dalam memahami pelajaran kesetimbangan dinamis. Pada siklus I ini, peneliti memperkenalkan model pembelajaran Problem Based Learning PBL kepada siswa. Penelitian dilaksanakan di kelas XI-IPA yang berjumlah 37 siswa yang terdiri dari 30 perempuan dan 7 laki-laki. Pada pembelajaran PBL ini, siswa pada kelas yang diteliti dikelompokkan menjadi 9 kelompok dengan cara stratified random sampling yaitu berdasarkan tingkat interval prestasi kimia siswa dan masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa.

b. Tahap Pelaksanaan Siklus I

Pembelajaran pada siklus I ini terdiri dari 3 kali pertemuan dengan menggunakan metode PBL. Pembelajaran dengan menggunakan metode PBL ini terdiri dari 3 bagian yaitu penjelasan materi, diskusi kelompok dengan menggunakan LKS, dan pembahasan. Materi yang dibahas pada siklus ini meliputi pengertian kesetimbangan dinamis, kesetimbangan homogen dan heterogen, tetapan kesetimbangan, meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le Chatelier, dan menganalisis pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan, dan volume pada pergeseran kesetimbangan melalui percobaan. Pembahasan pelaksanaan tindakan pada siklus I adalah sebagai berikut: 45 Tabel 4.3 Tindakan Siklus I No Tahapan Tindakan Siswa 1 Orientasi siswa pada masalah. a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan- kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam diskusi kelompok. b. Guru memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran. c. Guru menjelaskan materi pelajaran dan memberikan masalah berupa LKS yang telah dibuat guru. a. Siswa mendengarkan, menyimak dan mencatat penjelasan guru. b. Siswa termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran. 2 Mengorganisasi siswa untuk belajar a. Pada tahap ini guru membagi siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari teman sebangku dan meminta setiap kelompok untuk menggunakan ide dari kelompoknya sendiri menyelesaikan masalah yang diberikan. b. Guru menginformasikan untuk mempersiapkan diri untuk melakukan presentasi. Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan LKS yang diberikan. 3 Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok Guru mengaktifkan diskusi antar kelompok dan berkeliling memantau kerja masing-masing kelompok serta membantu kelompok yang mengalami kesulitan. a. Siswa menyusun hand out yang digunakan untuk presentasi. b. Siswa melakukan tanya jawab pada kelompok masing- 46 masing. 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya a. Secara random, guru menunjuk salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok, serta kelompok lain sebagai penyangga dan agar mempersiapkan pertanyaan. b. Guru berperan sebagai fasilitator, mediator, dan suvervisor. a. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. b. Siswa diarahkan dan dimotivasi untuk membuat atau menjawab pertanyaan. 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah a. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proposal yang dibuat. b. Guru memberikan informasi dan klarifikasi terhadap pertanyaan dan jawaban siswa. Siswa menyimak penjelasan dari guru.

c. Hasil Pengamatan

1 Lembar observasi dan Catatan Lapangan Dari pengamatan terhadap guru dalam pengelolaan pembelajaran berbasis masalah, diperoleh temuan sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Lembar observasi dan Catatan Lapangan Siklus I No Tahapan Kondisi Pembelajaran 1. Pendahuluan a Guru dapat mengkondisikan siswa dengan cukup baik, tujuan pembelajaran sudah disampaikan, b Guru cukup baik dalam memberikan motivasi diawal pembelajaran. c Siswa sudah cukup termotivasi dengan masalah 47 sehari-hari yang diceritakan guru berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. d Sebagian siswa penasaran dengan apa yang dibawa oleh guru dalam kegiatan pembelajaran, tetapi masih ada beberapa siswa yang bersikap acuh tak acuh. 2. Orientasi siswa pada masalah. a Guru menyampaikan masalah dengan suara keras dan cukup jelas. b Guru masih kesulitan dalam memotivasi siswa memahami masalah. c Beberapa siswa kurang memperhatikan dan fokus terhadap materi yang dijelaskan guru. 3. Mengorganisasi siswa untuk belajar a Guru masih terlihat kesulitan dan membutuhkan waktu yang agak lama kurang efisien mengorganisasikan siswa dalam membentuk kelompok belajar. b Beberapa kelompok masih belum paham dengan masalah yang diberikan dan kesulitan dalam menyelesaiaknnya. Tetapi ada juga kelompok yang sudah dapat menyelesaikan masalah dengan baik dan benar. 4. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok a Kurangnya guru dalam membimbing penyelidikan individualkelompok sehingga guru harus banyak memberikan penjelasan, b Guru kurang merata dalam memberikan bimbingan. c Beberapa siswa masih kesulitan melakukan penyelidikan dan menemukan sendiri suatu konsep, hal ini disebabkan karena guru biasanya mentransfer materi pelajaran. d Ada beberapa kelompok yang anggotanya kurang 48 kompak, ada siswa yang mendominasi dan ada siswa yang tidak ikut bekerja dalam diskusi. 5. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya a Guru sebagai fasilitator sudah cukup membantu siswa dalam mempresentasikan hasil karya. b Banyak siswa yang masih enggan mewakili kelompoknya untuk menyajikan hasil kerja kelompok di depan kelas. c Selama siswa menyajikan hasil diskusi belum ada kelompok lain yang berani memberikan tanggapan, dikarenakan kurang percaya diri untuk mengemukakan pendapat. 6. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Guru melakukan analisis cukup baik, tetapi pembahasan belum dilakukan secara menyeluruh. 2 Wawancara Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa dari perwakilan kelompok yang berbeda diperoleh hasil sebagai berikut: a. Siswa mulai menyukai pembelajaran kimia dengan menggunakan PBL. b. Siswa lebih mudah memahami materi pelajaran dengan menggunakan metode PBL dibandingkan pembelajaran sebelum menggunakan metode PBL. c. Siswa mudah mengingat materi yang disampaikan oleh peneliti dengan menggunakan metode PBL karena siswa terbiasa menemukan sendiri penyelesaian terhadap masalah atau soal yang ada. 49 d. Siswa merasa pada saat diskusi kelompok terjadi dominasi tugas pada siswa yang lebih pintar dan kurangnya kerjasama antar kelompok. e. Siswa masih malu untuk bertanya karena masih beradaptasi terhadap pembelajaran yang baru. 3 Hasil belajar Siswa Berdasarkan hasil tes kemampuan pemahaman siswa pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.5 Distribusi Nilai Hasil Belajar Kimia Siswa Siklus I No Nilai Frekuensi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 30 – 37 38 – 45 46 – 53 54 – 61 62 – 67 70 – 77 78 – 85 86 – 93 2 5 5 7 5 7 5 1 Jumlah 37 Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Nilai Hasil Belajar Kimia Siklus I Statistik Deskriptif Keterangan Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 30 Rata-rata 61,19 Jumlah siswa yang belum tuntas belajar 18 Jumlah siswa yang tuntas belajar 19 Persentase Ketuntasan 51,35 Nilai KKM 60 50 Dari tabel 4.6 diatas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa pada siklus I ini sudah mencapai nilai KKM. Namun, dari data tabel 4.6 masih terdapat 18 siswa yang memiliki nilai dibawah KKM. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar kimia siswa belum mencapai hasil yang maksimal. Penelitian akan dianggap berhasil jika 80 siswa telah mencapai nilai diatas nilai KKM. Pada siklus I ini, siswa yang mencapai nilai KKM hanya sebesar 51,35 .

d. Refleksi

Tahap ini dilakukan oleh peneliti dan guru pamong setelah melakukan analisis pada siklus I. Berdasarkan hasil analisis pada observasi, wawancara, dan tes ditemukan beberapa kekurangan yang ada pada siklus I. Tabel 4.7 Hasil Refleksi Siklus I No. Kekurangan Penyebab Perbaikan 1 Proses komunikasi masih lambat dimana siswa masih menunggu arahan dan bimbingan dari guru. Siswa belum terbiasa dengan proses pembelajaran PBL dengan metode diskusi. Peneliti mengarahkan siswa untuk berdikusi dengan teman sekelompoknya. 2. Kemampuan bertanya dan menjawab masih rendah dilihat dari jumlah siswa yang aktif maupun bobot pertanyaan dan jawaban yang diberikan. Siswa belum memahami materi dan masih takut untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. Peneliti mengarahkan siswa untuk lebih banyak membaca buku pelajaran dan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. 3. Dominasi siswa yang pandai dalam mengerjakan LKS pada Belum adanya kerjasama yang baik antaranggota, sebagian besar siswa Peneliti membimbing siswa untuk saling bekerja 51 saat diskusi kelompok. mengandalkan siswa yang pandai untuk menyelesaikan LKS. sama dalam diskusi dan adanya pembagian tugas yang jelas dalam kelompok. 4. Peneliti belum memotivasi siswa secara maksimal pada setiap pertemuan. Peneliti lebih banyak berfokus pada penjelasan materi. Adanya motivasi dari peneliti pada setiap pertemuannya dengan menyisipkan motvasi tersebut ketika penjelasan materi. 5. Siswa mulai merasa bosan dengan diskusi kelompok yang dilakukan secara terus menerus. Suasana kelas yang monoton dan kurangnya pengorganisasian yang baik pada setiap kelompok. Diadakan sebuah permainan antar kelompok dan adanya pemberian reward pada kelompok yang menang. 6. Kurangnya tingkat kreativitas siswa dalam menemukan ide atau cara baru dalam menyelesaikan soal. Kebiasaan siswa yang selalu mengikuti cara- cara yang dicontohkan oleh guru sehingga ketika diberikan masalah atau soal baru siswa merasa kesulitan. Peneliti dan guru pamong membimbing dan memotivasi siswa untuk membaca buku referensi lain sehingga menambah daya kreativitas mereka dalam menyelesaikan soal. 52

e. Keputusan

Berdasarkan hasil refleksi siklus I diperoleh bahwa hasil belajar kimia siswa hanya 51,35 dan belum mencapai nilai KKM yang diharapkan yaitu 80 . Oleh karena itu, perlu dilaksanakan perbaikan tindakan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I sehingga harus dilanjutkan ke tindakan pembelajaran pada siklus II.

3. Tindakan Pembelajaran Siklus II