Kesejahteraan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

serta sanggup mejalankan dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apa bila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. 23 Dalam bahasa Inggris, disciple memiliki arti penganut, pengikut, atau murid. Sementara dalam bahasa latin, diciplina berarti latihan atau pendidikan, pengembangan tabiat, dan kesopanan. Dalam konteks keguruan, disiplin mengarah pada kegiatan yang mendidik guru untuk patuh terhadap aturan-aturan sekolah. 24 Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah ketaatan terhadap peraturan yang berlaku, pada aturan-aturan yang dibuat yang dilakukan dengan secara sadar dan kesaediaan dalam mentaatinya. Kedisplinan sangatlah erat hubungannya dengan kemampuan kinerja guru di sekolah, disiplin guru akan membangun kinerja guru yang baik, pemahaman guru terhadap displin yang terdapat di sekolah erat kaitannya dengan pemahaman guru terhadap tugas dan tanggung jawab yang diembannya dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Oleh karena itu disiplin yang baik yang ditunjukan oleh guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, sehingga hal ini berpengaruh terhadap kelancaran kerja dan memberikan sebuah perubahan terhadap kinerja yang ditunjukan oleh guru. Dengan demikian penegakan disiplin guru harus terus menerus ditingkatkan, dengan disiplin yang baik diharapakan adanya perbaikan terhadap kinerja guru, yang akhirnya akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru itu sendiri.

g. Kesejahteraan

Faktor kesejahteraan adalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kinerja guru, hal ini karena orang akan bekerja dengan optimal apabila pekerjaannya dapat menyediakan kesejahteraan hidupnya. Sebaliknya, orang yang tidak mendapatkan kesejahteraan akan berpengaruh terhadap kinerjanya yang kurang optimal. Guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya secara optimal apabila didalam menjalankan 23 Darsono dan Tjatjuk Siswandoko, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Nusantara Consulting, 2011, hal. 128 24 Barnawi dan Mohammad Arifin, Kinerja Guru Profesional Instrumen Pembinaan, peningkatan dan penilaian, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012, hal. 110 tugasnya dia mempunyai masalah dengan kesejahteraannya dirumah. Hal ini akan berakibat dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga kegiatan tersebut tidak berjalan dengan baik. Flippo menjelaskan bahwa kompensasi merupakan fungsi balas jasa yang layak kepada pekerja atas kontribusi mereka terhadap tujuan organisasi. Pengertian layak artinya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup primer dan sekunder. 25 Dalam Undang- Undang No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, pada pasal 14 ayat 1a dinyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya guru berhak memperoleh pengahasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan social. Selanjutnya, pada pasal 15 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan penghasilan di atas kebutuhan minimum tersebut meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain berupa tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat tamabahan yang terkait dengan tugasnya sebagai guru yang ditetapkan berdasarkan prinsip penghargaan atas dasar prestasi. 26 Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya guru dituntut untuk dapat menjalankannya dengan professional dan sungguh-sungguh, tapi apa jadinya apa bila dalam menajalnkan tugasnya tersebut tidak didukung oleh tingkat kesejahteraan yang baik. Hal ini menyebabkan terjadinya fenomena adanya guru yang harus mencari tambahan lain diluar tugasnya di sekolah, baik itu harus mengajar disekolah lain ataupun pekerjaan lainnya. Dalam Undang-undang diatas disebutkan guru berhak memperoleh meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain berupa tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dengan begitu maka ini merupakan tugas pemetintah dalam melaksanakan amanat tersebut, untuk mendukung ketercapaian tujuan pendidikan nasional. 25 Darsono dan Tjatjuk Siswandoko, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Nusantara Consulting, 2011, hal. 270 26 Undang- Undang No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Banyak kalangan berpendapat bahwa pemberian gaji yang layak akan mempengaruhi terhadap tingkat kinerja dari guru. Adiningsih dalam Muhlisin mengemukan bahwa dunia guru masih tereslingkung dua masalah yang memiliki mutual korelasi yang pemecahannya memerlukan kearifan dan kebajiksanaan beberapa pihak terutama pengambil kebijakan, yaitu 1 profesi keguruan kurang menjamin kesejahteraan karena rendah gajinya, 2 Profesionalisme guru masih rendah. 27 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam usaha mengoptimalkan kinerja guru, langakah yang dapat ditempuh oleh pemerintah adalah upaya dalam meningkatkan kesejahteraan guru, selain itu dapat juga diberikan berbagai insentif kepada guru sesaui dengan tugas yang dilaksanakannya. Berbagai program peningkatan kinerja yang telah dibuat dalam upaya tersebut, tidak akan dapat berjalan dengan optimal apabila maslah krusial tentang kesejahteraan guru belum dapat diatasi.

h. Iklim Kerja