Penanganan Sampah Sarana Penjaja

64 menjajakan makanan jajanan dalam keadaan terbungkus dan atau tertutup.Menurut Moehyi 1992 apabila tempat memajang makanan tertutup rapat kemungkinan terjadinya pencemaran makanan akan menjadi kecil. Hal tersebut tidak baik bagi kebersihan jika makanan jajanan dibiarkan terbuka maka makanan tersebut tidak terjamin lagi kualitasnya karena pencemar telah dengan leluasa mengotori seperti dapat mengundang lalat untuk hinggap pada makanan karena bau dari makanan yang khas.Penyimpanan makanan jadi harus memperhatikan suhu dan kelembaban sesuai dengan persyaratan jenis makanan dan cara penyimpanannya yang tertutup Depkes RI, 2003. Bila lalat tersebut hinggap ke makanan manusia, maka kotoran akan mencemari makanan yang akan dimakan oleh murid sehingga akhirnya akan timbul gejala sakit pada murid yaitu sakit pada bagian perut serta lemas. Penyakit-penyakit yang ditularkan oleh lalat antara lain disentri, kolera, tipus, diare, dan lainnya yang berkaitan dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk Depkes, 2001.

5.4.5 Penanganan Sampah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan sampah ditempat penjualan tidak ada yang baik memenuhi syarat kesehatan. Sebagian besar penjual tidak menyediakan tempat sampah sementara sehingga murid yang membeli jajanan membuang sampah jajanan tersebut sembarangan sehingga sering terlihat sampah yang berserakan setelah jam istirahat selesai berlangsung. Pedagang terlihat tidak begitu memperdulikan penanganan sampahnya karena mereka berada diluar sekolah sehingga mereka mengandalkan pembersihan dari pihak Universitas Sumatera Utara 65 sekolahnya dan hanya kantin sekolah yang terletak di dalam lingkungan sekolah yang menyediakan tempat sampah namun demikian tempat sampah tersebut belum memadai sebagai tempat sampah yang memenuhi syarat karena tidak memiliki tutup dan tidak kedap air. Sampah yang tidak baik penanganannya dapat mengundang kehadiran lalat di tempat penjualan makanan jajanan yang kemudian akan menjadi perantara pembawa penyakit.

5.4.6 Sarana Penjaja

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara umum point persyaratan pada sarana penjaja ini tidak dipenuhi oleh para pedagang. Hal ini karena para pedagang berpikir bahwa mereka tidak menempati tempat berjualan tersebut seharian jadi tidak ada sarana penjaja yang terlihat mudah dibersihkan. Tempat berjualan beralaskan tanah dan dengan tempat atau bangunan atau gerobak seadanya.Tidak tertutup sehingga tidak dapat melindungi dari debu dan pencemaran.Tidak ada juga satupun sarana penjaja yang menyediakan tempat cuci baik itu untuk mencuci alat, tangan, dan ataupun bahan makanan karena selesai kegiatan sekolah berlangsung mereka juga langsung kembali pulang. Menurut Depkes RI 2003 bahwa tempat cuci tangan harus tersedia air cuci tangan yang mencukupi, tersedia sabun, deterjen, dan alat pengeringlap, jumlahnya cukup untuk pengunjungkaryawan.Tempat mencuci peralatan hendaknya tersedia air dingin yang cukup memadai, tersedia air panas yang cukup memadai, terbuat dari bahan yang kuat, aman dan halus, dan terdiri dari tiga bak pencuci. Untuk tempat Universitas Sumatera Utara 66 mencuci bahan makanan air pencuci yang cukup, terbuat dari bahan yang kuat, aman dan halus dan air pencuci yang dipakai hendaknya mengandung larutan hama. Sebagian besar menyediakan penyimpanan makanan jadisiap disajikan seperti kontainer-kontainer dan steling kecil.Namun begitu wadah tersebut sering terbuka dan ada yang dibiarkan terbuka seperti juga penggorengan yang terbuka.Maka debu dan kotoran akan mencemari makanan yang dijajakan dengan keadaan terbuka. Penyimpanan makanan jadi harus memperhatikan suhu dan kelembaban sesuai dengan persyaratan jenis makanan dan cara penyimpanannya yang tertutup Depkes RI, 2003 Universitas Sumatera Utara 67

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU TENTANG HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN DI SEKOLAH Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Tentang Higiene Dan Sanitasi Makanan Di Sekolah Dengan Kejadian Diare Siswa Sd Negeri Bonagung I Kecamatan Tanon Kabu

0 4 17

Hubungan Higiene Perorangan dengan Kejadian Diare Pada Anak Sekolah Dasar dan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan di SDN 101769 Percut Sei Tuan Tahun 2016

0 0 16

Hubungan Higiene Perorangan dengan Kejadian Diare Pada Anak Sekolah Dasar dan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan di SDN 101769 Percut Sei Tuan Tahun 2016

1 2 2

Hubungan Higiene Perorangan dengan Kejadian Diare Pada Anak Sekolah Dasar dan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan di SDN 101769 Percut Sei Tuan Tahun 2016

0 0 7

Hubungan Higiene Perorangan dengan Kejadian Diare Pada Anak Sekolah Dasar dan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan di SDN 101769 Percut Sei Tuan Tahun 2016

0 0 25

Hubungan Higiene Perorangan dengan Kejadian Diare Pada Anak Sekolah Dasar dan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan di SDN 101769 Percut Sei Tuan Tahun 2016

1 2 2

Hubungan Higiene Perorangan dengan Kejadian Diare Pada Anak Sekolah Dasar dan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan di SDN 101769 Percut Sei Tuan Tahun 2016

0 1 20

Higiene Sanitasi Penjualan Makanan Jajanan dan Perilaku Konsumsi Jajan Siswa Serta Kejadian Diare di Beberapa Sekolah Dasar Desa Marindal I Kecamatan Patumbak Tahun 2017

0 0 17

Higiene Sanitasi Penjualan Makanan Jajanan dan Perilaku Konsumsi Jajan Siswa Serta Kejadian Diare di Beberapa Sekolah Dasar Desa Marindal I Kecamatan Patumbak Tahun 2017

0 0 2

Higiene Sanitasi Penjualan Makanan Jajanan dan Perilaku Konsumsi Jajan Siswa Serta Kejadian Diare di Beberapa Sekolah Dasar Desa Marindal I Kecamatan Patumbak Tahun 2017

0 0 8