Aspek Higiene Sanitasi Makanan

17 3. Pemisah yaitu makanan yang ditempatkan dalam wadah yang sama seperti dus atau rantang harus dipisah dari setiap jenis makanan agar tidak saling campur aduk. 4. Panas yaitu makanan yang harus disajikan panas diusahakan tetap dalam keadaan panas. 5. Bersih yaitu semua peralatan yang digunakan harus higienis, utuh, tidak cacat atau rusak. 6. Handling yaitu setiap penanganan makanan maupun alat makan tidak kontak langsung dengan anggota tubuh terutama tangan dan bibir. 7. Edible part yaitu semua yang disajikan adalah makanan yang dapat dimakan, bahan yang tidak dapat dimakan harus disingkirkan. 8. Tepat penyajian yaitu pelaksanaan penyajian makanan harus tepat sesuai dengan seharusnya yaitu tepat menu, tepat waktu, tepat tata hidang dan tepat volume sesuai jumlah.

2.2.3 Aspek Higiene Sanitasi Makanan

Menurut Depkes RI 2004 aspek higiene sanitasi makanan adalah aspek pokok dari higiene sanitasi makanan yang mempengaruhi terhadap keamanan makanan. Aspek higiene sanitasi makanan terdiri dari 4 bagian,yaitu : 1. Kontaminasi. Kontaminasi atau pencemaran adalah masuknya zat asing ke dalam makanan yang tidak dikehendaki, yang dikelompokkan dalam 4 empat macam yaitu : - Pencemaran mikroba, seperti bakteri, jamur, cendawan dan virus. Universitas Sumatera Utara 18 - Pencemaran fisik, seperti rambut, debu, tanah, serangga dan kotoran lainnya. - Pencemaran kimia, seperti pupuk, pestisida, Mercury, Cadmium, Arsen, HCN. - Pencemaran radioaktif, seperti radiasi, sinar alfa, sinar gamma, radioaktif. Infeksi dapat masuk ke dalam makanan melalui masakan yang tidak higienis, yang mungkin dibawa ke dalam makanan melalui lalat atau makhluk lain, mungkin juga berasal dari peralatan yang telah terinfeksi, atau mungkin sudah ada dalam makanan itu sendiri. Infeksi yang paling sering ditularkan melalui makanan adalah salmonellosis. Infeksi salmonella biasanya terdapat di perut ternak dan unggas, dan banyak dari hewan tersebut tidak menunjukkan gejala. Ketika hewan disembelih, beberapa salmonella mungkin tetap berada pada daging hewan. Namun demikian daging mentah juga mungkin tercemar peralatan dapur- misalnya pisau yang kemudian digunakan untuk mengiris daging dan akan cukup untuk menyebabkan infeksi. Kondisi lingkungan demikian menjadi faktor utama dalam memfasilitasi penularan infeksi melalui makanan dan wabah keracunan makanan oleh bakteri, biasanya dapat ditelusuri kembali penyebabnya dari kegagalan praktek yang baik pada saat persiapan makanan dan proses penyimpanan Rowland, A.J., 1983. 2. Keracunan Keracunan makanan adalah timbulnya gejala klinis suatu penyakit atau gangguan kesehatan lainnya akibat mengkonsumsi makanan yang tidak hygienis. Makanan yang menjadi penyebab keracunan biasanya telah tercemar oleh unsur- Universitas Sumatera Utara 19 unsur fisika, mikroba ataupun kimia dalam dosis yang membahayakan. Adapun yang menjadi penyebabnya adalah : - Bahan makanan alami, yaitu makanan yang secara alami telah mengandung racun, seperti jamur beracun, ikan, buntel, ketela hijau, gadung atau umbi racun. - Infeksi mikroba Bacterial Food Infection, yaitu disebabkan bakteri pada saluran pencernaan makanan yang masuk ke dalam tubuh atau tertelannya mikroba dalam jumlah besar, yang kemudian hidup dan berkembang biak, seperti Salmonellosis dan Streptoccocus. - Racuntoxin mikroba Bacterial Food Poisoning, yaitu racun atau toksin yang dihasilkan oleh mikroba dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan jumlah yang membahayakan, seperti racun Botulism yang disebabkan oleh Clostridium botulism, Staphylococcus dan keracunan tempe bongkrek, disebabkan oleh Pseudomonas cocovenenas. - Kimia, yaitu bahan berbahaya dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah yang membahayakan, seperti arsen, antimon, cadmium, pestisida dengan gejala depresi pernafasan sampai koma dan dapat meninggal. - Alergi, yaitu bahan allergen di dalam makanan yang menimbulkan reaksi sensitif kepada orang-orang yang rentan, seperti histamin pada udang, tongkol, bumbu masak dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 20 3. Pembusukan Pembusukan adalah proses perubahan komposisi dekomposisi makanan, baik sebagian atau seluruhnya pada makanan dari keadaan yang normal menjadi keadaan yang tidak normal yang tidak dikehendaki sebagai akibat pematangan alam maturasi, pencemaran kontaminasi, sengaja dipelihara fermentation atau sebab lain Depkes RI, 2004. 4. Pemalsuan Pemalsuan adalah upaya perubahan tampilan makanan dengan cara menambah, mengurangi atau mengganti bahan makanan yang disengaja dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya yang dapat berdampak buruk kepada konsumen.

2.3 Makanan Jajanan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU TENTANG HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN DI SEKOLAH Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Tentang Higiene Dan Sanitasi Makanan Di Sekolah Dengan Kejadian Diare Siswa Sd Negeri Bonagung I Kecamatan Tanon Kabu

0 4 17

Hubungan Higiene Perorangan dengan Kejadian Diare Pada Anak Sekolah Dasar dan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan di SDN 101769 Percut Sei Tuan Tahun 2016

0 0 16

Hubungan Higiene Perorangan dengan Kejadian Diare Pada Anak Sekolah Dasar dan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan di SDN 101769 Percut Sei Tuan Tahun 2016

1 2 2

Hubungan Higiene Perorangan dengan Kejadian Diare Pada Anak Sekolah Dasar dan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan di SDN 101769 Percut Sei Tuan Tahun 2016

0 0 7

Hubungan Higiene Perorangan dengan Kejadian Diare Pada Anak Sekolah Dasar dan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan di SDN 101769 Percut Sei Tuan Tahun 2016

0 0 25

Hubungan Higiene Perorangan dengan Kejadian Diare Pada Anak Sekolah Dasar dan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan di SDN 101769 Percut Sei Tuan Tahun 2016

1 2 2

Hubungan Higiene Perorangan dengan Kejadian Diare Pada Anak Sekolah Dasar dan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan di SDN 101769 Percut Sei Tuan Tahun 2016

0 1 20

Higiene Sanitasi Penjualan Makanan Jajanan dan Perilaku Konsumsi Jajan Siswa Serta Kejadian Diare di Beberapa Sekolah Dasar Desa Marindal I Kecamatan Patumbak Tahun 2017

0 0 17

Higiene Sanitasi Penjualan Makanan Jajanan dan Perilaku Konsumsi Jajan Siswa Serta Kejadian Diare di Beberapa Sekolah Dasar Desa Marindal I Kecamatan Patumbak Tahun 2017

0 0 2

Higiene Sanitasi Penjualan Makanan Jajanan dan Perilaku Konsumsi Jajan Siswa Serta Kejadian Diare di Beberapa Sekolah Dasar Desa Marindal I Kecamatan Patumbak Tahun 2017

0 0 8