Faktor Penyalahgunaan Narkoba Penyalahgunaan

berpengaruh pada tubuh dan mental-emosional para pemakainya. Jika semakin sering dikonsumsi, apalagi dalam jumlah berlebih maka akan merusak kesehatan tubuh, kejiwaan dan fungsi sosial di dalam masyarakat Badan Narkotika Nasional, 2009. Penyalahgunaan narkoba ini merupakan penggunaan yang bersifat patologis, paling sedikit telah berlangsung satu bulan lamanya sehingga menimbulkan gangguan dalam pekerjaan dan fungsi sosial. Sebetulnya narkoba banyak dipakai untuk kepentingan pengobatan, misalnya menenangkan klien atau mengurangi rasa sakit. Tetapi karena efeknya “enak” bagi pemakai, maka narkoba kemudian dipakai secara salah, yaitu bukan untuk pengobatan tetapi untuk mendapat rasa nikmat. Penyalahgunaan narkoba juga berkaitan erat dengan peredaran gelap narkoba sebagai bagian dari dunia kejahatan internasional. Kedua masalah itu sulit dipisahkan. Mafia perdagangan gelap berusaha memasok narkoba agar orang menjadi ketergantungan, sehingga jumlah kebutuhan meningkat. Terjalin hubungan antara pengedar atau bandar dengan korban. Korban sulit melepaskan diri dari incaran mereka. Bahkan, seringkali pecandu pun akhirnya terlibat di dalam dunia perdagangan gelap narkoba, sebab kebutuhan akan pasokan narkoba semakin meningkat Joewana, 2008: 43-44.

2.4.2 Faktor Penyalahgunaan Narkoba

Penyalahgunaan narkoba adalah pemakaian obat atau zat-zat berbahaya lainnya dengan maksud bukan untuk tujuan pengobatanatau penelitian serta digunakan tanpa mengikuti aturan serta dosis yang benar Nasution, 2004: 33. Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba, yaitu: 1. Faktor Individu Universitas Sumatera Utara a. Adanya Gangguan Kepribadian Emosi yang labil, kurang Percaya Diri dan terlalu Percaya Diri. Tidak jarang orang yang mengalami gangguan kepribadian menjadi takut kehilangan teman atau orang yang disayanginya walaupun dia tahu kalau mereka dapat menjerumuskannya ke dalam kejahatan. b. Faktor Usia Pada saat usia remaja, seringkali remaja mengalami perasaan ketidakpastian antara anak-anak dan menuju dewasa. Disaat inilah remaja lebih senang bergaul dengan teman sebayanya, ingin menjadi anak gaul yang diterima dalam lingkungannya dan mulai mencari indentitas dirinya. Ingin “ngetrend” dan mendapat pengakuan dari lingkungannya. Rasa ingin tahu besar dan coba-coba, kurang mengerti resiko disebabkan kurangnya pengalaman dan penalaran. Dalam keadaan ini, bisaanya remaja mudah terjebak ke dalam kenakalan remaja ataupun ke penyalahgunaan narkoba. c. Pandangan atau Keyakinan yang Keliru Ada remaja yang mempunyai keyakinan yang keliru dan menganggap enteng hal-hal yang membahayakan, menganggap dirinya yang paling benar, tanpa mau tahu pendapat orang lain, sehingga dapat terjerumus ke penyalahgunaan narkoba. d. Religius yang Rendah Anak yang tumbuh dan berkembang di dalam keluarga yang religiusnya rendah, bahkan tidak pernah mendapatkan ajaran agama, akan sangat mudah terlibat penyalahgunaan narkoba. Hal ini disebabkan tidak adanya patokan Universitas Sumatera Utara dan kontrol prilakunya, sehingga tidak takut kepada Tuhannya dan berbuat dosa. 2. Faktor Lingkungan Lingkungan hidup mempunyai pengaruh besar terhadap jatuhnya seseorang ke penyalahgunaan narkoba, terutama faktor keluarga, lingkungan tempat tinggal, keadaan sekolah, pengaruh teman sepergaulan dan keadaan masyarakat pada umumnya. a. Faktor keluarga Keluarga yang tidak mengenal Tuhan, tidak harmonis atau mempunyai tuntutan terlalu tinggi, tidak ada pendidikan keluarga, tidak ada dorongan dan bimbingan bagi anak-anaknya, tidak mengenal rasa cinta kasih sayang, kurang perhatian orang tua, keuangan yang berlebihan atau keadaan kekurangan, ini dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan anak secara kejiwaan atau secara emosi tidak berkembang dengan baik. Sehingga pada saat anak mencapai usia remaja, ia tidak percaya diri, tidak dapat berinteraksi secara normal, dan kurang pendidikan moral dan akhirnya dapat dengan mudah terjerumus kenakalan remaja atau penyalahgunaan narkoba. b. Faktor Lingkungan Tempat Tinggal Tempat tinggal di daerah hitam atau terlalu padat penduduk, suasana hiburan yang menggoda, bagi anak-anak remaja awal, kebisaaan hidup orang-orang yang mempunyai aktivitas ditempat-tempat hiburan dan gayanya yang kurang pas bagi anak-anak, sudah jelas bahwa ini mempunyai dampak negative dan remaja dapat tersesat ke penyalahgunaan narkoba. Universitas Sumatera Utara c. Keadaan Di Sekolah Lingkungan sekolah memiliki iklim belajar dan bersahabat, tetapi juga merupakan ajang persaingan yang keras, ada yang ingin berprestasi, ada yang terlibat bergengsi, ada yang ingin terlihat sok hebat dan ini akan membuat klien mengalami frustasi. Bahkan ada sebagian yang ingin melarikan diri dari tuntutan untuk berprestasi. Murid yang demikian ini adalah murid yang mempunyai resiko tinggi untuk menjadi antisosial atau terlibat ke dalam kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba. d. Pengaruh Teman Sebaya Selain teman di sekolahnya anak-anak juga mempunyai pergaulan dengan teman sebayanya yang berasal dari luar sekolah. Teman-teman ini bisaanya mempunyai pengaruh yang besar pengaruh yang besar bagi anak-anak remaja,mereka merasa dekat satu sama lain dan bisaanya juga membentuk kelompok geng, mereka mempunyai rasa senasib dan sepenanggungan, rasa solidaritas yang tinggi. Dengan demikian mereka dengan mudahnya melakukan hal-hal yang dianggap menyenangkan kelompoknya. Mereka tidak memikirkan baik buruknya, tetapi memikirkan apakah itu menyenangkan atau tidak. Juga tidak dipertimbangkan akan adanya resiko- resiko bagi dirinya. Bahkan untuk memenuhi keinginannya agar diterima kelompoknya, mereka tidak segan-segan melakukan hal-hal sebenarnya perbuatan yang tidak baik bahkan cenderung ke penyalahgunaan narkoba. e. Keadaan Masyarakat Umumnya Dengan memasuki era globalisasi, teknologi informatika berkembang dengan cepat dan sedemikian canggih, juga media cetak dan media audio Universitas Sumatera Utara visual memiliki jangkauan yang jauh lebih luas dari pada sebelumnya, dan akibat banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia melalui media-media tersebut. Perubahan-perubahan nilai sosial sebagai konsekuensi modernisasi juga merupakan faktor yang turut berperan dalam penyalahgunaan narkoba.

2.5 Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Metode Pelayanan Sosial Korban Narkoba Di Panti Rehabilitasi Sibolangit Centre

7 91 113

Peranan Konselor Dalam Pemulihan Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Rehabilitasi Sosial Al-Kamal Sibolangit Centre

0 0 10

Peranan Konselor Dalam Pemulihan Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Rehabilitasi Sosial Al-Kamal Sibolangit Centre

0 0 1

Peranan Konselor Dalam Pemulihan Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Rehabilitasi Sosial Al-Kamal Sibolangit Centre

0 0 11

Peranan Konselor Dalam Pemulihan Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Rehabilitasi Sosial Al-Kamal Sibolangit Centre

0 0 29

Peranan Konselor Dalam Pemulihan Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Rehabilitasi Sosial Al-Kamal Sibolangit Centre

0 0 2

Peranan Lembaga Rehabilitasi Narkoba Al Kamal Sibolangit Centre Dalam Pembinaan dan Upaya Penyembuhan Terhadap Pecandu Nakoba (Studi di Panti Rehabilitasi Narkoba Al Kamal Sibolangit Centre)

0 0 3

Peranan Lembaga Rehabilitasi Narkoba Al Kamal Sibolangit Centre Dalam Pembinaan dan Upaya Penyembuhan Terhadap Pecandu Nakoba (Studi di Panti Rehabilitasi Narkoba Al Kamal Sibolangit Centre)

0 0 9

Peranan Lembaga Rehabilitasi Narkoba Al Kamal Sibolangit Centre Dalam Pembinaan dan Upaya Penyembuhan Terhadap Pecandu Nakoba (Studi di Panti Rehabilitasi Narkoba Al Kamal Sibolangit Centre)

0 1 44

Peranan Lembaga Rehabilitasi Narkoba Al Kamal Sibolangit Centre Dalam Pembinaan dan Upaya Penyembuhan Terhadap Pecandu Nakoba (Studi di Panti Rehabilitasi Narkoba Al Kamal Sibolangit Centre)

0 0 8