5.2.7 INFORMAN UTAMA V
Nama : FY
TempatTanggal Lahir : Jakarta, 19 Mei 1986
Usia : 28 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Perbaungan
Agama : Budha
FY merupakan anak ke 4 dari 4 bersaudara, FY memiliki satu orang kembaran dan berasal dari keturunan cina. FY sempat berkuliah tapi tidak selesai, bagi FY ikut
menjalankan usaha dari orangtua mereka lebih menguntungkan daripada harus berkuliah. Tingkah laku FY juga tidak nakal, dia berasal dari keluarga baik-baik dan
jauh dari narkoba. Keluarganya harmonis dan didalam keluarga semua saling terbuka satu dengan yang lain.
FY begitu dekat dengan keluarganya, terlebih dengan kembarannya. Tidak ada hal yang ditutupi oleh FY kepada kembarannya. Banyak hal mereka lakukan bersama,
sehingga kalau salah satu dari mereka berbohong pasti langsung ketahuan. Keluarga FY juga tidak suka mengekang anak-anaknya, memberi kepercayaan penuh dan
memberikan kebebasan untuk melakukan apapun yang anaknya mau asalkan dalam hal yang positif.
Sebelum memakai narkoba, FY sudah kenal dengan narkoba tetapi tidak mau pakai sma sekali karena tidak suka dengan narkoba. Kehidupan FY baik waktu itu,
pergaulannya juga baik dan menurut sekali dengan orangtuanya. Teman-teman FY juga semua dari kalangan baik-baik, teman-temannya itu sudah banyak yang menikah, sibuk
Universitas Sumatera Utara
kerja dan ada juga yang sudah merantau. Sempat FY bergaul dengan orang-orang yang sudah seumuran dengan bapaknya dan mereka memang rata-rata pemakai narkoba.
Tetapi sudah bertahun-tahun kenal sama sekali tidak mempengaruhi FY untuk ikut mau mencoba narkoba tersebut.
Asal mula FY mengenal narkoba dan menggunakan shabu, bermula dari hubungan berpacarannya yang bermasalah. Berikut penuturan FY:
“Orangtua saya tidak setuju dengan pacar saya yang berbeda agama dan berbeda latarbelakang dengan keluarga kami. Mungkin karena pacar ku orang
tidak mampu yang menajdi pemicu ibu saya tidak setuju, sementara saya sangat mencintai dan sulit untuk berpisah darinya. kami berpacaran selama 4 tahun,
dan selalu putus nyambung”.
FY dengan kekasihnya sempat putus komunikasi selama setahun, kekasihnya menikah dengan laki-laki yang dijodohkan oleh orangtuanya. Empat bulan menikah
akhirnya berpisah karena kekasih FY itu sering dipukuli suaminya. Kehidupan rumah tangga kekasih FY jauh dari kebahagian. Karena sering dipukuli suaminya kekasih FY
dulu kembali menghubungi FY, menceritakan semua permasalahan rumah tangga yang dihadapinya. Tidak lama berumah tangga akhirnya mereka bercerai, FY kembali
melanjutkan hubungan berpacaran dengan mantan kekasihnya dulu. Saat itu FY masih dalam pergaulan baik, kehidupannya masih normal dan masih tetap tulus menerima
mantan kekasihnya itu walau sudah menjadi janda. Karena kekasihnya itu sudah janda, pacaran mereka semakin tertutup dari
keluarga FY. FY sangat yakin kalau keluarganya semakin tidak setuju dengan kekasihnya itu, FY juga sudah tidak mau lagi datang berkunjung kerumah kekasihnya
Universitas Sumatera Utara
karena faktor gengsi kekasihnya itu sudah janda. Tetapi keinginan untuk meninggalkan kekasihnya itu sangat sulit bagi FY, rasa sayang dan rasa kasihan membuat FY tetap
mempertahankan hubungan dengan kekasihnya itu. Kekasih FY selalu menuntut FY untuk segera menikahinya, sementara FY merasa terbeban belum sdiap untuk menikah
karena belum punya uang yang cukup untuk membina rumah tangga. Belum lagi faktor beda agama dan status janda dari kekasihnya. Keluarga kekasih FY setuju kalau FY
pindah ke agama islam, sementara keluarga FY sama sekali tidak setuju kalau kekasihnya itu dinikahi oleh FY.
Karena kekasih FY merasa tidak jelas dengan hubungannya dan merasa digantung terus, kekasih FY ingin menikah kembali dengan laki-laki yang dijodohkan
oleh orangtuanya. FY tidak menyetujui kalau kekasihnya itu menikah dengan laki-laki itu. FY kenal dengan laki-laki itu dan kebdiasaan buruk laki-laki itu adalah main judi
dan main perempuan. FY mengatakan kalau kekasihnya itu mau menikah lagi silahkan, karena FY juga sudah mulai bosan pacaran sembunyi-sembunyi sementara umur FY
sudah semakin tua. Bagi FY kalau memang jodoh pasti akan bertemu kembali, hanya saja FY tidak suka kalau kekasihnya itu terus melanjutkan hubungan dengan laki-laki
berandalan itu. Kekasih FY adalah perempuan keras kepala, sampai akhirnya motor kekasihnya itu digadaikan oleh laki-laki yang mau dijodohkan oelh ibunya itu. Ketika
dirudung masalah, kekasihnya itu meminta FY untuk menyelesaikan persoalan. Kekasih FY mengajak FY untuk kawin lari waktu itu,. keinginan kekasih FY itu
ditolak FY, karena masih sayang dengan orangtuanya dan tidak mau membuat keluarga malu akan ulahnya. Karena penolakan itu membuat mereka sempat berpisah selama tiga
bulan. Karena merasa seperti dipermainkan oleh kekasihnya, FY merasa sangat sedih dan tertekan. FY merasa dirinya sudah sangat baik dan perduli dengannya. tetapi
Universitas Sumatera Utara
kekasihnya itu datang kepadanya bila perlu dan ada masalah saja. FY sangat kecewa, untuk menenangkan pikirannya FY beralih ke narkoba. Berikut penuturan FY: “Saya
pergi menemui teman saya yang sudah lama memakai shabu, saya meminta mereka untuk mengajari cara memakai shabu. Setelah memakai shabu, perasaan saya waktu itu
menjadi lebih tenang, saya lebih rileks dan lupa akan rasa sakit hati akibat peninggalan pacar saya. Pada saat itu saya belum terlalu candu karena masih dalam tahap
pemakian wajar”.
Kembaran FY tahu kalau FY telah menggunakan narkoba, dua bulan memakai shabu badan FY menjadi sangat kurus. Keluarga juga bingung kenapa setiap malam, FY
selalu sibuk main komputer, main game sampai pagi. Jam malam dan jam siang FY menjadi berganti dan itu membuat FY jadi terlihat berbeda dari sebelumnya. Abang
kembaran FY memaksa untuk dirinya jujur, FY mengaku kalau selama dua bulan sudah pakai shabu dan menceritakan permasalahan yang dihadapinya. Kembaran FY sangat
sedih karena tidak menyangka kalau adiknya terjerumus ke narkoba. Orangtua FY juga ikut mengetahui kalau FY memakai shabu. Dia berjanji untuk mengusahakan dirinya
lepas dari narkoba. Karena FY sudah jenuh efek dari narkoba yang dia pakai membuat dia sulit tidur. Dan itu membut FY ingin segera berhenti pakai narkoba. FY juga sempat
menyarankan dirinya untuk dikurung didalam kamar, agar tidak dapat lagi memakai narkoba. Orangtua FY mengatakan usaha dari diri sendiri saja dulu, nanti kalau memang
sulit dihentikan FY sebaiknya direhabilitasi. FY mengatakan sebelum dia direhabilitasi tanyakan terlebih dahulu program-program rehabilitasi tersebut. Kalau terlalu lama dia
tidak mau direhabilitasi. Kalau hanya enam bulan FY berseddia direhabilitas, FY
Universitas Sumatera Utara
meyakinkan dirinya akan sembuh walau hanya menjalaani rehabilitasi selama enam bulan karena baginya dia bukan pecandu yang berat.
Tanpa sepengetahuan keluarganya, diam-ddiam FY kembali memakai narkoba. Saat itu dia sudah kembali lagi dengan kekasihnya yang dulu. FY jujur dengan
kekasihnya, kalau sekarang ddia sudah memakai narkoba, semenjak perpisahan waktu itu. Kekasih FY kecewa dan memeksa untuk FY untuk berhenti mengkonsumsi narkoba.
Tetapi gaya pacaran mereka sudah salah, FY sering masuk diskotik dengan kekasihnya itu. Kekasihnya itu juga sudah mau ddiajak makan pil inex setiap kali mereka masuk
diskotik. FY pergi dari rumah dengan membawa mobil tetapi tidak membawa STNK,
padahal waktu itu abangnya menyuruh ddia membawa STNK karena lagi musim razdia gabungan. FY malah menolak, dan tidak menghiraukan perkataan abangnya lalu pergi
begitu saja tanpa membawa STNK mobil yang dia pakai. FY pergi dengan kekasihnya itu untuk clubbing dan di dalam mobilnya terdapat shabu yang sudah sdiap pakai. Shabu
itu dimasukkan ke dalam fiber permen mentos dan sedikit air. Pukul 9 malam, mobil mereka melintas di jalan pakam polisi menghambat mobil mereka dan meminta STNK,
karena tidak membawa STNK polisi menyuruh mereka keluar dari dalam mobil. Ternyata sewaktu mobil digledah terdapat shabu di dalam, akhirnya mereka di bawa ke
kantor polisi. FY di tahan di polsek pakam selama 21 hari, sedangkan kekasihnya ditahan
selama 3 hari karena sewaktu test urine kekasihnya positif terkontaminasi obat pengaruh dari pil inex. Untuk mengurus biaya pembebasan FY, mobil dan kekasihnya keluarga
FY mengeluarkan uang sebanyak 70 juta. Dan semua biaya itu di urus oleh keluarga FY, dan sama sekali tidak ada memberatkan keluarga kekasihnya.
Universitas Sumatera Utara
Proses damai di kantor polisi di selesaikan oleh bapak dan abang FY, dengan syarat FY direhabilitasi. Keluarga membawa FY ke Panti Rehabilitasi Sosial Al-
Kamal Sibolangit Centre untuk menjalani rehabilitasi. Tidak ada unsur paksaan saat ingin memasukkan FY ke rehabilitasi, FY ikhlas dan ingin lepas dari narkoba. FY
merasa kehidupannya berantakan semenjak memakai narkoba, karena ulahnya sampai harus masuk ke penjara dan harus membuat keluarganya susah dan mengeluarkan
banyak berkorban untuknya. Awal menjalani rehabilitasi, FY masuk ruang isolasi selama 8 hari, dia merasa
seperti di penjara dan kesepdian. Setelah melewati proses isolasi, FY sanggup putus zat dan bergabung dengan residen lainnya tidue di barak bersama teman yang sudah mulai
sembuh dari ketergantungan narkoba. Tahap demi tahap di jalani FY, pahit manisnya mengikuti program-program tersebut sudah ddialaminya. Setelah menjalani metode
therapeutic community, mental FY sudah tumbuh dan berpikir ke hal yang positif. FY semkain sadar akan segala kesalahannya dan bertekad dalam diri tidak akan
mengkonsumsi narkoba lagi setelah keluar dari rehabilitasi nantinya. FY mengaku sempat jenuh menjalani rehabilitasi, programnya membuat dia
bosan baginya setahun direhabilitasi terlalu lama, untuk ukuran pemakai seperti ddia yang baru 5 bulan. Tetapi dia menjadi terbdiasa dan mulai menyenangi kegiatan-
kegiatan yang ada. Banyak sekali kenangan yang tak terlupakan bersama teman- temannya yang senasib juga dengan dirinya yang berusaha untuk mengobati diri mereka
dari ketergantungan narkoba. Segala bentuk usaha mereka lakukan, di berikan oleh pegawaistaff serta bimbingan konselor agar mereka bertekad untuk sembuh.
Kedepannya FY ingin melanjutkan usaha dari orangtuanya setelah selesai di rehabilitasi. FY berharap keluarganya masih terus sayang kepadanya walau sempat
Universitas Sumatera Utara
membuat kedua orangtuanya kecewa. FY ingin meminta maaf dan mengakaui segala kesalahannya kepada orangtuanya. FY ingin merubah pola pikirnya yang dulu sempit,
dan menerapkan apa yang didapatnya selama berada di panti rehabilitasi. FY berharap bisa segera bertemu dengan jodoh yang tepat untuk dirinya dan segera menikah.
Universitas Sumatera Utara
5.3 Analisis Data 5.3.1 Peranan Konselor Dalam Pemulihan Penyalahgunaan Narkoba