3.3.1 Informan Kunci
Orang-orang yang dianggap mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Bapak
Kamaludin Lubis, SH selaku Pimpinan Al-Kamal Sibolangit Centre dan Sanjaya Abidin sebagai Konselor di Panti Rehabilitasi Al-Kamal Sibolangit Centre.
3.3.2 Informan Utama
Orang yang terlibat secara langsung dalam interaksi yang diteliti. Informan utama dalam penelitian ini adalah 5 orang korban penyalahgunaan narkoba yang menjadi
binaan Panti Rehabilitasi Sosial Al-Kamal Sibolangit Centre. Dalam hal ini peneliti membuat kriteria-kriteria tertentu agar informasi yang
diberikan bisa maksimal. Kriteria-kriteria yang peneliti buat adalah para korban penyalahgunaan narkoba yang sudah di dalam tahapan Re-Entry Stage, yaitu suatu
tahapan program rehabilitasi melalui pendekatan Therapeutic Community setelah residen mengikuti tahapan program primer, dimana dilakukan upaya memantapkan kondisi
psikologis dalam dirinya, mendayagunakan nalar dan mampu mengembangkan keterampilan social dalam kehidupan masyarakat.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang akurat dalam
penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik sebagai berikut:
a. Studi Kepustakaan
Studi pustaka dalam pengumpulan data yang diperlukan, dilakukan melalui kepustakaan Library Research. Data akan diolah dari berbagai sumber
Universitas Sumatera Utara
kepustakaan, antara lain buku-buku ilmiah, majalah, surat kabar, jurnal dan bahan tulisan lainnya yang erat kaitannya dengan subjek penelitian.
b. Studi Lapangan
Studi lapangan yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui penelitian dengan turun langsung ke lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan
subjek penelitian yakni denagn metode wawancara, yaitu, teknik pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan
berlandaskan pada tujuan penyelidikan Hadi, 2004:218. Data yang dimaksudkan disini adalah mengenai peranan konselor dalam pemulihan
korban narkoba di Pusat Rehabilitasi sosial Al-KAMAL Sibolangit Centre sebagai objek penelitiannya.
3.5 Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, langkah-langkah selanjutnya pada penelitian ini yaitu menganalisis data, dalam menganalisis data menggunakan analisis kualitatif deskriptif,
yaitu bertujuan menggambarkan keadaan atau status fenomena secara sistematis dan rasional Maleong, 2004:11.
Selain itu, data-data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif, artinya untuk analisis data tidak diperlukan model uji statistic dengan
memakai rumus-rumus tertentu, melainkan lebih ditujukan sebagai tipe penelitian deskriptif. Kutipan hasil wawancara dan observasi sejauh mungkin akan ditampilkan
untuk mendukung analisis yang disampaikan, sehingga pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Sejarah Berdirinya Panti Rehabilitasi Sosial Al-Kamal Sibolangit Centre
Menyadari bahwa penyalahguna narkoba bukanlah seorang penjahat tetapi merupakan korban. Sangat tidaklah tepat apabila kita memperlakukan mereka seperti
penjahat. Mereka merupakan orang-orang yang perlu untuk diselamatkan dan
mendapatkan pendidikan khusus.
Perawatan terhadap pengguna narkoba dapat dilakukan di lembaga rehabilitasi, dilembaga ini dapat dilakukan pengobatan fisik maupun mental sehingga para korban
pengguna narkoba tersebut dapat kembali menjalankan fungsi sosialnya. Salah satu panti rehabilitasi yang ada di Sumatera Utara adalah Panti Rehabilitasi Al-Kamal Sibolangit
Centre yang didirikan pada tanggal 5 Februari 2001 oleh H.M. Kamaluddin Lubis, SH.
Ada beberapa dasar pemikiran yang melatarbelakangi dibangunnya Panti
Rehabilitasi Al-Kamal Sibolangit Centre ini, yaitu:
1. Adanya keprihatinan terhadap jumlah penyalahguna narkoba dimana diperlukan
suatu sistem perawatan yang mencakup seluruh aspek baik fisik maupun mental. 2.
Diperlukan upaya untuk mencegah bertambahnya jumlah penyalahgunaan narkoba dan upaya untuk merawat orang-orang yang terlibat penyalahgunaan
narkoba.. 3.
Keprihatinan terhadap bangsa Indonesia yang begitu besar jumlah pengguna narkoba yang sangat rentan sekali korbannya sebagian besar adalah remaja.
Apabila hal ini dibiarkan dapat menyebabkan hilangnya generasi muda bangsa.
Universitas Sumatera Utara
4. Diperlukan upaya untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap korban
narkoba, bahwa mereka bukanlah sampah masyarakat, tetapi mereka adalah manusia yang masih punya harapan dan masa depan.
Agar residen merasa betah, tempat di desain mirip seperti tempat wisata sekaligus rumah besar tempat keluarga untuk tinggal. Ada penginapan, rumah ibadah, kolam
tempat memancing, kantin khusus, lapangan olahraga dan pertanian. Tentu saja semua fasilitas yang ada disediakan dengan alasan agar residen merasa nyaman dan tenang,
karena berobat tidaklah lengkap tanpa didukung oleh suasana alamnya. Panti rehabilitasi ini didirikan di daerah Sibolangit tanah karo karena memberikan udara sejuk dengan
alam pegunungan. Hal ini juga untuk merubah pandangan masyarakat selama ini bahwa rehabilitasi
merupakan suatu penjara atau suatu tempat yang menakutkan, tetapi di Panti Rehabilitasi Al-Kamal Sibolangit Centre ini digambarkan bahwa rehabilitasi merupakan
suatu wadah yang menyenangkan yang dapat membantu penyalahgunaan narkoba lepas dari kecanduannya terhadap narkoba.
4.2 Visi dan Misi Panti Rehabilitasi Sosial Al-Kamal Sibolangit Centre