3. Pasteurisasi model UHT
Ultra High Temperature UHT adalah proses pemanasan dengan suhu sangat tinggi dalam waktu lebih singkat. Pemanasan model UHT ini
dilakukan dalam suhu 130
o
C selama dua 2 detik. Melalui proses ini seluruh mikroba yang terdapat dalam makanan dan minum mati, sehingga
produk susu yang dipanaskan dengan UHT ini sering pula dikenal dengan nama susu steril.
Dalam perkembangannya, industri pengolahan susu murni skala kecil memproduksi susu pasteurisasi dan mengemas produknya secara sederhana.
Sebagai contoh adalah Susu Segar Nasional, Semarang dan Susu Segar Dani Jaya, Jakarta. Sedangkan industri besar memproduksi susu pasteurisasi
maupun susu steril. Sebagai contoh adalah PT Greenfields Indonesia dan PT Ultra Jaya.
Beberapa tahun ini produsen penghasil susu turut serta dalam memproduksi susu pasteurisasi, misalnya adalah Koperasi Peternak Bandung
Selatan KPBS yang telah menjual langsung produknya dalam bentuk kemasan siap minum. Melalui cara tersebut, diharapkan lebih menguntungkan
daripada menjual langsung ke industri besar.
Salah satu peran serta Pemerintah Daerah dalam membangun kesadaran mengonsumsi susu murni susu pasteurisasi, yaitu melalui program
Gerakan Minum Susu Bagi Anak Usia Sekolah Gerimis Bagus oleh Pemkab Sukabumi, Jawa Barat. Bentuk program ini adalah menjual susu dengan dana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD untuk didistribusikan kepada murid-murid sekolah. Diharapkan dengan beralihnya konsumsi susu
kental manis yang rendah kandungan gizinya kepada susu cair segar dapat meningkatkan taraf gizi masyarakat dan tingkat kesejahteraan peternak sapi
Agrina, 2011
2.3. Manajemen Strategi
Menurut David 2006, manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan
dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya. Sedangkan definisi manajemen strategi yang
dikemukakan oleh Hariadi 2003 adalah suatu proses yang dirancang secara sistematik oleh manajemen untuk merumuskan strategi, menjalankan
strategi dan mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilai-nilai yang terbaik bagi seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi.
Hariadi 2003 berpendapat bahwa perumusan strategi adalah proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk
membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan
tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik. Menurut David 2006, implementasi strategi menuntut perusahaan untuk menetapkan
obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya, sehingga strategi yang dirumuskan dapat
dilaksanakan.
Umar 2003 menyatakan bahwa evaluasi dan pengendalian strategi adalah suatu proses di mana aktivitas dan hasil kerja dimonitor, sehingga
kinerja sesungguhnya dapat dibandingkan dengan kinerja yang diharapkan. Pada tahap ini, manajer harus mampu membuat penilaian mengenai
perubahan lingkungan yang dihadapi sehingga visi dan misi akan sesuai dengan kenyataan yang dihadapi dan kemampuan yang dimiliki perusahaan.
Penelitian yang dilakukan di Milkfood Barokah berkaitan dengan langkah awal dalam proses manajemen strategi, yaitu perumusan strategi.
Perumusan strategi mencakup analisis lingkungan internal dan eksternal, serta penetapan visi, misi, tujuan dan strategi. Kekuatan dan kelemahan
internal digabungkan dengan peluang dan ancaman eksternal, serta pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan
strategi Umar, 2003.
Lingkungan internal perusahaan terdiri dari sejumlah peubah, yaitu kekuatan dan kelemahan organisasi. Peubah tersebut berkaitan dengan
kegiatan fungsional perusahaan, seperti manajemen, pemasaran, keuangan akuntansi, produksioperasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem
informasi manajemen SIM. Lingkungan eksternal perusahaan mencakup peubah yang merupakan peluang dan ancaman bagi organisasi. Peubah
tersebut terdiri dari lingkungan politik, ekonomi, sosial dan teknologi PEST dan lingkungan industri, terdiri dari ancaman pesaing baru, ancaman
dari produk pengganti, kekuatan tawar menawar konsumen, kekuatan tawar menawar pemasok dan persaingan perusahaan sejenis Hariadi, 2003.
Tugas 1 Tugas 2 Tugas 3
Tugas 4 Tugas 5
Gambar 1. Manajemen strategi Strickland, T. dalam Armansyah, 2005
2.4. Perumusan Strategi