Metode Penentuan Sampel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Alokasi Produk dan Marketed Surplus Padi di Kabupaten Karawang

Tabel 8. Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis Data Sumber Data Data Primer : Karakteristik Petani dan Keluarga, Usahatani Total, Usahatani Padi, Konsumsi Rumah Tangga, Pendapatan Rumah Tangga, Saluran Penjualan Gabah, Sarana Pascananen Gabah Petani Petani Data Sekunder : Data Luas Lahan,Luas Panen, Produktivitas, dan Gambaran Umum Daerah, Harga Gabah Badan Pusat Statistik, Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Pemerintah Desa.Balai Penyuluh Pertanian, data elektronik internet

4.3. Metode Penentuan Sampel

Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara bertahap dengan metode judgement, cluster, stratified sampling, simple random sampling, dan snowball sampling. Metode judgement digunakan untuk menentukan lokasi penelitian, yaitu Kabupaten Karawang berdasarkan pertimbangan bahwa Kabupaten Karawang adalah salah satu sentra beras di Jawa Barat dan supplier terbesar beras ke daerah perkotaan di sekitarnya, seperti Jakarta, Bekasi, dan Kota Bekasi. Metode cluster dan stratified digunakan untuk mengelompokkan kecamatan-kecamatan yang merupakan sentra padi sawah dan ladang di Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang kemudian dikelompokkan menjadi beberapa kecamatan yang terdapat lahan sawah dan lahan padi ladang. Tabel 9. Data Luas Lahan Sawah dan Ladang Hasil Metode Cluster Kecamatan Luas Lahan Sawah ha Luas Lahan Padi Ladang ha Tempuran 6.640 - Cilamaya Wetan 5.121 - Ciampel 840 200 Pangkalan 2.230 500 Sumber : Badan Pusat Statistik 2010 diolah Metode cluster juga digunakan untuk membagi Wilayah Kabupaten Karawang menjadi 2 bagian, yaitu Karawang Bagian Utara dan Selatan. Karawang Utara adalah daerah persawahan yang mayoritas dilengkapi dengan sistem irigasi teknis. Sedangkan Karawang bagian selatan adalah daerah yang didominasi oleh perbukitan sehingga budidaya padi di sana banyak yang berbasis padi ladang. Dengan metode sampling tersebut didapat empat kecamatan, yaitu Kecamatan Cilamaya Wetan, Tempuran, Ciampel, dan Pangkalan. Kecamatan Tempuran dan Cilamaya Wetan adalah sentra padi sawah, sedangkan Kecamatan Pangkalan dan Ciampel adalah dua kecamatan dengan luas lahan padi ladang terbesar. Selanjutnya dari setiap kecamatan, dipilih satu desa dengan produksi dan produktivitas tertinggi. Dari desa tersebut masing-masing diambil secara acak 30 petani padi sawah dan 15 untuk petani padi ladang, sehingga jumlah total responden sebanyak 90 responden. Perbedaan jumlah sampel petani disebabkan akses menuju kediaman petani padi ladang yang lebih sulit karena keterbatasan peneliti untuk mencapai lokasi tersebut dan perbandingan jumlah petani padi sawah juga lebih banyak dibandingkan dengan petani padi ladang. Pemilihan sampel petani padi sawah dilakukan secara acak, sedangkan untuk padi ladang dilakukan secara snowball. Hal itu disebabkan karena data petani padi sawah telah tersedia di pemerintah desa maupun kelompok tani, sedangkan data mengenai petani padi ladang belum tersedia sehingga untuk padi ladang, penentuan sampel diambil berdasarkan informasi dari petani di daerah itu sendiri.

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data