sedikit sehingga, konsumsi acara keagamaan atau budaya dalam bentuk uang lebih digemari.
Jika konsumsi tersebut didistribusikan menurut luasan lahan yang dikuasai, maka rumah tangga petani yang mengusahakan lahan pada rentang 1-
1,99 hektar yang mempunyai konsumsi per kapita per tahun yang paling tinggi. hal itu terjadi pada kedua jenis petani, baik petani sawah maupun petani ladang.
hal tersebut disebabkan pada rumah tangga petani dengan rentang 1-1,99 hektar, jumlah tanggungan keluarganya juga paling tinggi, seperti yang terlampir pada
tabel 19.
5.3. Gambaran Umum Usahatani Padi Sawah dan Ladang di Kabupaten Karawang
5.3.1. Usahatani Padi Sawah di Kabupaten Karawang
Persiapan dan Pengolahan Lahan Persiapan dan pengolahan lahan terdiri dari beberapa tahapan, antara lain:
pembersihan, pencangkulan, pembajakan, dan perataan. Pada tahap pembersihan, saluran air yang menuju ke sawah dibersihkan
agar air yang diperlukan dapat mengalir dengan lancar. Tanah sawah yang masih ada jeraminya dibersihkan. Biasanya dalam tahap ini petani juga membuat
kotakan untuk persemaian benih. Setelah pembersihan selesai, dilanjutkan dengan pencangkulan, yaitu
dengan memperbaiki pematang serta mencangkul sudut-sudut petak sawah yang sulit dikerjakan oleh bajak.
Setelah pencangkulan selesai, maka dilanjutkan dengan pembajaka. Proses ini petani biasa menyewa traktor untuk memercepat pengerjaan. Tiap hektar
lahan, petani membayar sewa antara Rp.600.000-Rp.700.000. Setelah pembajakan selesai, maka tanah yang telah selesai dibajak
kemudian diratakan dan diberi tanda garis-garis untuk tempat menananm benih padi saat penanaman.
Penanaman Penanaman bisa dilakukan setelah benih disemai 20-30 hari. Proses
penanaman biasa disebut tandur. Petani padi sawah di Kabupaten Karawang
melakukan penanaman dengan sistem borongan, biayanya tergantung jarak tanam yang didinginkan petani. Jika jarak tanam biasa, yakni 25x25 cm biaya yang
dikeluarkan adalah Rp.600.000-Rp.650.000, sedangkan jika jarak tanamnya menggunakan sistem legowo, maka biayanya bisa mencapai Rp.700.000 per
hektar lahannya. Meskipun secara teori sistem legowo bisa memberikan hasil yang lebih tinggi, namun petani lebih sering menggunakan sistem tanam dengan
jarak tanam biasa. Pemupukan
Pemupukan dilakukan dua kali saat padi berusia 3-4 minggu dan 6-8 minggu. Dosis pupuk urea, TSP, SP-36, NPK yang digunakan berkisar 3-4,5
kuintal per hektarnya. Penyiangan dan Penyulaman
Penyiangan bertujuan untuk membersihkan padi dari tanaman gulma, sedangkan penyulaman bertujuan untuk mengganti benih padi yang mati setelah
ditanam. Petani umumnya tidak mengeluarkan biaya untuk melakukan penyiangan dan penyulaman. Hal itu dikarenakan buruh tani yang ingin memanen
lahan padi petani tersebut lah akan melakukan penyiangan, dengan konsekuensi pemanenan nanti tidak boleh dilakukan oleh buruh tani lain. Kegiatan penyiangan
dilakukan satu sampai dua kali tergantung bannyak sedikitnya gulama yang tumbuh.
Pengendalian Hama dan Penyakit Pengendalian hama dan penyakit atau penyemprotan dilakukan 6-10 kali.
Hama yang sering menyerang yaitu wereng. Sekain banyak wereng yang menyerang, maka intensitas penyemprotan semakin banyak.
5.3.2. Usahatani Padi Ladang di Kabupaten Karawang