Paradigma Penelitian METODOLOGI PENELITIAN
55 Perum Perhutani. Pada masa itu muncullah perkampungan-perkampungan
penduduk di Legon Pakis, Kasendor, Cimahi, Cihujan, Tanjung Lame, Cipunagara, Jayud, Cangkeuteuk, Ciakar, Ciguha, dan Ermukla.
Pada zona penyangga TNUK terdapat 19 desa penyangga yang tercakup ke dalam dua kecamatan, yaitu Kecamatan Sumur yang terdiri dari tujuh desa dan
Cimanggu yang terdiri dari 12 desa. Dari 19 desa tersebut, 14 diantaranya berbatasan langsung dengan kawasan.
Tabel 4. Nama, Luas Desa di Kecamatan Sumur dan Letak terhadap TNUK
No. Nama Desa
Luas ha
Letak
1. Ujungjaya 844 Berbatasan
langsung 2. Tamanjaya 675 Berbatasan
langsung 3. Cigorondong 466 Berbatasan
langsung 4.
Tunggal Jaya 466
Berbatasan langsung 5. Kertamukti 626 Berbatasan
langsung 6. Kertajaya
420 Berbatasan langsung
7. Sumberjaya 323 Tidak berbatasan
langsung
Total Luas
3.820
Sumber: Data BPS Kabupaten Pandeglang Tahun 2002
Tabel 5. Nama, Luas Desa di Kecamatan Cimanggu dan Letak terhadap TNUK
N o.
Nama Desa Luas
ha
Letak
1. Tangkilsari 800
Berbatasan langsung
2. Cimanggu 1.222 Berbatasan
langsung 3.
Cijalarang 2.500
Tidak berbatasan langsung 4. Waringinkurung 1.250 Berbatasan
langsung 5.
Ciburial 1.213
Tidak berbatasan langsung 6. Padasuka
1.537 Berbatasan langsung
7. Mangkualam 1.300 Berbatasan
langsung 8. Kramatjaya
1.815 Berbatasan langsung
9. Tugu 2.500 Berbatasan
langsung 10
. Batuhideung
1.690 Tidak berbatasan langsung
11 .
Cibadak 1.501 Berbatasan
langsung 12
. Rancapinang 1.549 Berbatasan
langsung
Total luas 18.877
Sumber: Data BPS Kabupaten Pandeglang Tahun 2002
56 Hingga sekarang ini persoalan hubungan TNUK dengan desa-desa baik
yang berbatasan langsung maupun tidak memiliki dinamikanya sendiri. terdapat beberapa desa disekitar TNUK yang cukup harmonis menjaga hubungah dengan
TNUK, tetapi sebagain lainnya terjadi konflik, baik yang terselubung maupun yang terang-terangan. Hal ini sangat tergantung pada tipikal rejim penguasa
TNUK dan kebijakan-kebijakan konservasi yang dikeluarkannya, terutama menyangkut isu pemukiman di sekitar dan dalam kawasan TNUK. Peristiwa
peristiwa penembakan warga oleh Pertugas TNUK di desa Ujung Jaya, pada oktober 2007, menjadi titik kulminasi konflik terselubung antara masyarakat di
sekitar dan dalam kawasan TNUK. Sejak peristiwa tewasnya warga yang disusul dengan amok massa dan
penangkapanpenahanan beberapa warga dari beberapa kampung di Ujung jaya, termasuk warga dari kampung Legon Pakis telah menciptakan ketegangan
hubungan masyarakat dan BTNUK. Ketegangan dan disharmoni tersebut terus berlarut dengan beragam konflik sejenis, diseputar tata batas kelola, perambahan
hutan, perluasan lahangarapan, penambahan wilayah pemukiman dan persoalan lainnya terkait dampak pembatasan akses dan control masyarakat atas kawasan
TNUK. Konflik masyarakat dengan TNUK kembali menghangat ketika proyek Pemagaran Listrik Yayasan Badak Indoneisa YABI masuk sejak tahun 2010,
dan masih menciptakan pro-kontra hingga sekarang ini.