Konsepsi Analisis Yuridis Terhadap Hubungan Kerja Antara Pengusaha Dan Pekerja Berdasarkan Perjanjian Kerja Secara Lisan (Studi Kasus: Putusan Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Medan Nomor:41/G/2009/PHI.Mdn)

2. Konsepsi

Menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran tulisan ini, berikut dijelaskan defenisi operasional dari istilah-istilah yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu : 1. Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan sesdudah masa kerja. 22 2. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. 23 3. Pekerjaburuh adalah orang-orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. 24 4. Pengusaha ialah : 25 a. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu perusahaan milik sendiri. b. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya. c. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di Indonesiamewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b yangberkedudukan di luar wilayah Indonesia. 22 Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. 23 Pasal 1 angka 2 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. 24 Pasal 1 angka 3 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan 25 Pasal 1 angka 5 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Universitas Sumatera Utara 5. Perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerjaburuh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak. 26 6. Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerjaburuh berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah. 27 7. Bentuk Perjanjian kerja dibuat secara tertulis atau lisan 28 8. Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu atau untuk waktu tidak tertentu. 29 9. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu dibuat secara tertulis serta harus menggunakan bahasa Indonesia dan huruf latin. 30 10. Dalam hal perjanjian kerja waktu tidak tertentu dibuat secara lisan, maka pengusaha wajib membuat surat pengangkatan bagi pekerjaburuh yang bersangkutan. 31 11. Surat pengangkatan sekurang kurangnya memuat keterangan: a. nama dan alamat pekerjaburuh; b. tanggal mulai bekerja; c. jenis pekerjaan; dan d. besarnya upah. 32 26 Pasal 1 angka 14 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan 27 Pasal 1 angka 15 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan 28 Pasal 51 ayat 1 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan 29 Pasal 56 ayat 1Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan 30 Pasal 57 ayat 1 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan 31 Pasal 63 ayat 1 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan 32 Pasal 63 ayat 2 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Universitas Sumatera Utara

G. Metode Penelitian 1.

Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian yang berbasis kepada yuridis normatif, yaitu penelitian tentang asas-asas hukum, kaedah hukum, dan sistematika hukum, serta mengkaji ketentuan perundang-undangan, putusan pengadilan dan bahan hukum lainnya. Sebagai suatu penelitian yuridis normatif, maka penelitian ini berbasis analisis terhadap norma hukum, baik hukum dalam aturan perundang-undangan maupun dalam putusan pengadilan. Logika keilmuan dalam penelitian hukum normatif dibangun berdasarkan disiplin ilmiah dan cara-cara kerja ilmu hukum normatif, yaitu ilmu hukum yang objeknya hukum itu sendiri. 33 Sifat dari penelitian ini adalah deskriptif analisis. Bersifat deskriptif maksudnya dari penelitian ini diharapkan diperoleh gambaran secara rinci dan sistematis tentang permasalahan yang akan diteliti. Analisis dimaksudkan berdasarkan gambaran, fakta yang diperoleh akan dilakukan analisis secara cermat bagaimana menjawab permasalahan.

2. Bahan Penelitian

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Terhadap Wanprestasi Dalam Perjanjian Sewa Menyewa Kapal Tongkang (Studi Putusan Perdata Pengadilan Negeri Medan No. 503/PDT.G/2009/PN-Mdn)

8 222 87

Analisis Yuridis Pemberian Kuasa Blanko Pada Akta Perikatan Jual Beli (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 51/PDT.G/2009/PN.Mdn)

1 86 130

Analisis Yuridis Terhadap Pembatalan Akta Notaris (Studi Kasus Pada Pengadilan Negeri Medan)

24 189 131

Analisis Yuridis Mengenai Dualisme Kewenangan Mengadili Tindak Pidana Korupsi Antara Pengadilan Negeri Dan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

0 65 109

Analisis Yuridis Terhadap Hubungan Kerja Antara Pengusaha Dan Pekerja Berdasarkan Perjanjian Kerja Secara Lisan (Studi Kasus: Putusan Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Medan Nomor:41/G/2009/PHI.Mdn)

2 53 126

Penyelesaian Perselisihan Antara Pekerja dengan Pengusaha di Luar Pengadilan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

1 45 149

Peranan Perjanjian Kerja Antara Pengusaha Dan Pekerja Pada Perusahaan Waralaba (Franchise) Di...

0 67 5

Peranan Pengadilan Hubungan Industrial dalam Memberikan Kepastian Hukum Terhadap Perkara Pemutusan Hubungan Kerja (Studi Terhadap Putusan Pemutusan Hubungan Kerja-Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan)

10 130 147

Analisis Yuridis Putusan Mahkamah Agung Nomor 409 K/Pdt.Sus-Phi/2014 Terkait Pemutusan Hubungan Kerja Pengurus Serikat Pekerja Pada Perusahaan Manufaktur

3 119 104

PERAN HAKIM AD HOC PADA PERADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (Studi pada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Karang)

0 17 49