2. Konsepsi
Menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran tulisan ini, berikut dijelaskan defenisi operasional dari istilah-istilah yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu :
1. Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja
pada waktu sebelum, selama dan sesdudah masa kerja.
22
2. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
23
3. Pekerjaburuh adalah orang-orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
24
4. Pengusaha ialah :
25
a. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan
suatu perusahaan milik sendiri. b.
orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya.
c. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di
Indonesiamewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b yangberkedudukan di luar wilayah Indonesia.
22
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
23
Pasal 1 angka 2 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
24
Pasal 1 angka 3 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
25
Pasal 1 angka 5 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
Universitas Sumatera Utara
5. Perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerjaburuh dengan pengusaha atau
pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak.
26
6. Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerjaburuh
berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah.
27
7. Bentuk Perjanjian kerja dibuat secara tertulis atau lisan
28
8. Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu atau untuk waktu tidak tertentu.
29
9. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu dibuat secara tertulis serta harus
menggunakan bahasa Indonesia dan huruf latin.
30
10. Dalam hal perjanjian kerja waktu tidak tertentu dibuat secara lisan, maka
pengusaha wajib membuat surat pengangkatan bagi pekerjaburuh yang bersangkutan.
31
11. Surat pengangkatan sekurang kurangnya memuat keterangan:
a. nama dan alamat pekerjaburuh; b. tanggal mulai bekerja;
c. jenis pekerjaan; dan d. besarnya upah.
32
26
Pasal 1 angka 14 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
27
Pasal 1 angka 15 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
28
Pasal 51 ayat 1 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
29
Pasal 56 ayat 1Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
30
Pasal 57 ayat 1 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
31
Pasal 63 ayat 1 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
32
Pasal 63 ayat 2 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
Universitas Sumatera Utara
G. Metode Penelitian 1.
Jenis dan Sifat Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang berbasis kepada yuridis normatif, yaitu penelitian tentang asas-asas hukum, kaedah hukum, dan sistematika hukum,
serta mengkaji ketentuan perundang-undangan, putusan pengadilan dan bahan hukum lainnya. Sebagai suatu penelitian yuridis normatif, maka penelitian ini berbasis
analisis terhadap norma hukum, baik hukum dalam aturan perundang-undangan maupun dalam putusan pengadilan.
Logika keilmuan dalam penelitian hukum normatif dibangun berdasarkan disiplin ilmiah dan cara-cara kerja ilmu hukum normatif, yaitu ilmu hukum yang
objeknya hukum itu sendiri.
33
Sifat dari penelitian ini adalah deskriptif analisis. Bersifat deskriptif maksudnya dari penelitian ini diharapkan diperoleh gambaran secara rinci dan
sistematis tentang permasalahan yang akan diteliti. Analisis dimaksudkan berdasarkan gambaran, fakta yang diperoleh akan dilakukan analisis secara cermat
bagaimana menjawab permasalahan.
2. Bahan Penelitian