Waktu Penelitian METODE PENELITIAN

43 dan gambar, kemampuan menirukan kata, kemampuan menyebutkkan kata dan kemampuan menunjukkan benda konkrit 4. Anak autis kelas II SDLB yang memiliki kemampuan motorik halus yang masih perlu ditingkatkan

C. Tempat dan Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Citra Mulia Mandiri.SLB Citra Mulia Mandiri yang beralamat di Jalan Samberembe, Selomartani kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman, Yogyakarta.Settingyang digunakan untuk penelitian adalah ruangan kelas dengan posisi guru sebagai pelaku utama yang melakukan tindakan berhadapan secara langsung dengan anak autis, sedangkan peneliti berada disamping sebagai pengamat.Adapun pertimbangan peneliti memilih lokasi penelitian ini adalah: 1. Peneliti ingin melanjutkan program pembelajaran yang telah dibuat pada kegiatan praktek pengalaman lapangan II 2. Di SLB Citra Mulia Mandiri terdapat anak autis 3. Media puzzle anggota tubuh belum ada di SLB Citra Mulia Mandiri

D. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan selama 2 bulan dimulai dari tanggal 13 April 2016-13 Juni 2016. Berikut ini akan dijelaskan mengenai penggunaan waktu penelitian: 44 Tabel 1. Waktu Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian No. Waktu Kegiatan 1. Minggu I a. Persiapan penyusunan instrumen tes antara peneliti dan guru secara kolaborasi b. Melakukan pengamatan untuk mengetahui kemampuan awal anak sebelum diberikan tindakan siklus I 2. Minggu II Melaksanakan tindakan pada siklus I dengan menggunakan media puzzle a. Pertemuan I: pembelajaran dengan materi anggota tubuh b. Pertemuan II: pembelajaran dengan materi anggota tubuh c. Pertemuan III: pembelajaran dengan materi anggota tubuh 3. Minggu III Pelaksanaan refleksi yang digunakan untuk melakukan tindakan pada siklus II 4. Minggu IV Pelaksanaan tindakan pada siklus II sesuai dengan hasil refleksi dari siklus I a. Pertemuan I: pembelajaran dengan materi anggota tubuh b. Pertemuan II: pembelajaran dengan materi anggota tubuh c.Pertemuan III: pembelajaran dengan materi anggota tubuh 5. Minggu V Melaksanakan refleksi berdasarkan pelaksanaan tindakan pada siklus II 6. Minggu VI Digunakan untuk mengetahui hasil peningkatan yang telah dicapai anak autis dalam kemampuan mengenal anggota tubuh. Berdasarkan tabel 1 waktu persiapan penelitian dilakukan selama 1 minggu. Pada minggu pertama, peneliti menyiapkan instrumen tes yang berupa soal tes tertulis dan tes perbuatan. Kemudian peneliti melakukan pengamatan untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki anak. Minggu kedua, guru bersama peneliti melakukan tindakan siklus I dengan membagi 3 kali pertemuan dengan 1 kali pertemuan selama 60 menit. Setiap pertemuan materi yang diberikan sama yaitu materi anggota tubuh, yang membedakan pada pertemuan pertama hanya dilakukan pengenalan bagian rambut, mata, hidung, mulut, dan telinga. Pertemuan kedua, materi yang diajarkan meliputi pengenalan bagian pipi, leher, perut, tangan, dan kaki. Pertemuan ketiga, materi yang diajarkan meliputi rambut, mata, hidung, mulut, telinga, pipi, leher, perut, tangan, dan kaki. Pada minggu ketiga, guru dan peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan siklus I yang telah dilakukan. Kegiatan refleksi yang dilakukan dengan mendiskusikan hambatan-hambatan yang dialami selama proses pelaksanaan tindakan siklus I untuk diperbaiki pada pelaksanaan tindakan siklus II. Pada minggu keempat berdasarkan hasil refleksi maka peneliti melakukan perbaikan 45 untuk pelaksanaan tindakan siklus II. Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan selama 3 kali pertemuan dengan 1 kali pertemuan selama 60 menit. Materi yang diberikan sama dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I. Minggu kelima peneliti dan guru merefleksi pelaksanaan tindakan pada siklus II yang telah dilakukan. Kemudian pada minggu keenam guru dan peneliti mengetahui peningkatan yang telah dicapai oleh anak autis dalam pembelajaran mengenal anggota tubuh.

E. Desain Penelitian