81
memecahkan  masalah,  guru  memfasilitasi  penyelidikan  dan  mendorong peserta  didik  mengungkapkan  atau  membuat  pertanyaan-pertanyaan  yang
membimbing mereka untuk penyelidikan lebih lanjut. Sedikit berbeda dengan kelas eksperimen, peserta didik pada kelas
kontrol  tampak  pasif.  Walaupun  pada  pembelajaran  tetap  diadakan kegiatan  tanya  jawab  serta  demonstrasi,  peserta  didik  tidak  menunjukkan
peningkatan  hasil  belajar  yang  baik.  Pada  kelas  kontrol,  peserta  didik terbiasa  hanya  mendengarkan,  melihat,  dan  mencatat  pelajaran  yang
diajarkan  oleh  guru,  sehingga  saat  diadakan  sesi  tanya-jawab  mereka cenderung diam dikarenakan peserta didik tidak dapat terlibat aktif dalam
kegiatan  belajar  mengajar  dan  melakukan  aktifitas  dimana  peserta  didik sendiri  yan  melakukan  dan  menjadikan  aktifitas  itu  pengalaman  yang
berharga.
2. Peningkatan Minat Belajar
Penelitian yang terbaru yang  dilakukan oleh peneliti menunjukkan hasil  yang  berbeda  dengan  hasil  penelitian  mengenai  minat  belajar  yang
telah  ada  sebelumnya.  Berdasarkan  tabel  perbedaan  peningkatan  minat belajar  peserta  didik,  ditunjukkan  bahwa  hasil  analisis  peningkatan  minat
belajar  yang  diperoleh  peserta  didik  baik  pada  kelas  eksperimen  maupun kelas  kontrol  tidak  mengalami  peningkatan.  Hasil  pengujian  hipotesis
dengan  MANOVA  pada  Test  between  subject  effect  menunjukkan  bahwa terdapat  perbedaan  yang  pada  peningkatan  minat  belajar  peserta  didik
82
yang  melakukan  pembelajaran  dengan  model  learning  cycle  5E  dengan model pembelajaran konvensional ketika diuji secara bersama-sama.
Berdasarkan  perbedaan  tersebut  di  teliti  model  pembelajaran manakah  yang  lebih  efektif,  dengan  menggunakan  analisis  GLM-mixed
design. Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan minat belajar pada kelas  eksperimen  maupun  kelas  kontrol  mengalami  penurunan  terutama
pada  kelas  demonstrasi  yang  mengalami  penurunan  sangat  signifikan, sehingga model  learning cycle 5E tidak lebih efektif dibandingkan model
pembelajaran konvensional ditinjau dari peningkatan minat belajar peserta didik  Perbedaan  ini  ditunjukkan  dengan  nilai  pada  Pairwise  Comparison
tabel  Mean  Difference  yang  menunjukkan  nilai  pada  kelas  learning  cycle
5E setelah diberikan treatment mencapai -0,323.
Penelitian yang dilakukan menunjukkan hasil yang berbeda dengan hasil  penelitian  Lutfi  Putri  Nugraheni  2016  pada  siswa  kelas  V  SD
Negeri  Podosoko  1  tahun  ajaran  20152016,  dengan  jumlah  24 menunjukkan  bahwa  model  pembelajaran  learning  cycle  5E  lebih
berpengaruh  pada  peningkatan  minat  dan  hasil  belajar  peserta  didik dibandingkan model pembelajaran konvensional.
Berdasarkan  penghitungan  gain  score  kelas  eksperimen  dan  kelas kontrol,  diperoleh  nilai  rata-rata  gain  score  kelas  ekperimen  sedikit  lebih
besar  daripada  nilai  rata-rata  gain  score  kelas  kontrol.  Meskipun penghitungan  gain  minat  kelas  eksperimen  lebih  tinggi  dibandingkan
dengan kelas kontrol tetapi tidak menjadikan model learning cycle 5E lebih
83
efektif  dalam  meningkatkan  minat  belajar  peserta  didik.  Berdasarkan wawancara  dari  beberapa  peserta  didik,  hal  ini  disebabkan  oleh  beberapa
faktor seperti anggapan peserta didik di SMK yang lebih mengesampingkan fisika  dibandingkan  mata  pelajaran  kejuruan.  Bahkan  fakta  di  lapangan
menunjukkan  bahwa  ada  beberapa  SMK  di  Yogyakarta  yang  tidak menambahkan  fisika  sebagai  mata  pelajaran  pokok  di  sekolahnya  seperti
SMK  N  4  Yogyakarta  dan  SMK  N  6  Yogyakarta.  Selain  itu,  fisika  juga dianggap  sebagai  salah  satu  mata  pelajaran  yang  rumit  sehingga  membuat
para peserta didik semakin enggan mempelajari fisika. Berdasarkan  uraian  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  terdapat
perbedaan  peningkatan  hasil  belajar  dan  minat  belajar  pembelajaran  fisika peserta  didik  dengan  model  pembelajaran  konvensional  dan  dengan  model
pembelajaran  learning  cycle  5E.  Namun,  tingkat  keefektifan  model pembelajaran  fisika  learning  cycle  5E  lebih  berpengaruh  pada  peningkatan
hasil  belajar  dan  tidak  lebih  efektif  daripada  model  pembelajaran konvensional ditinjau dari peningkatan minat belajar.
84
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1.  Terdapat  pengaruh  model  pembelajaran  learning  cycle  5E  terhadap
peningkatan  minat  belajar  dan  hasil  belajar  ranah  kognitif  peserta  didik SMK  N  2  Yogyakarta  berdasarkan  uji  MANOVA  dengan  sig.  0,000
.
2.  Model  pembelajaran  fisika  learning  cycle  5E  tidak  lebih  efektif  daripada model  pembelajaran  konvensional  ditinjau  dari  peningkatan  minat  belajar,
berdasarkan  uji  GLM-mixed  design  menunjukkan  nilai  pada  Mean Difference  kelas  learning  cycle  5E  setelah  diberikan  treatment  mencapai  -
0,323.
3.  Model  pembelajaran  fisika  learning  cycle  5E  lebih  efektif  daripada  model pembelajaran  konvensional  ditinjau  dari  peningkatan  hasil  belajar  ranah
kognitif, berdasarkan uji GLM-mixed design menunjukkan nilai pada Mean Difference  kelas  learning  cycle  5E  setelah  diberikan  treatment  mencapai
37,645. B. Keterbatasan Penelitian
1.  Saat pelaksanaan penelitian terpotong waktu UN sehingga peserta didik lupa dengan materi yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya.