49
1. Faktor yang Mempengaruhi Siswa Berperilaku Menyimpang L
Mencuri
“L” beberapa kali didapati mengambil barang milik orang lain tanpa izin. Adapun barang milik teman yang diambil “L” seperti baju dan kotak
pensil milik teman sekelas. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa teman sekelas “L” sebagai berikut:
Ppt : “Dia suka nyolongan. Nyolong bajunya Kirana yang
frozen.” 11092015 Ic
: “Mbak, “L” juga ngambil desgribku.” 11092015 Tidak hanya barang milik teman sekelas saja yang diambil “L”
melainkan barang milik tetangga rumah pun pernah diambil tanpa izin. Barang tersebut meliputi uang dan gelang giok. Hal ini diperkuat dengan
hasil wawancara peneliti terhadap tetangga “L” yang mengutarakan
jawaban sebagai berikut: Bu P
: “anak itu main sama anakku, aku tiduran. Tak larang jangan mainan di kamar, tapi mereka mainan di kamar. Di kamar
itu aku naruh uang di meja, biasanya tuh nggak ilang mbak. Aku nggak nggeh kalo itu bakal diambil. Eh mereka berdua
sama anakku jajan terus, aku kan nggak kepikiran aneh- aneh ta. Malemnya suamiku nanya uange kok nggak ada
yang sepuluh ribu e, tadi enam puluh ribu ta. Aku bilang wong disitu kok, nggak mungkin ilang ta. Tak liat ternyata
betul ilang sepuluh ribu.
” 10092015 Bu A :
“saya kan baru punya bayi, biasa kan anak-anak pada nengokin pengen liat. Sama biasa kan mbak kalo baru
punya bayi ada yang ngasih kado-kado gitu. Dia datang bertiga sama temennya. Yang dua ngajak pulang dianya
nggak mau, dia masih tetep di situ. Dia duduk di kursi meja rias. Aku lagi mandiin anak di kamar mandi. Tapi aku
nggak liat dia ngutak ngutik apa. Setelah beberapa hari kurang dari seminggu, aku rada inget lhoh perasaan aku ada
gelang giok dari ibu itu kok nggak ada, ilang. Pas ada acara
apa itu di sekolah “L” pake gelang giok, padahal itu kan
50 gelang kaki tapi dia pake di tangan. Itu kan gelang kaki bayi
paling nggak muat sama dia dipake ditangan. Baru ketahuan disitu.
” 10092015 Berdasarkan pernyataan hasil wawancara
di atas maka siswa “L” sudah sering mengambil barang milik orang lain tanpa izin meliputi baju,
kotak pensil, uang dan gelang milik tetangga. Perilaku menyimpang mencuri tersebut tidak lepas dari faktor yang
mempengaruhinya. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas 1 yang menjadi wali kelas “L” mengatakan bahwa:
Bu Y : “L” suka mengambil barang orang lain saya rasa dari
mencontoh bapaknya yang suka mengambil barang bekas. Saya pernah menanyakan pada “L” apa pernah ikut
ba paknya bekerja. “L” menjawab pernah beberapa kali. Nah
mungkin itu mbak, karena mengambil barang bekas tidak perlu izin maka anak itu ikut-ikutan mengambil tanpa
bilang dengan pemiliknya.” 02092015 Selain guru kelas 1, tetangga rumah “L” mengutarakan pendapat
yang senada dengan guru kelas 1 mengenai faktor yang dapat mempengaruhi “L” berperilaku menyimpang. Adapun hasil wawancara
dengan tetangga “L” sebagai berikut: Bu P:
“bapaknya “L” itu cari ngresek-gresek itu, kadang ngambil- ngambilin juga. Di tempat belakangku itu ada kost ta itu, itu
ada yang ilang kayak seng-seng itu padahal masih mau dipake, tiba-tiba udah nggak tau. Besi-besi kadang juga
diambilin. Aku tau ini karena yang punya rumah cerita ro aku. Aku kan kalo ngobrol sama dia terus, kalo apa-apa
hilang kan cerita ro aku. Kalo taunya yang ngambil ini lho.
“L” kan juga pernah ikut bantuin ngambil-ngambil sama bapaknya. Jadi kebiasaan nggak bilang kalo ambil
barang.”10092015 Bu A:
“kalo menurut saya ya mbak. Kalo orang tua yang bener dan perhatian seharusnya tau dong anaknya punya barang apa
aja. Kalo ada barang yang nggak pernah ada terus kok ada
51 padahal nggak dibeliin barang itu kan anaknya ditanya,
diarahkan gitu supaya nggak berbuat itu terus. Mungkin karena liat bapaknya sering ngambil gitu ya, soalnya dulu
juga pernah ikut keliling sama bapaknya.” 10092015 Berdasarkan pernyataan yang disampaikan guru kelas 1 dan tetangga
rumah dari “L” maka dapat disimpulkan bahwa perilaku mencuri “L” lebih disebabkan pada meniru conto
h yang salah. “L” meniru orang tuanya mengambil barang bekas tanpa izin. Karena beberapa kali “L” mengikuti
ayahnya bekerja mengambil barang bekas. Ayah dari “L” juga pernah mengambil barang orang lain padahal barang tersebut masih akan
digunakan pemiliknya. Sehingga tanpa adanya pemahaman yang disampaikan orang tua, “L” menganggap bahwa mengambil barang tanpa
izin pemiliknya diperbolehkan.
2. Perilaku Sehari-hari Siswa Berperilaku Menyimpang