Peran Profesi Teknologi Pendidikan dalam Pendidikan

86 harus dilakukan. Secara konseptual peranan mengelola oleh para teknologi pendidikan di masa yang akan datang tidak hanya meliputi penggunaan teknologi dalam arti produk, tetapi juga akan berkembang ke arah pengelolaan sumber daya manusia dan perencanaan strategis. Dengan demikian, organisasi pendidikan sekolah harus dimantapkan, personil harus diangkat dan disupervisi, dana harus direncanakan dan dipertangungjawabkan serta fasilitas harus dikembangkan dan dipelihara. Di samping itu, ada perencanaan jangka pendek dan panjang. Untuk mengontrol organisasi menurut Prostano dalam Seels 2004:55, pengelola harus menciptakan struktur yang membantu pengambilan keputusan dan pemecahahan masalah. Pengelola ini juga harus menjadi pemimpin yang dapat memberikan motivasi, arahan, melatih, membina, memberi wewenang dan mempunyai keterampilan berkomunikasi. Pengelola yang dimaksud di sini ialah Kepala Sekolah.

2.5.3 Peran Profesi Teknologi Pendidikan dalam Pendidikan

Kompleksnya maslah pendidikan di Indonesia menuntut untuk segera diselesaikan. Mengacu pada konsep teknologi pendidikan, maka upaya meminimalisir masalah pendidikan yakni dengan dterpakannya konsep teknologi pendidikan dalam pendidikan. Konsep pendidikan itu sendiri mempunyai arti yang luas. Dalam AECT, pendidikan merupakan keseluruhan proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan berbagai bentuk perilaku lain yang mempunyai nilai positif terhadap lingkungan tempat hidupnya. Apabila proses itu senganja dikelola agar dapat terbentuk perilaku tertentu dalam kondisi tertentu maka proses itu disebut pembejalaran atau instruksional Miarso, 2007:77. 87 Definisi konseptual dari AECT itu mengindikasikan adanya fungsi pengelolaan pendidikan, fungsi pengembangan pendidikan dan sumber belajar dengan fakus perhatian ada pada pembelajar. Sumber belajarkomponen sistem instruksional itu sendiri terdiri atas komponen orang sumber daya, isi pesan, bahan, alat, teknik dan latar atau lingkungan yang mana perlu dikembangkan baik ketersediaannya maupun pemanfaatannya. Fungsi pengembangan pendidikan atau instruksional meliputi, riset atau teori, desain, produksi, seleksi atau penilaian, ogistik dan penyebaran atau pemanfaatan. Kegiatan pengembangan sumber belajar atau komponen sistem instruksional dilakukan dengan menyelenggarakan fungsi pengelolaan pendidikan atau instruksional yang meliputi pengelolaan organisasi dan pengelolaan personil. Pendekatan yang digunakan profesi Teknologi Pendidikan dalam menyelesaikan masalah Miarso, 2007:63, mengacu pada azas epistimologi pendidikan yaitu: 1 Pendekatan isomorfi yang menggabungkan berbagai bidang keilmuan ke dalam suatu kebulatan disiplin ilmu tersendiri; 2 Pendekatan sistemik yaitu pemecahan masalah dengan cara yang berurutan dan terarah; 3 Pendekatan sinergis yang menjamin adanya nilai tambah dari keseluruhan kegiatan dibading dilakukan dengan cara terpisah-pisah; 4 Pendekatan sistemik yaitu pengkajian seacar menyeluruh. Berdasarkan pada pendekatan masalah tersebut, berikut peran Teknologi Pendidikan dalam pembangnan pendidikan antara lain: 88 1 Meningkatkan produktivitas pendidikan dengan jalan empercepat tahap belajar, membantu guru untuk menggunakan waktu secara baik, mengurangi beberapa guru dalam menyajikan informasi sehingga guru dapat lebih banyak membina dan mengembangkan kegiatan belajar; 2 Memberi kemungkinan pendidikan yang bersifat lebih individu degan jalan mengurangi kontrol guru yang kakutradisional dan memberi kesempatan anak berkembang sesuai dengan kemampuannya; 3 Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran dengan jalan perencanaan program yang lebih sistematis dan pengembangan bahan pelajaran yang dilandasi penelitian; 4 Lebih memantapkan pengajaran dengan jalan meningkatkan kapabilitas manusia dengan berbagai media komunikasi dan penyajian informasi data secara konkret; 5 Memungkikan belajar secara seketika karena dapat mengurangi jurang pemisah antara pembelajaran di dalam kelas dan di luar kelas; 6 Memungkinkan pemerataan pendidikan yang lebih luas, terutama adanya media massa dengan jalan pemanfaatan bersama dan penyajian informasi menembus batas geografi Miarso, 2007:601.

2.6 Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru terhadap Komitmen Kerja Guru Di SDIT Ummul Quro’ Kota Bogor

0 3 64

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, KEPUASAN KERJA GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP KOTA SIBOLGA.

1 3 42

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 17

PENDAHULUAN PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 7

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DASAR DAN BUDAYA MUTU TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN BANJARSARI.

0 0 9

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru.

0 0 16

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG BANDUNG.

1 6 47

Pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap profesionalisme guru dan kinerja guru.

0 4 185

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMK YPE KROYA.

0 0 2

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PADA SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) AL ISLAM KUDUS TAHUN 2016/2017 - STAIN Kudus Repository

0 0 24