95
3.5 Metode Pengumpulan Data
Agar hasil penelitian memberikan kesimpulan yang benar dan dapat dipercaya, maka data yang diperoleh harus benar dan baik. Untuk memperoleh
data yang benar dan baik dalam suatu penelitian harus mengikuti metode dan teknik yang sesuai dengan permasalahan penelitian yang akan dibahas. Jenis
metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi:
3.5.1 Metode KuesionerAngket
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan peneliti Arikunto,
1997:128. Angket dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang diri responden atau informasi tentang orang lain.
Angket dibedakan menjadi dua jenis, yaitu angket terbuka dan angket tertutup Marzuki, 2002:65, sebagaimana berikut:
1 Angket terbuka angket tidak berstruktur ialah angket yang disajikan dalam
bentuk sederhana sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya.
2 Angket tertutup angket tersruktur ialah angket yang disajikan dalam bentuk
sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan cara memberikan tanda silang x atau tanda checlist
√. Merujuk pada pendapat Arikunto 2006:152, secara umum angket
kuesioner memiliki keuntungan dan sekaligus kelemahan, sebagaimana berikut: Keuntungan kuesioner:
a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti;
96
b. Dapat dibagikan serentak kepada banyak responden;
c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan
menurut waktu senggang responden; d.
Dapat dibuat anonim, sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu- malu menjawab;
e. Dapat dibuat terstandar, sehingga bagi semua responden dapat diberikan
pertanyaan yang benar-benar sama. Kelemahan kuesioner:
a. Respoden sering tidak teliti dalam menjawab, sehingga ada pertanyaan
yang terlewati dan tidak dijawab. Padahal sukar diulang untuk diberikan kembali kepadanya;
b. Sering sukar dicari validitasnya;
c. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja
memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur; d.
Sering tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos; e.
Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.
Dengan melihat keuntungan dan kelemahan kuesioner di atas, maka penulis membuat beberapa langkah preventives sebelum kuesioner dibagikan
kepada respoden, antara lain: 1.
Meskipun dikatakan tidak memerlukan hadirnya peneliti keutungan kuesioner pada poin a, namun penulis merasa perlu untuk menghadiri sendiri atau
membagikan sendiri angket tersebut. Di samping sebagai upaya perkenalan
97
dengan pihak terkait dan lokasi responden yang tidak terpisah-pisah dalam satu sekolah, juga sebagai upaya penulis memperlihatkan pentingnya
keikutsertaan responden dalam mengisi angket. 2.
Apabila ada responden yang belum menjawab atau melewati pertanyaan angket atau dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak benar atau tidak
jujur, ada beberapa kemungkinan yang melatarbelakanginya. Pertama, jumlah pertanyaannya terlalu banyak, sehingga lembar angket menjadi tebal yang
menyebabkan responden merasa enggan untuk menjawab atau menjawab pertanyaan yang dianggap penting saja. Kedua, responden merasa jika ia
menjawab pertanyaan tersebut akan mempengaruhi posisinya di tempatnya bekerja. Ketiga, pemilihan kata-kata dalam pertanyaan yang mengandung
makna ganda sehingga membingungkan responden. Permasalahan di atas dapat diantisipasi dengan membuat pertanyaan kuesioner
yang tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Artinya telah cukup mampu mewakili penulis untuk mencari data penelitian yang dimaksud danatau
mampu menjawab permasalahan penelitian sesuai dengan indikator-indikator variabel independen X dan variabel dependen Y; yakinkan responden
bahwa jawaban yang diberikan semata-mata hanya untuk kepentingan penelitian pernyataan ini dapat ditulis dalam pengantar angket; agar tidak
mengandung makna ganda, maka penulis berusaha untuk menggunakan susunan kalimat yang sederhana dan jelas, pertanyaan dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat membebaskan responden dari berpikir terlalu kompleks. Susunan pertanyaan angket dikelompokkan dan tiap-tiap kelompok dimulai
98
dengan nomor satu. 3.
Penulis berencana tidak menggunakan anonim untuk identitas responden. Dengan asumsi bahwa, apabila responden lupa atau melewati pertayaan
angket maka penulis dapat melacaknya dan meminta responden tersebut untuk mengisi atau melengkapinya kembali.
4. Dikatakan bahwa kuesioner sering sukar dicari validitasnya kelemahan
kuesioner pada poin b. Tetapi bukan berarti tidak bisa dicari validitasnya. Teknik validitas instrument angket yang penulis gunakan dapat dilihat lebih
jelasnya pada sub-bab validitas dan reliabilitas. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik non-tes dengan menggunakan instrumen pengumpulan data berupa angket tertutup, yang mengungkap data tentang:
1 Kepemimpinan transformasional Kepala Sekolah yang diukur dari
motivasi kerja guru yang dirancang berdasarkan referensi-referensi yang dirujuk dalam penelitian ini.
2 Motivasi kerja guru yang instrumennya dikembangkan berdasarkan
indikator motivasi kerja. Data diambil dengan menggunakan Skala Linkert untuk setiap alternatif
jawaban dengan penskoran: 4, 3, 2 dan 1, sebagai berikut; 1
Jika jawaban a maka diberi nilai 4 2
Jika jawaban b maka diberi nilai 3 3
Jika jawaban c maka diberi nilai 2 4
Jika jawaban d maka diberi nilai 1
99
3.5.2 Metode Dokumentasi