PENGUKURAN ARUS Amper meter

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Portofolio 2. Tes tertulis 3. Test lisan 4. Test perbuatan

J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar

Tes Tertulis 1. Sebutkan jenis macam peralatan ukur listrik yang sering digunakan? 2. Sebutkan prinsip kerja alat ukur yang anda sebutkan untuk jawaban nomor 1. ? 3. Alat ukur apa saja yang ada di Multimeter dan apa fungsi dari masing-masing alat? 4. Bagaimana cara memasang alat ukur Amperemeter dan Voltmeter ke beban? 5. Suatu Amper meter 0 - 1 mA mempunyai resistansi dalam Rm = 100 . Akan dipakai untuk mengukur arus DC yang besarnya maksimum 15 mA. Berapa besarnya R Shunt yang diperlukan ? 6. Suatu Voltmeter 0 – 50 v mempunyai resistansi dalam Rm = 100 . Akan dipakai untuk mengukur tegangan DC yang besarnya maksimum 1Kv . Berapa besarnya Rs yang diperlukan ? 7. Hitung Resistor Shunt Paralel yang di butuhkan untuk memperluas batas ukur Arus DC dari 0 - 30 Amper bila meter yang di gunakan adalah 0 - 1 mA dengan tahanan dalam R M = 200  8. Berapakah R shunt yang diperlukan jika terdapat Voltmeter dengan batas ukur 0 – 50 v, memiliki Rm = 75  dan akan digunakan untuk mengukur tegangan 250 v? 9. Bagaimana cara mengukur tegangan dengan menggunakan multimeter? 10. Bagaimana cara mengukur arus dengan menggunakan multimeter? 11. Bagaimana cara menggunakan Ohmmeter yang ada pada alat ukur Multimeter? 12. Bagaimana cara memperluas batas pengukuran dari pengukur arus ? JAWABAN : 1. Amperemeter, voltmeter, ohmmeter 2. Amperemeter merupakan alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur besar arus listrik. Voltmeter adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur beda potensial dala suatu rangkaian Ohmmeter sendiri adalah alat ukur kelistrikan yang berguna sebagai pembaca besarnya hambatan. 3. Amperemeter : membaca arus Voltmeter : membaca tegangan Ohmmeter : membaca tahanan 4. Amperemeter : dihubungkan seri dengan beban Voltmeter : dihubung paralel ke rangkaian 5. R sh = �− R m = �− 100 = 7,14 Ohm 6. Rs = k-1 Rm = 20-1 100 = 1900 Ohm 7. R sh = �− R m = � − 200 = 6,89 Ohm 8. Rs = k-1 Rm = 5-1 75 = 300 Ohm 9. Pengukuran dengan Voltmeter harus diperhatikan, apakah listrik DC atau listrik AC. Disamping itu batas ukur tegangan harus diperhatikan, untuk mengukur tegangan DC 12 V harus menggunakan batas ukur diatasnya. Pengukuran tegangan AC 220 V, harus menggunakan batas ukur diatasnya, misalnya 500 V. 10. Pengukuran dengan Ampermeter harus diperhatikan, apakah listrik DC atau listrik AC. Disamping itu batas ukur arus harus diperhatikan, arus 10 A harus menggunakan batas ukur diatasnya. Jika hal ini dilanggar, Ampermeter terbakar dan rusak secara permanen. Cara mengukur arus listrik DC sebuah baterai perhatikan Ampermeter dipasang seri dengan beban, yang kedua perhatikan batas ukurnya. 11. Kelebihan arusnya harus dialirkan kejalur lain dengan cara masasang sebuah tahan jajar R sh . Guru Pembimbing, Mahasiswa, Y. B. Sutarman, S.Pd Danu Pradipto NIP. 19561030 198303 1 005 NIM. 10501244033