Kesesuaian Kompetensi terhadap Pengembangan Karir Pekerja
Kesesuaian Kompetensi terhadap Pengembangan Karir Pekerja
Dalam literatur perilaku organisasi, Douglas T Hall (1976) membagi konsep karir ke dalam empat kelompok, yaitu career as advancement, career as a profession, career as a lifelong sequence of jobs, and career as a lifelong sequence of role-related experiences. Karir sebagai peningkatan atau pengembangan diartikan sebagai rentetan pekerjaan yang melambangkan beberapa kemajuan atau mobilitas ke atas, termasuk misalnya, peningkatan hirarki, peningkatan pendapatan/gaji dan peningkatan penerimaan pengakuan dan rasa hormat (Gutek & Larwood, 1987). Di bagian tulisan ini, perkembangan karir dimaksudkan sebagai peningkatan jabatan dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat jabatan di atasnya, yang tentu saja dapat diikuti oleh peningkatan pendapatan maupun pengakuan.
Tabel 4.7 Persentase Responden berdasarkan tingkat Pendidikan
dan Posisi Pekerjaan menurut Gender
Pasca Sarjana N Laki- Laki
Posisi Pekerjaan Sekarang
15.09% 0.00% 8 Kepala Bagian
9.43% 33.33% 7 Kepala Seksi
54.72% 0.00% 41 Staff 76 Total
Correlation Pearson 0.309
6.25% 100.00% 4 Kepala Bagian
Kepala Seksi
18.75% 0.00% 7 Supervisor
62.50% 0.00% 27 Staff 40 Total
Correlation Pearson 0.457
Sumber: Diolah dari data primer Tim peneliti P2E 2009
Tingkat Kesesuaian Kompetensi Pendidikan Dengan Bidang Pekerjaan Pada Dunia Industri
Untuk menganalisa pengembangan karir responden, pertama dengan melihat sejauh mana tingkat pendidikan mempengaruhi posisi pekerjaan. Dengan menggunakan perhitungan korelasi Pearson, diperoleh angka yang mengindikasikan bahwa walaupun hubungan antara tingkat pendidikan dengan posisi perkerjaan tidak terlalu kuat (kurang dari 0,5), tetapi nampaknya pada pekerja perempuan memiliki korelasi yang lebih kuat ketimbang pada laki-laki dengan sekor r= 0,457 : 0,309. Artinya, untuk memperoleh posisi pekerjaan yang lebih tinggi dibutuhkan tingkat pendidikan yang lebih tinggi pula. Hal ini berlaku terutama bagi pekerja perempuan ketimbang pekerja laki-laki. Fakta bahwa tingkat pendidikan untuk mencapai peningkatan posisi kerja pada tingkat manajemen lebih signii kan bagi pekerja perempuan juga diajukan oleh Kathleen Cannings dan Claude Montmarquette (1991), dan Tuvia Melamed (1996). Hal lainnya adalah bahwa dengan tingkat pendidikan yang sama ternyata laki-laki mendapatkan posisi kerja yang lebih tinggi daripada rekan perempuannya. Hal ini ditunjukkan antara lain, bahwa walaupun mayoritas responden pekerja laki-laki dengan latar belakang pendidikan pasca sarjana (S2/S3) hanya menjadi kepala seksi, namun hanya pekerja laki-laki dari responden di kedua daerah penelitian yang menduduki posisi manajer, sementara dengan tingkat pendidikan yang sama pekerja perempuan hanya menjadi kepala bagian dan tidak menjadi manajer (lihat Tabel 4-7). Fenomena ini tidak jauh berbeda dengan hasil studi Endang Soesilowati (2004) pada kasus peningkatan karir di satu perusahaan industri pengolahan makanan.
Selanjutnya, keterkaitan antara kesesuaian (match) kompetensi pendidikan dengan jenis pekerjaan terhadap peningkatan karir, ditelusuri dengan membandingkan posisi jabatan yang sekarang didudukinya dengan posisi mereka sewaktu mulai bekerja di perusahaan yang bersangkutan. Hasil analisis data mengindikasikan bahwa walaupun secara umum baik bagi pekerja yang match maupun mismatch memiliki kesempatan peningkatan karir /possisi jabatan, namun posisi manajer hanya terwakili pada pekerja yang match di
Endang S Soesilowati
mana mereka pada waktu mulai bekerja hanya mendapatkan posisi staf administrasi atau paling tinggi adalah supervisor (lihat Tabel 4-8).
Tabel 4.8 Perbandingan Responden match dan tidak match berdasarkan Posisi Pekerjaan Sekarang dan Posisi Pekerjaan Pertama Bekerja
Posisi Sekarang
Sesuai
Manajer
Staf Pendidikan
Posisi mulai
Kepala
Kepala
masuk bekerja
seksi Supervisor administrasi Total Kepala Bagian
Bagian
0 1 0 0 1 Kepala Seksi
0 1 0 0 1 Ya (match)
Supervisor 1 1 0 2 1 5 Mandor
0 0 2 0 0 2 Buruh
0 0 0 8 5 13 Staf administrasi
1 6 3 9 39 58 Total
2 9 5 19 45 80 Tidak Kepala Bagian
0 0 1 (mismatch) Supervisor
0 0 3 0 3 Buruh
0 0 1 0 2 3 Staf administrasi
0 1 1 1 18 21 Total
Sumber: Diolah dari data primer Tim peneliti P2E 2009