MENGGAMBARKAN POSISI MASING- MASING INDIVIDU

LANGKAH 4 MENGGAMBARKAN POSISI MASING- MASING INDIVIDU

Tahapan terakhir dari diskusi kelas akan menitikberatkan pada periode yang lain, yaitu menggambarkan posisi setiap individu. Diharapkan para siswa tidak akan menutup pintu untuk diskusi, ketika mereka meninggalkan kelas. Posisi-posisi yang kamu minta kepada mereka untuk menentukannya sebagai posisi sementara, dan pertimbangan yang mereka sampaikan kepada yang lain, selanjutnya akan terbuka untuk dianalisis. Oleh karena, tahapan terakhir meliputi beberapa rangkaian waktu tambahan di samping untuk ringkasan terhadap alasan-alasan yang dikembangkan selama diskusi dan kesempatan untuk menyatakan alasan secara individual sekali lagi.

a. Meringkas Alasan

Beberapa metode dapat digunakan untuk menghasilkan ringkasan dari alasan-alasan yang didiskusikan di kelas.

1) Minta para siswa untuk berpikir tentang alasan-alasan yang diberikan dengan menentukan beberapa posisi tindakan yang berlawanan. Sebagai contoh, “Jika kamu yakin bahwa Sam sebaiknya memenuhi permintaan makanan, apakah alasan terbaik yang kamu dapat sarankan bahwa Sam sebaiknya tidak memenuhinya? “

2) Minta para siswa untuk mengingat kembali beberapa alasan yang diberikan selama diskusi. Catat beberapa di papan tulis. Kemudian,

Proses Pembelajaran

minta para siswa untuk setuju terhadap urutan peringkat terhadap urutan alasan-alasan. ( Pilih satu yang lebih dapat diterima, kedua terbaik, dan selanjutnya ). Kamu mungkin akan punya dua susunan yang menggabungkan posisi- posisi tindakan yang berbeda. Tugas ini berguna sebagai teknik meringkas dan juga mendorong diskusi lebih lanjut terhadap prob- lem moral.

b. Menyatakan Alasan

Para siswa sebaiknya memiliki kesempatan untuk mengemukakan kembali alasan-alasan mereka terhadap posisi tertentu. Beberapa siswa secara individual mungkin ingin menambah gagasan terhadap alasan mereka setelah mendengar komentar-komentar selama diskusi. Siswa yang lain mungkin memilih berubah posisi atau secara signifikan merubah alasan awal yang mereka sampaikan. Beberapa metode mungkin mendorong pertimbangan ini:

1) Minta para siswa untuk menulis posisi mereka dan alasan-alasan mereka (seperti mereka lakukan di awal diskusi kelas). Dorong mereka untuk menambah beberapa pandangan atau ungkapan baru yang mereka dengar selama diskusi dan yang mereka pikir penting sekali.

2) Minta para siswa untuk mencatat beberapa perubahan yang mereka temukan terhadap pikiran mereka sendiri. Tekankan pada beberapa orang yang mungkin memiliki pengalaman tidak berubah dan yang amat umum. Bagaimanapun beberapa orang

Model Pembelajaran Berbasis Kognitif Moral: Dari Teori ke Aplikasi

mengambil beberapa pendapat selama diskusi. Berikan mereka contoh suatu perubahan: “ Saya masih berpikir bahwa Sam sebaiknya memenuhi permintaan makanan ketika truk tiba, tetapi saya juga setuju bahwa pemilik toko punya hak untuk menolak memberikan kredit terhadap para pekerja tambang yang melakukan mogok ! Saya tidak memikirkan sebelumnya “

CATATAN: Cara lain untuk menutup diskusi kelas

terhadap cerita dilema adalah minta kepada para siswa, jika dilema itu nampak nyata bagi mereka atau jika mereka melihat situasi yang serupa dengan kehidupan mereka. Teknik ini juga memberikan kamu beberapa tingkatan umpan balik tentang perhatian mereka terhadap pekerjaan dengan problema-problema sosial dan moral dalam kelas.

Bagian terakhir dari salinan ini mem- perlihatkan tahapan akhir dari Proses Pembelajaran:

Guru; Saya ingatkan bahwa kita hanya punya waktu

tiga menit sebelum jam pelajaran berakhir. Saya akan senang jika kamu melakukan sesuatu yang terakhir. Pikirkan dalam semenit tentang semua alasan-alasan yang berbeda yang kalian bicarakan terhadap posisi tindakan yang berlawanan dari kamu. Sebagai contoh, jka kamu mengatakan pada awal diskusi bahwa Sam sebaiknya tidak memenuhi

Proses Pembelajaran

permintaan pinjaman kredit bahan-bahan makanan dari para pemogok, kemudian pikirkan tentang alasan-alasan yang kamu dengar dari siswa lain yang berkata bahwa Sam tidak punya kewajiban untuk menolong para pemogok. Di balik kartu berukuran 3x5 cm, tulis alasan yang paling dapat diterima yang kamu ingat untuk seseorang yang berbicara tentang posisi yang lain.

Diana: Kamu maksudkan bahwa saya mengambil

beberapa alasan yang saya setujui dari sisi yang lain?

Guru: Kamu mungkin tidak setuju dengannya, tetapi

ambil satu yang paling dapat kamu terima untuk seluruh alasan yang kamu dengar selama diskusi.

Heri: Saya tidak punya posisi

Guru: Baiklah, Heri, maukah kamu sekarang

mencoba untuk menentukan posisi? Alasan apa yang kamu anggap terbaik dan mengapa? Tulis pada kartumu, jika kamu bersedia.

Jusuf: Dapatkah saya menulis di kartu, mengapa saya

pikir beberapa alasan itu lebih dapat diterima?

Model Pembelajaran Berbasis Kognitif Moral: Dari Teori ke Aplikasi

Guru:

Tentu, saya menganjurkannya Debbi:

Apakah jika kamu berubah pikiranmu secara nyata dan sekarang menentukan posisi yang berlawanan dengan dirimu sendiri? Saya bah- kan lebih tidak bisa memutuskan dan mungkin bahkan merasa bahwa Sam sebaiknya memenuhi permintaan setelah semua berbicara tentang hak-hak asasi manusia.

Guru: Baik, Debbi, tulis pada kartumu dan tunjukkan

bentuk-bentuk alasan yang kamu dengar, yang menyebabkan kamu memikirkan kembali posisi kamu sesungguhnya.

Para siswa mulai menulis kartu-kartu 3x5 dan memungut buku-buku mereka untuk menyerah- kannya .

Guru: Satu hal lagi! Besok kamu akan punya

kesempatan untuk minta beberapa orang yang lain tentang pandangan-pandangan mereka terhadap problema ini. Tuan Wahid, petugas organisasi buruh lokal dan Nona Seliah, orang yang mewakili kota dalam seluruh perunding- an dengan organisasi-organisasi buruh, telah setuju untuk datang ke kelas kita. Kamu bahkan boleh berkeinginan untuk mengajukan seseorang di luar kelas untuk memberi tanggapan mereka terhadap kisah ini.

Proses Pembelajaran

Para siswa meninggalkan sekolah saat bel berbunyi. Mereka menyerahkan pada guru kartu- kartu ukuran 3x5, satu siswa mendekat dan mengajukan pertanyaan .

Heri: Apakah yang kamu pikirkan tentang Sam

sebaiknya lakukan. Pak Guru? Guru:

Baiklah, itu keputusan yang berat untuk memilih di antara menolong para temannya dan pergi kepada pekerja atau peraturan terhadap beberapa hal. Saya telah memper- lihatkan melalui satu dari komentar-komentar yang saya dengar selama diskusi. Seseorang memandang bahwa isu yang lebih luas dari teman-teman dan makanan – itu adalah sebuah isu tentang hak-hak asasi manusia, hak milik, dan hak pemilik toko yang juga mengontrol perusahaan pertambangan dan mengontrol persediaan makanan. Mungkin Sam dapat menolong para pekerja dan tetap tidak menolong mereka yang melanggar hukum.

JEDA Guru:

Bagaimanapun, posisi yang dibuat itu nampak seperti saya lihat hanya sebagai jalan keluar dari dilema itu. Saya duga yang benar sekarang adalah saya pikir Sam sebaiknya tidak memenuhi permintaan; setelah semua itu, dengan memenuhi permintaan secara tidak le-

Model Pembelajaran Berbasis Kognitif Moral: Dari Teori ke Aplikasi

gal, ia dapat juga menolong untuk memulai beberapa kekerasan secara nyata. Mungkin Sam sebaiknya melepaskan pekerjaannya sebagai manejer jika ia pikir posisi pemilik toko adalah tidak bermoral. Saya kira saya tidak dapat kembali pada kenyataan bahwa Sam benar-benar tidak punya hak untuk memberikan bahan-bahan makanan dengan kredit.

Siswa terakhir meninggalkan ruangan dan mencoba menyakinkan siswa yang lain bahwa Sam akan dapat keluar dari situasi itu dengan berbagai cara dan masih tetap mempertahankan pekerjaan dan teman-temannya .

Materi kurikulum, suasana kelas dan proses pembelajaran yang telah didiskusikan dalam bagian pendahuluan memberikan satu cara untuk mengajar pertimbangan ( memberikan alasan/dasar suatu tindakan ) moral. Dalam hal ini, proses pembelajaran berisi empat langkah utama. Dalam diskusi kelas, para siswa membutuhkan waktu untuk berhadapan dengan dilema sosial dan moral yang spesifik; menetapkan posisi tindakan awal dan mengembang- kan alasan-alasan untuk mendukung posisinya; menguji alasan-alasan mereka dalam diskusi kelompok kecil dan paripurna; dan menggambarkan posisi awal mereka melalui beberapa tipe aktivitas meringkas posisi secara individual.