Contoh Kisah Dilema Moral

B. Contoh Kisah Dilema Moral

Berikut kisah yang dirancang untuk para siswa, lihat dan cermati lima unsur esensial dalam kisah dilema ini.

1. “Hei, Sam, Truk ada di sini”

Tambang-tambang telah ditutup hampir enam minggu hingga sekarang, karena mogok. Minggu pertama sampai minggu ketiga tidak begitu buruk. Setiap pekerja tambang dan termasuk serikat pekerja berharap sekali-kali mogok dan biasanya dipenuhi hal- hal tertentu. Para keluarga menyimpan makanan tambahan dan mempunyai sedikit tabungan-tabungan uang. Serikat pekerja memberikan beberapa makanan

Cerita Dilema Moral

dan uang tambahan sedikit untuk pekerja yang melaku- kan mogok. Sekarang, bagaimana, lemari makanan kosong dan tabungan-tabungan telah habis- bahkan bantuan-bantuan dana serikat pekerja pun hanya cukup untuk para pekerja tambang yang telah bekerja lebih dari 15 tahun. Anak-anak membawa makan siang dengan porsi yang lebih sedikit, dan makanan keluarga terdiri dari sop dan roti yang sudah basi. Mereka sudah mendekati kondisi kelaparan.

Sam mengelola toko pangan yang besar dalam komunitas penambang kecil. Sam telah bekerja di pertambangan lebih dari 25 tahun dan mengetahui kondisi-kondisi yang buruk sekali dan resiko-resiko keselamatan yang serikat pekerja protes. Sam berterima kasih bahwa ia dapat menafkahi keluarganya hingga sekarang dan anak perempuan yang paling bungsu sedang duduk di perguruan tinggi dari pendapatannya sebagai manejer toko. Istrinya gembira bahwa Sam tidak pernah pergi ke dalam lobang hitam lagi.

Sam hanya menjawab telepon selama jam 6 pada setiap sore. Ia terus menerima panggilan demi pangilan dari teman-teman lamanya dan penambang- penambang yang lain dalam masyarakat yang menanyakannya tentang kemungkinan pinjaman dari toko. Sam berada dalam kesulitan yang mendalam. Pemilik toko juga pemilik separo saham dalam perusahaan pertambangan dan ingin sekali pemogokan diakhiri. Pemilik toko mengintruksikan Sam bahwa tidak ada pinjaman yang akan diberikan kepada para pekerja tambang yang melakukan pemogokan.

Hari berikutnya Sam menerima dua panggilan lebih awal pada pagi hari. Pertama dari pemilik toko: “ Sam, saya dengar orang akan meminta kepada kamu

Model Pembelajaran Berbasis Kognitif Moral: Dari Teori ke Aplikasi

pinjaman di toko. Saya tahu bahwa kami simpati dengan serikat pekerja dan para pekerja, dan menempatkan kamu dalam posisi yang sulit. Ijinkan saya membuatnya lebih mudah untukmu – jika kamu membatalkan kebijakan tidak memberikan pinjaman, kamu dapat bekerja kembali dalam pertambangan ”. Dan kamu saya laporkan ke polisi, karena bertindak illegal. Kedua, panggilan datang dari teman lama dan organisator serikat pekerja penambang: “ Sam, orang ingin mendapatkan pinjaman di tokomu. Kamu dapat memberikan orang-orang dengan berbagai makanan, Sam, saya akan meyakinkan toko bahwa akan dibayar kembali setelah pemogokan berakhir. Saya mengirim truk yang datang untuk mengangkut muatan barang-barang yang dibagi-bagi kepada 30 keluarga. Itu akan dilakukan pada jam 09.30, saya punya truk yang lain di sini sore nanti ”

Apakah sebaiknya Sam memenuhi pesanan ketika truk tiba? Ya atau tidak, Mengapa?

2. “ Sebuah Surat Peringatan “ (diadaptasi dari The Memo)

Ibu Wati, seorang guru PKn kelas 2 SMA, menyuruh para siswa pada mata pelajarannya tentang “ Hak dan Kewajiban Warga Negara “ untuk menjadi warga negara yang aktif, bertanggung jawab dan mampu mengatasi masalah yang dihadapinya. Salah satu tugas kelas menuntut para siswa untuk melakukan suatu Progam Aksi sebelum akhir semester. Program Aksi itu bisa mencakup sejumlah pengalaman di luar kelas. Untuk kegiatan itu, sejumlah pelajar meluangkan waktu berkeliling atau berpatroli bersama kesatuan patroli polisi dan mengunjungi pengadilan negeri, pelajar lain menyelidiki editorial atau berita utama

Cerita Dilema Moral

televisi terbaru tentang ketidakamanan dari tindakan para preman, pejahat atau pejambret terhadap warga negara. Beberapa pelajar memutuskan untuk menggu- gah kesadaran masyarakat terhadap masalah angkutan setempat. Baru-baru ini sejumlah warga usia lanjut telah mengajukan usulan pada perusahaan bis dan pemerintah kota untuk mengeluarkan karcis bebas bagi warga usia lanjut dilanjutkan naik bis tanpa bayar dan pemerintah kota yang mensubsidi perusahaan bis.

Kelompok pelajar ini menyelenggarakan kam- panye atau unjuk rasa untuk mengangkat masalah yang berkenaan dengan kebutuhan transportasi bagi warga yang berusia lanjut. Mereka membentuk kelompok kajian untuk menyelidiki permasalahan tersebut. Mereka mengirim surat kepada para politisi dan para pengusaha, bahkan mereka tampil pada “Suara Masyarakat” sebuah acara televisi yang menampilkan masalah lokal. Namun demikian para pemimpin masyarakat mengabaikan para pelajar dan menolak usulan itu. Ibu Wati berusaha mencari dukung- an dari sejumlah besar pelajar sekolah menengah lain dan mengatur suatu rencana untuk menarik perhatian masyarakat pada masalah transportasi bagi warga lanjut usia. Bagian pertama dari rencana itu adalah mengajak para pelajar sekolah menengah lainnya, dengan cara menolak menggunakan bis yang telah disediakan untuk pergi sekolah. Mereka meminta agar mereka diantar oleh orang tua mereka untuk diantar sekolah. Bagian kedua dari rencana berikutnya, mereka meminta para pelajar semua naik bis keliling kota pada jam ramai. Oleh karena para pelajar memiliki karcis bebas yang membolehkan mereka menaiki bis apa pun, mereka dapat menggunakan karcis bebas tersebut dan

Model Pembelajaran Berbasis Kognitif Moral: Dari Teori ke Aplikasi

menguasai angkutan umum dengan menaiki bis tertentu dan mencegah penumpang lain mengguna- kannya. Para pelajar menerapkan boikot atau monopoli dan tampaknya berhasil pada hari pertama. Bis sekolah menjadi kosong, pada tengah hari jam ramai, terminal bis menerima laporan bahwa lalu lintas kota dipenuhi para pelajar yang menyanyi dan tertawa.

Hari berikutnya ibu Wati diberitahu oleh atasan beliau bahwa para politisi tidak membenarkan perbuatan para pelajar. Ibu Wati menjelaskan pada atasannya bahwa dia telah menjelaskan kegiatan ter- sebut dengan para siswa dan kepala sekolah pada awal tahun ajaran dan dia tampak senang dengan cara sejumlah pelajar terlibat bermasyarakat. Namun demikian, ibu Wati menerima sebuah surat peringatan resmi di dalam kotak pos sekolah pada siang hari berikutnya.

Depdiknas Kota Banjarmasin Sekolah Menengah Atas Negeri Drs. Anang Baderi, Kepala Sekolah

Kepada : Ibu Dra. Wati Dari

: Kepala Sekolah Tanggal : 18 Mei 2003 Masalah : Protes Siswa yang Menggunakan

Transportasi Umum Sebagaimana pembicaraan kita kemarin, anda

mesti sadar bahwa para siswa dari mata pelajaranmu “PKn” telah mengorganisir protes

Cerita Dilema Moral

yang mengganggu terhadap kebijakan transportasi publik tertentu. Situasi demikian tidak dapat dibiarkan,dan anda mesti memerintahkan para siswa menghentikan boikot segera dan menahan diri dari menggunakan bis-bis keliling kota selama jam-jam ramai. Para siswamu akan diinstruksikan segera (setiap individu dan secara pribadi dengan telepon jika perlu ) untuk membatalkan isu tersebut atau resikonya anda akan dikeluarkan dari sekolah

Saya yakin kamu akan sepakat bahwa masalah ini akan ditangani oleh sekolah karena hal itu dimulai sebagai tugas kelas. Jika para siswa tidak mengikuti instruksimu, bagaimana pun pemerintah kota telah menyiapkan tindakan yang tepat. Termasuk memecat anda

Apakah sebaiknya ibu Wati akan memanggil para siswanya dan membatalkan tugas yang diberikannya?

Pilih satu: Ya______________ Tidak _______________ Pertimbangan-Pertimbangan _________________________

3.”Obat Langka”

Seorang wanita dari keluarga miskin di satu kota sedang dalam keadaan sakit parah dan dalam keadaan sekarat, karena diserang penyakit kanker yang aneh. Hanya ada satu obat yang menurut dokter mungkin dapat menyembuhkannya. Obat yang mengandung radium itu baru saja ditemukan oleh seorang ahli farmasi di kota itu. Obat itu mahal pembuatannya, dan ahli farmasi di kota itu menuntut bayaran 10 kali lipat dari

Model Pembelajaran Berbasis Kognitif Moral: Dari Teori ke Aplikasi

biaya pembuatannya. Ia mengeluarkan Rp.20.000.000. sebagai biaya pembuatan radium itu, dan menetapkan harga Rp.200.000.000,-, untuk biaya obat itu dalam dosis kecil.

Suami perempuan yang sakit itu, Palui, menemui setiap kenalan dan keluarganya, untuk meminjam uang untuk membeli obat itu. Akan tetapi setelah semua kenalan dan keluarga, dan habis pergi ke sana ke mari, Palui hanya berhasil mengumpulkan uang sebanyak Rp.100.000.000,-. Jadi hanya separuh dari harga obat yang diperlukan.

Disampaikan Palui kepada ahli farmasi itu, bahwa isterinya sedang sakit parah dan dalam kondisi sekarat, lalu mohon agar dapat memperoleh obat itu, dengan harga yang lebih murah atau membolehkannya membayar dulu RP.100.000.000,- dan sisanya kemudian. Ahli farmasi itu berkata: “ Tidak bisa, sayalah yang menemukan obat itu, dan saya akan berusaha untuk mengeruk uang dengan penemuan itu “.

Apakah sebaiknya Palui mencuri obat itu untuk mengobati isterinya yang sekarat atau tidak?

Pilih satu: Ya_______________ Tidak ______________ Alasan: _______________________________________

4. Iwan dan Dani: Kepantasan Berperilaku

Dani tinggal di sebuah kompleks perumahan yang penghuninya memiliki latar belakang kehidupan berbeda-beda. Ada orangtuanya yang bekerja sebagai pengusaha, ada juga sebagai pegawai biasa, pedagang,

Cerita Dilema Moral

malah ada yang sekedar sebagai penjual jasa dengan membuka warung kecil.

Dani adalah anak seorang pegawai biasa yang juga tinggal di kompleks perumahan tersebut. Dia ber- sebelahan rumah dengan seorang pengusaha kaya, yang anaknya bernama Iwan, satu sekolah dan sering belajar bersama dalam satu kelompok dengan Dani. Tetapi Iwan, tidak mau berteman dengan Dani, bila di kompleks perumahan. Iwan lebih suka berkawan dengan teman-teman yang sesuai dengan kekayaan- nya, bahkan kadang-kadang mengejeknya di depan teman-temannya. Sedangkan Dani cukup bermain bola di lapangan.

Suatu hari Iwan terjatuh dari sepeda motornya, saat pulang dari sekolah, dan tidak dapat bangkit, atau berjalan, karena kakinya luka berdarah. Dani melihat- nya, tetapi ada rasa enggan di benaknya untuk membantu Iwan. Ia langsung pulang saja, tanpa memperdulikan Iwan yang kesakitan dan sendirian di tepi jalan. Pantaskah kelakuan Dani terhadap Iwan? (Sumber: Dimodifikasi dari Jurkanie Dharma,2004)

Pilih satu: Ya _______________ Tidak _______________ Alasan: _______________________________________

5. Lala Hidup Sederhana

Lala anak seorang pengusaha kaya raya. Orang tuanya memiliki banyak uang dan harta kekayaan, bahkan berlebihan. Akan tetapi kehidupan Lala seperti layaknya orang kebanyakan. Ia berpakaian biasa-biasa saja, seperti pakaian yang dipakai teman-temannya. Pergi ke sekolah naik taksi umum serta akrab bergaul

Model Pembelajaran Berbasis Kognitif Moral: Dari Teori ke Aplikasi

dengan teman-temannya di sekolah maupun di kampung. Selain itu, Lala juga suka menabung untuk keperluan masa depannya. Lala suka memberi per- tolongan kepada teman-teman yang mendapat musibah atau perlu bantuan segera yang harus dipenuhi. Pergaulan Lala biasa saja, tidak menunjukkan bahwa dirinya anak seorang pengusaha yang kaya raya, padahal jika melihat kekayaan ayahnya Lala bisa berfoya-foya dalam hidupnya. Namun Lala tidak melakukannya. Melihat sikap Lala demikian, ayah dan ibunya kecewa, dan berpikir bahwa kekayaan yang mereka miliki dan susah payah membanting tulang, tidak berguna dan tidak diperdulikan oleh Lala. Pantas- kan Lala bersikap demikian? (Sumber: Dimodifikasi dari Jurkanie Dharma,2004)

Pilih satu: Ya _______________ Tidak _______________ Alasan: _______________________________________