masih banyak pedagang yang kurang memperhatikan hygiene sanitasi pengolahan makanan yang dijualnya sehingga rentan terkontaminasi oleh mikroorganisme patogen
penyebab penyakit. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka penulis ingin mengetahui mengenai
hygiene sanitasi pengelolaan bumbu siomay yang dijajakan di Jl. Dr. Mansyur Padang Bulan Medan dengan menggunakan standar yang telah ditetapkan dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 942MenkesSKVII2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan dan kandungan bakteri Escherichia coli
pada bumbu siomay berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 715MenkesSKV2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Jasaboga.
1.2. Perumusan Masalah
Cita rasa makanan siomay yang terletak pada bumbu kacang bumbu siomay yang tidak terlalu pedas dan juga tidak terlalu manis membuat masyarakat baik anak-anak
hingga dewasa menyukai makanan tersebut sehingga banyak yang mengkonsumsinya. Namun akibat dari hygiene sanitasi dalam pengolahannya tidak diperhatikan maka tidak
menutup kemungkinan bumbu siomay tersebut mengandung mikroorganisme penyebab penyakit. Demikian juga dengan bumbu siomay yang dijual di sepanjang Jl. Dr. Mansyur
Padang Bulan Medan, kemungkinan juga mengandung mikroorganisme penyebab penyakit seperti bakteri Escherichia coli.
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran hygiene sanitasi pengelolaan bumbu siomay dan kandungan bakteri Escherichia coli bumbu siomay yang dijual di sepanjang Jl. Dr.
Mansyur Padang Bulan Medan tahun 2011.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui hygiene sanitasi pemilihan bahan baku makanan
2. Untuk mengetahui hygiene sanitasi penyimpanan bahan baku makanan
3. Untuk mengetahui hygiene sanitasi pengolahan bumbu siomay
4. Untuk mengetahui hygiene sanitasi penyimpanan bumbu siomay
5. Untuk mengetahui hygiene sanitasi pengangkutan bumbu siomay
6. Untuk mengetahui hygiene sanitasi penyajian bumbu siomay
7. Untuk mengetahui ada tidaknya bakteri Escherichia coli pada bumbu siomay.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Sebagai masukan bagi instansi yang terkait untuk meningkatkan upaya
penyehatan bahan makanan. 2.
Sebagai informasi bagi masyarakat tentang keamanan dalam mengonsumsi makanan yang dijual oleh pedagang keliling.
3. Sebagai masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian selanjutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Makanan
Makanan diperlukan untuk kehidupan karena makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Makanan berfungsi untuk memelihara proses
tubuh dalam pertumbuhan atau perkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak, memperoleh energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari, mengatur metabolisme
dan berbagai keseimbangan air, mineral, dan cairan tubuh yang lain, juga berperan di dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit Notoatmodjo, 2003.
Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan dimanapun ia berada serta memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat
bagi tubuh. Tanpa adanya makanan dan minuman, manusia tidak dapat melangsungkan hidupnya. Adapun pengertian makanan menurut WHO World Health Organization
yaitu semua substansi yang diperlukan tubuh, kecuali air dan obat-obatan dan substansi- substansi yang dipergunakan untuk pengobatan Putraprabu, 2008.
Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya :
1. Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki
2. Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan penanganan selanjutnya.
3. Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari
pengaruh enzym, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan kerusakan-kerusakan karena tekanan, pemasakan dan pengeringan.
4. Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang
dihantarkan oleh makanan food borne illness.
2.2. Siomay sebagai Makanan Jajanan