hanya menempuh pendidikan dasar, bahkan di antara mereka adalah orang-orang yang tidak lulus SD sekolah dasar. Tabel 4 menyajikan perbandingan pendidikan
terakhir antara pedagang kecil dan anggota kelompok tani. Pendidikan responden tergolong rendah, karena hanya sebatas sekolah
dasar. Apalagi untuk anggota kelompok tani, tidak ada satupun responden yang pernah merasakan duduk di bangku sekolah menengah atas.
5.1.4 Jenis Usaha
Pedagang kecil rata-rata memiliki jenis usaha yang relatif sama, diantaranya yang dominan adalah makanan, kue-kue, barang kelontongan, dan
lain-lain. Dimana anggota kelompok tani pun juga mengembangkan jenis usaha yang relatif sama seperti, padi, singkong, ubi, cabai, kacang, dan lain-lain.
Kondisi yang relatif sama ini untuk pedagang kecil lebih dikarenakan terbatasnya modal dan keterampilan yang mereka miliki, sehingga untuk jenis usaha yang
berbeda dan khas sangat jarang ditemukan. Untuk anggota kelompok tani lebih dikarenakan faktor komoditas utama yang diproduksi yang dikumpulkan melalui
kelompok tani dimana mereka tergabung.
5.1.5 Kepemilikan Usaha
Usaha responden sebagian besar merupakan usaha milik pribadi sejumlah 59 orang, disusul dengan kepemilikan orang lain yang berjumlah sembilan orang
dan sebanyak dua orang merupakan usaha milik pribadi dan orang lain yang dikelola secara bersama. Tabel 4 memberikan gambaran mengenai kepemilikan
usaha antara pedagang kecil dan anggota kelompok tani. Gambaran kepemilikan usaha secara dominan dimiliki sendiri oleh
responden, terlebih pada pedagang kecil yaitu sebanyak 32 orang, dan kepemilikan orang lain sebanyak tiga orang, serta tak ada satupun usaha yang
dikelola bersama. Sedangkan pada anggota kelompok tani yang dimaksud dengan kepemilikan usaha adalah lahan yang dimiliki, dikelola, dan hasil atau
komoditasnya dinikmati sendiri ataupun dijual yaitu terdapat 27 orang, sebanyak enam orang yang merupakan lahan usaha milik orang lain, dan dua orang yang
memiliki lahan usaha bersama.
5.1.6 Lamanya Usaha
Usaha yang dijalankan oleh responden dibagi ke dalam tiga kategori, pertama yang kurang dari sama dengan satu tahun, kedua, satu tahun sampai
dengan lima tahun, dan terakhir adalah lebih dari lima tahun. Pembagian satu tahun didasarkan pada tidak terlalu lamanya seseorang membukamenjalankan
usaha, sedangkan lebih dari lima tahun dianggap sudah cukup lama menjalankan usaha dan memiliki pengalaman yang relatif mantap terhadap usaha yang
digelutinya. Dari keseluruhan responden, sebanyak 16 orang yang sudah menjalani usaha selama kurun waktu di antara satu sampai lima tahun, sedangkan
54 orang yang sudah menggeluti usahanya selama lebih dari lima tahun.
5.2 Modal Sosial dan Nilai Kewirausahaan