2 Wawancara Mendalam
Wawancara mendalam dilakukan berdasarkan panduan pertanyaan yang telah disiapkan. Wawancara ini digunakan untuk mengetahui sikap dan pandangan
masyarakat terhadap kegiatan usaha di lingkungan maupun di luar tempat tinggal mereka serta untuk mengetahui nilai-nilai kewirausahaan yang dianut
dalam masyarakat. Selain itu, wawancara dilakukan untuk menggali informasi mengenai aspek modal sosial kepercayaan, kerja sama, aturan-
aturan, terutama yang terkait dengan kegiatan usaha. Wawancara ini dilakukan dengan pihak aparat desa dan tokoh masyarakat seperti pengusaha
sukses, ketua RW, ketua RT, dan sebagainya.
3 Pengamatan atau Observasi
Pengamatan atau observasi yang dilakukan adalah dengan mengamati situasi atau keadaan desa, kegiatan perekonomian masyarakat, kondisi usaha
masyarakat, aktivitas pengusaha, dan kerjasama yang terjalin.
4 Data Sekunder
Data sekunder didapatkan dari pihak-pihak yang berkaitan dengan lokasi penelitian. Data tersebut digunakan untuk menjadi acuan dalam penelitian
seperti profil desa jumlah penduduk, mata pencaharian penduduk, lembaga yang ada di kelurahan dan potensi desa.
3.3 Teknik Penentuan Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang yang berada di setiap kampung dan empat anggota kelompok tani yang terdaftar, yaitu kelompok tani
hurip, kelompok tani mekar, kelompok tani subur jaya, dan kelompok wanita tani melati yang melakukan aktivitas usaha berdagang baik sebagai mata pencaharian
utama maupun sampingan yang ada di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan
teknik disproporsional cluster random sampling agar dapat menggambarkan secara tepat mengenai populasi yang heterogen dari jenis usahanya. Asumsi
melakukan cluster karena populasi berjumlah banyak dan berasal dari sektor yang berbeda-beda, yang kemudian akan dibagi ke dalam sub populasi berdasarkan
sektor yang paling dominan jumlah populasinya, yaitu sektor pertanian dan
perdagangan home industry yaitu dari populasi pedagang dan kelompok tani. Asumsi random adalah ketika populasi dibagi dalam subpopulasi, maka dibuatlah
kerangka sampling untuk masing-masing sub populasi yang kemudian dipilih secara acak berdasarkan presentase disproporsional dari jumlah populasi, dengan
asumsi perbedaan jumlah subpopulasi yang relatif jauh berbeda antara satu sektor dengan sektor lainnya.
Informan yang dipilih adalah orang yang mengetahui tentang keberadaan usaha rumah tangga, yaitu masyarakat yang tinggal di Desa Cikarawang, aparatur
desa, ketua RT dan RW. Informan diharapkan mampu memberikan informasi tentang modal sosial kepercayaan, norma, dan jejaring di Desa Cikarawang,
jenis usaha yang ada di lingkungan desa, dan aspek lainnya yang mampu memberikan informasi mengenai aspek perdagangan dan pertanian.
3.4 Pengolahan dan Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dengan kuesioner diolah secara kuantitatif menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2007. Langkah yang dilakukan setelah
seluruh data terkumpul adalah melakukan pengkodean data. Kegiatan ini bertujuan untuk menyeragamkan data.
Data yang dikumpulkan selanjutnya diolah secara statistik deskriptif dengan menggunakan software SPSS for Windows versi 16.0. Teknik pengolahan
dan analisis data dilakukan dengan perlakuan yang sesuai menurut jenis data yang diperoleh. Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan Uji Regresi Logistik
Biner untuk menguji ketergantunganpengaruh suatu variabel variabel bebas pada satu atau lebih variabel lain variabel tak bebas, artinya dalam penelitian ini
variabel bebasnya terdiri dari beberapa variabel yang mempengaruhi satu variabel tak bebas. Dimana variabel tak bebas ini hanya bersifat ya atau tidak. Dengan kata
lain, hanya terdapat dua pilihan apakah variabel tersebut memiliki pengaruh atau tidak. Data-data kualitatif yang didapatkan saat wawancara menjadi informasi
tambahan dan diintegrasikan dengan jawaban yang ada pada kuesioner untuk mendukung dan memperkuat data kuantitatif yang diperoleh.
1 Regresi Logistik
Model regresi logistik pada dasarnya adalah model regresi linier yang diterapkan untuk variabel respons biner, nominal, maupun ordinal. Perbedaan
yang lain tercermin pada pemilihan model parametrik dan asumsi-asumsi yang mendasari kedua model. Walaupun demikian prinsip-prinsip pendugaan yang
digunakan analisis model regresi logistik sama dengan analisis model regresi linier Hosmer Lemeshow, 1989.
2 Interpretasi Koefisien
Interpretasi koefisien untuk model regresi logistik adalah dengan cara melihat rasio oddnya. Koefisien model logit,
β
i
, mencerminkan perubahan nilai fungsi logit gx untuk perubahan satu unit variabel penjelas x. Dalam analisis
model logit rasio odds didefinisikan sebagai :
Interpretasi dari rasio odds ini adalah untuk variabel penjelas x yang berskala nominal, yaitu kecenderungan untuk Y=1 pada X=1 sebesar
Ψ kali dibandingkan pada X=0.
3.5 Waktu dan Tempat Penelitian