Dasar Hukum Pencatatan Perkawinan

29 tersebut melanggar ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 26 Secara eksplisit memang tidak satupun nash baik al-Quran maupun hadis yang menyatakan keharusan adanya pencatatan perkawinan. Akan tetapi dalam kondisi seperti sekarang ini, pencatatan perkawinan merupakan sebuah kemestian, karena banyak sekali mudharat yang akan ditimbulkan jika tidak dilakukan pencatatan. sementara Islam menggariskan bahwa setiap kemudharatan itu sedapat mungkin harus dihindari, sebagaimana ungkapan sebuah kaedah fikih: “Kemudharatan harus dihilangkan”. 27 Menyempurnakan akad nikah adalah wajib, Namun ia tidak sempurna tanpa adanya pencatatan. Oleh sebab itu mencatatkan perkawinanpun hukumnya wajib. Banyak sekali kemaslahatan yang tercapai dengan adanya pencatatan perkawinan. Bahwa ada perbedaan pendapat tentang masalah pencatatan perkawinan ini adalah sesuatu yang lumrah, karena persoalan ini berada dalam koridor ijtihad yang tentunya kebenarannya bersifat relatif. Akan tetapi kita berkewajiban untuk mencari mana yang paling mendekati kebenaran. 28 26 K. Wantjik Saleh, Hukum Perkawinan Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1976, hal.93. 27 Ali Ahmad al-Nadwi, Al-Qawa’id al-Fiqhiyah, Beirut: Dar al-Qalam, 1987, Cet. I, h. 252. 28 Raji Abdullah Siddik, Hukum Perkawinan Islam, Jakarta : PT Tintamas Indonesia, 1983, Cet. Ke-2, hal.35. 29 BAB III POTRET MASYARAKAT KELURAHAN CIPEDAK

A. Keadaan Geografis

Kelurahan Cipedak merupakan salah satu kelurahan dari enam kelurahan di Kecamatan Jagakarsa yang termasuk dalam wilayah Kotamadya Jakarta Selatan merupakan pemekaran wilayah dari Kelurahan Ciganjur sebagaimana Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor : 1746 tahun 1987 Tanggal 8 Mei 1990 ditetapkan bahwa Kelurahan Ciganjur dipecah menjadi Kelurahan Ciganjur dan Cipedak. 1 Secara geografis, Cipedak merupakan sebagai tempat yang memiliki peluang untuk mengembangkan ekonomi, pendidikan, pusat pemerintahan, dan pemukiman. Untuk mengakses ke pusat kota Jakarta dibutuhkan waktu hanya satu jam, dan hanya memerlukan waktu kurang dari satu jam menuju pusat pendidikan, pusat perbelanjaan, terminal, akses jalan tol, tempat dan fasilitas umum penting lainnya. Kelurahan Cipedak yang memiliki luas wilayah 397,5 hektar ini, suhu udara berkisar antara 28 derajat Celsius, merupakan suhu rata-rata bagi penduduk Jakarta dan sekitarnya. Menurut data yang diperoleh dari profil Kelurahan Cipedak, Kelurahan tersebut berada pada ketinggian 50 meter dari permukaan 1 Data Demografi Kelurahan Cipedak sampai bulan April 2011 30 laut, Curah hujan rata-rata per tahun 1200 m 3 . Untuk memudahkan kerja dan administrasi, Kelurahan Cipedak di bagi menjadi 10 RW, dan 51 RT. 2 Adapun secara geografis Kelurahan Cipedak berbatasan dengan: 1. Sebelah Utara : Jl. Brigif, Jl. Warung Sila Kelurahan Ciganjur. 2. Sebelah Selatan : Kelurahan Tanah Baru, Kota Depok. 3. Sebelah Barat : Kali Krukut, Kelurahan Gandul, Kota Depok. 4. Sebelah Timur : Jl. Moh. Kahfi II Kelurahan Srengseng Sawah. 3 Sebagian besar penduduknya merupakan kaum urban pendatang. Kebanyakan mereka bermukim di beberapa perumahan dan real estate, seperti Grand Matoa Residence, Komplek DKI dan lain-lain. Inilah yang menjadikan alasan kawasan ini sangat strategis sebagai kawasan pemukiman penduduk. Bagi masyarakat asli, keberadaan perumahan dan real estate direspon secara positif, misalnya dalam konteks ekonomi seperti menjadi tukang kebun, pembantu rumah tangga, membuat warung-warung kecil, sector jasa pembayaran telpon, listrik, pertukangan, dan sub-sektor informal lainnya. Letak strategis lainnya, Kelurahan Cipedak berdekatan dengan perguruan tinggi seperti Akademi Pimpinan Perusahaan APP, Institut Sains Teknologi Nasional ISTN, Sekolah Pusat Pertanian SPP. Ketiga perguruan tinggi ini terletak di wilayah Kelurahan Cipedak. Di samping itu, masyarakat Cipedak 2 Data Demografi Kelurahan Cipedak sampai bulan April 2011 3 Data Demografi Kelurahan Cipedak sampai bulan April 2011