Instrumentasi SERVQUAL 1985 – 1988 Extended Gap Model 1988 – 1990

ditunjukkan dalam gambar, komunikasi dan interaksi antar perusahaan dan pelanggan dapat mempengaruhi perceived services dan expected service. Parasuraman juga mengidentifikasikan 10 dimensi pokok jasa yaitu reliabilitas, daya tanggap, kompetensi, akses, kesopanan, komunikasi dan interaksi, kredibilitas, keamanan, kemampuan memahami pelanggan dan bukti fisik.

2.3 Instrumentasi SERVQUAL 1985 – 1988

Berdasarkan model konseptual yang disusun, kemudian Parasuraman dan kawan – kawan menyusun skala pengukuran SERVQUAL dan mendefenisikan kualitas pelayanan sebagai “penilaian global atau sikap menyangkut superioritas jasa”. Operasionalisasi ini dirumuskan dalam persamaan yang sangat terkenal: Q = P – E. Persepsi P didefenisikan sebagai keyakinan pelanggan berkenaan dengan jasa yang diterima atau dialami. Sedangkan Harapan atau Ekspektasi E dirumuskan sebagai hasrat atau keinginan konsumen yaitu apa yang mereka rasakan harus dan bukan bakal ditawarkan penyedia layanan. Istilah “harapan atau ekspektasi” digunakan secara berbeda dalam literatur kualitas jasa dan literatur kepuasan pelanggan dimana ekspektasi jasa E tidak menunjukkan prediksi tentang apa yang bakal would ditawarkan penyedia jasa, namun justru lebih dari pada apa yang harus should ditawarkan.

2.4 Extended Gap Model 1988 – 1990

Universitas Sumatera Utara Dalam model ini, diidentifikasi sejumlah faktor internal yang mempengaruhi tingkat kualitas jasa yang disampaikan kepada pelanggan. Berbasiskan faktor – faktor tersebut, mereka menawarkan sejumlah strategi untuk memperkecil gap – gap kualitas jasa. Tabel 2.1 Strategi Mengurangi Gap – Gap Kualitas Jasa Universitas Sumatera Utara GAP STRATEGI POKOK STRATEGI RINCI Gap 1 Mempelajari apa yang diharapkan pelanggan • Berusaha memahami ekspektasi pelanggan melalui riset, analisis komplain, panel pelanggan, dan lain – lain. • Meningkatkan interaksi langsung antara perusahaan dan pelanggan dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai kebutuhan dan preferensi pelanggan • Memperbaiki komunikasi ke atas upward communication dari karyawan ke pihak audit perusahaan, dan mengurangi jumlah jenjanglevel manajemen di antara keduanya. • Menindaklanjuti informasi dan wawasan yang diperoleh dari riset pelanggan. Gap 2 Menyusun standart kualitas jasa yang tepat dan jelas • Memastikan bahwa manajemen puncak menunjukkan komitmen konsisten pada kualitas berdasarkan sudut pandang pelanggan • Melibatkan manajemen madya dalam penetapan, pengkomunikasian, dan penerapan standar pelayanan pelanggan dalam setiap unit kerja mereka. • Membekali para karyawan dengan keterampilan untuk menyampaikan pelayanan yang berkualitas. • Bersikap reseptif terhadap cara – cara baru dalam menjalankan bisnis yang bisa mengatasi berbagai hambatan dalam rangka mewujudkanjasa berkualitas. • Membakukan tugas – tugas kerja repetitif demi menjamin konsistensi dan reliabilitas, baik melalui penerapan hard technology seperti otamatisasi maupun soft technology penyempurnaan metode kerja. • Menerapkan sasaran kualitas jasa yang jelas, menantang, relistis dan dirancang secara ekplisit untuk memenuhi harapan pelanggan. • Mengklarifikasikan tugas – tugas kerja yang memiliki dampak terbesar pada kualitas dan karenanya harus mendapatkan prioritas utama. • Memastikan bahwa karyawan memahami dan menerima sasaran dan prioritas yang disepakati. • Mengukur kinerja dan menberikan balikan Universitas Sumatera Utara rutin. • Menghargai para karyawan atas keberhasilan mereka dalam mencapai sasaran kualitas. Gap 3 Memastikan bahwa kinerja pelayanan sesuai dengan standar • Memastikan peranan setiap karyawan melalui deskripsi kerja yang jelas dan rinci. • Memastikan bahwa setiap karyawan memahami kontribusi pekerjaan mereka terhadap kepuasan pelanggan. • Menyelaraskan karyawan dengan pekerjaan melalui proses seleksi yang menekankan kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan setiap pekerjaan dengan baik. • Menyediakan pelatihan teknis yang dibutuhkan karyawan dalam rangka pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada mereka secara efektif • Mengembangkan metode – metode rekrutmen dan refensi inofatif untuk menarik karyawan terbaik dan menciptakan loyalitas mereka terhadap organisasi. • Meningkatkan kinerja karyawan melalui pemilihan teknologi dan peralatan yang paling tepat dan andal. • Mengajarkan berbagai aspek pemahaman mengenai pelanggan seperti harapan, persepsi, dan harapan pelanggan kepada karyawan. • Melatih karyawan dalam hal keterampilan antar – pribadi khususnya menyangkut interaksi dengan pelanggan. • Menghilangkan konflik peran di antara para karyawan dengan melibatkan mereka dalam proses penetapan standar. • Melatih karyawan dalam hal penetapan prioritas dan manajemen waktu. • Mengukur kinerja karyawan dan mengaitkan kompensasi serta penghargaan dengan penyampaian jasa berkualitas. • Menyusun sistem penghargaan yang sederhana, tepat waktu, akurat dan fair. • Memberdayakan para karyawan dalam hal pengambilan keputusan berkenaan dengan pelaksanaantugasnya melayani dan memuaskan pelanggan. Universitas Sumatera Utara • Memastikan bahwa setiap karyawan jasa pendukung internal benar – benar bersifat suportif kepada pelanggan. • Membangun tim kerja sedemikian rupa sehingga para karyawan bisa bekerja sama dengan baik. • Memperlakukan pelanggan sebagai “karyawan parsial”, mengklarifikasi peranan mereka dalam penyampaian jasa, melatih dan memotivasi mereka untuk melaksanakan perannya sebagai co – produser dengan baik. Gap 4 Memastikan bahwa penyampaian jasa sesuai dengan janji yang diberikan • Mengumpulkan masukan dari karyawan operasional sewaktu iklan baru sedang dibuat. • Menyusun iklan yang menunjukkan karyawan riil yang sedang melakukan tugas mereka. • Memberikan kesempatan kepada penyedia jasa untuk menelaah iklan sebelum diekspos kepada pelanggan. • Meminta staf penjualan agar melibatkan staf operasi dalam pertemuan tatap muka dengan pelanggan. • Menyusun kampanye internal yang bersifat edukasional dan motivasional untuk memperkuat keterkaitan antara departemen pemasaran, operasi dan sumber daya manusia. • Memastikan bahwa standar pelayanan yang konsisten diberlakukan di semua lokasi penyedia pelayanan. • Memastikan bahwa isi iklan dan sosialisasi mencerminkan secara akurat kharakteristik – kharakteristik pelayanan yang paling penting bagi pelanggan dalam interaksinya. • Mengelola haparan pelanggan dengan cara menginformasikan kepada mereka apa saja yang mungkin dan tidak mungkin mereka terima, serta yang paling penting, disertai alasannya. • Mengidentifikasi dan menjelaskan faktor – faktor di luar kendali organisasi dalam segala kekurangan. • Menawarkan berbagai tingkat pelayanan dengan harga yang berbeda kepada para pelanggan, serta menjelaskan perbedaan di Universitas Sumatera Utara antara macam – macam tingkat pelayanan tersebut.

2.5 Determinan Ekspektasi Jasa 1988 – 1990

Dokumen yang terkait

Kriteria Kepuasan Penghuni Hunian Sewa 9Rumah Kost) Mahasiswa di Sekitar Kawasan Universitas Sumatera Utara

6 145 83

Pengaruh Pelayanan, Kualitas Produk dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4 142 108

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Grapari Telkomsel Sun Plaza Medan (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

5 86 93

Pengaruh Waktu Gilir Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Pada SPBU Pertamina Pasti Pas Jl Dr. Mansyur No.48b Medan

16 95 75

SKRIPSI STRATEGI SOSIALISASI PROGRAM “PERTAMINA PASTI PAS” TAHUN 2007-2009 (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Strategi Sosialisasi Program“Pertamina Pasti Pas” PT Pertamina Tahun 2007-2009).

0 6 19

PENDAHULUAN STRATEGI SOSIALISASI PROGRAM “PERTAMINA PASTI PAS” TAHUN 2007-2009 (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Strategi Sosialisasi Program“Pertamina Pasti Pas” PT Pertamina Tahun 2007-2009).

0 11 64

PENUTUP STRATEGI SOSIALISASI PROGRAM “PERTAMINA PASTI PAS” TAHUN 2007-2009 (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Strategi Sosialisasi Program“Pertamina Pasti Pas” PT Pertamina Tahun 2007-2009).

0 4 22

PERBEDAAN KEPUASAN KONSUMEN SPBU PASTI PAS DENGAN SPBU NON PASTI PAS.

0 0 140

Pengaruh Pengelolaan Kualitas Layanan Melalui Program Pertamina Way terhadap Kepuasan Konsumen dan Dampaknya pada Citra SPBU Pertamina (Studi pada SPBU Pasti Pas di Surabaya)

0 0 16

PERJANJIAN KERJASAMA PENGUSAHAAN SPBU PERTAMINA "PASTI PAS"

0 2 90