Muchdariyah Sinungan 2000: 117 mengatakan, produktivitas adalah suatu konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia, dengan menggunakan sumber riil yang semakin sedikit.
Menurut Blecher dalam Wibowo 2007: 241, produktivitas kerja adalah hubungan antara keluaran atau hasil organisasi dengan yang diperlukan.
Produktivitas dapat dikualifikasikan dengan membagi keluaran dengan masukan. Menaikkan produktivitas dapat dilakukan dengan memperbaiki rasio produktivitas
dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber daya tertentu.
Secara umum dari pendapat yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai
output dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan input. Penilain terhadap produktivitas kerja pegawai dapat diukur melalui pelaksanaan kerja yang
relatif baik, sikap kerja, tingkat keahlian dan disiplin kerja. Produktivitas pegawai merupakan ukuran keberhasilan pegawai menghasilkan atau menyelesaikan
pekerjaan pada waktu tertentu yang mencakup aspek kualitas dan kuantitas pekerjaannya.
2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas
Dalam upaya meningkatkan produktivitas, perlu terlebih dahulu mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas. Upaya peningkatan
Universitas Sumatera Utara
produktivitas pada dasarnya adalah bagaimana mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tersebut.
Sedarmayanti 1995: 75 mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas secara umum adalah;
a. Sikap mental, berupa motivasi kerja, disiplin kerja dan etika kerja
b. Pendidikan, pada umumnya orang yang memiliki pendidikan lebih tinggi
akan mempunyai wawasan yang lebih luas yang berpengaruh terhadap produktivitas.
c. Ketrampilan, apabila pegawai semakin terampil maka akan lebih mampu
bekerja serta menggunakan fasilitas kerja dengan baik. d.
Manajemen, berkaitan dengan sistem yang diterapkan oleh pimpinan untuk memimpin serta mengendalikan staf karena manajemen yang tepat dapat
menimbulkan semangat kerja yang tinggi pada pegawai. e.
Tingkat penghasilan, dapat menimbulkan konsentrasi kerja, menimbulkan semangat bekerja, dan pegawai juga dapat memanfaatkan kemampuan yang
ia miliki untuk meningkatkan produktivitas kerja. f.
Gizi dan kesehatan, apabila hal ini dapat dipenuhi maka pegawai akan dapat bekerja lebih kuat dan lebih bersemangat
g. Jaminan sosial, untuk meningkatkan pengabdian pegawai pada organisasi.
h. Lingkungan dan iklim kerja, akan mendorong pegawai senang bekerja dan
meningkatkan rasa tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan dengan baik menuju ke arah peningkatan produktivitas.
Universitas Sumatera Utara
i. Sarana produktivitas, sarana yang digunakan harus yang baik agar dapat
menunjang produktivitas kerja. j.
Teknologi, apabila teknologi yang digunakan tepat dan lebih maju, maka hasil yang dicapai akan tepat waktu dan lebih bermutu
k. Kesempatan berprestasi, akan menimbulkan dorongan psikologis untuk
meningkatkan dedikasi serta pemanfaatan potensi yang dimiliki.
Dalam Sulistiyani 2003; 200 dikemukakan ada beberapa faktor yang menentukan besar kecilnya produktivitas suatu instansi antara lain;
a. Pengetahuan knowledge
Pengetahuan adalah merupakan akumulasi hasil proses pendidikan baik yang diperoleh secara formal maupun non formal yang memberikan kontribusi pada
seseorang di dalam pemecahan masalah, daya cipta, termasuk dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan. Dengan pengetahuan yang luas dan
pendidikan tinggi, seorang pegawai diharapkan mampu melakukan pekerjaan dengan baik dan produktif
b. Keterampilan skill
Ketrampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis operasional mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan. Ketrampilan diperoleh melalui
proses belajar dan berlatih. Ketrampilan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang
bersifat teknis, seperti ketrampilan komputer, bengkel, dan lain-lain. Dengan
Universitas Sumatera Utara
ketrampilan yang dimiliki seorang pegawai diharapkan mampu menyelesaikan pekerjaan secara produktif.
c. Kemampuan abilities
Kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki oleh seorang pegawai. Konsep ini jauh lebih luas, karena dapat mencakup sejumlah
kompetensi. Pengetahuan dan ketrampilan termasuk faktor pembentuk kemampuan. Dengan demikian apabila seseorang mempunyai pengetahuan
dan ketrampilan yang tinggi, diharapkan memiliki kemampuan yang tinggi pula.
d. Kebiasaaan dan perilaku attitude and behaviors
Sangat erat hubungan antara kebiasaan dan perilaku. Attitude merupakan suatu kebiasaan yang terpolakan. Jika kebiasaan yang terpolakan tersebut
memiliki implikasi positif dalam hubungannya dengan perilaku kerja seseorang maka akan menguntungkan. Artinya apabila kebiasaan-kebiasaan
pegawai adalah baik, maka hal tersebut dapat menjamin perilaku kerja yang baik pula. Misalnya seorang pegawai mempunyai kebiasaan tepat waktu,
disiplin, simpel, maka perilaku kerja juga baik, apabila diberi tanggungjawab akan menepati aturan dan kesepakatan. Degan demikian perilaku manusia
juga akan ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan yang telah tertanam dalam diri pegawai sehingga dapat mendukung kerja yang efektif atau sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Cantika Yuli 2005; 204, ada beberapa faktor yang menentukan besar kecilnya produktivitas kerja pegawai yang digolongkan dalam 3 tiga
kelompok utama antara lain; a.
Kepuasan kerja. Pegawai merasa puas tentu secara alamiah akan berupaya mencapai tingkat kepuasan yang tinggi dengan cara mengoptimalkan hasil
kerja output b.
Input. Besar kecilnya input yang dimasukan dalam sebuah proses produksi akan menentukan hasil akhir output dari sebuah pekerjaan. Input yang
dimiliki pegawai dalam bekerja antara lain; motivasi, tenaga, sikap, pengetahuan dan ketrampilan, sarana yang mendukung, dan lingkungan kerja.
c. Waktu kerja. Jam kerja yang lama mendorong pegawai untuk terus
memperbanyak dan meningkatkan hasil kerja mereka. Namun faktor ini sifatnya sangat relatlif, karena harus didukung faktor lainnya, seperti input.
Ada beberapa faktor yang sekaligus sebagai faktor kunci untuk mencapai produktivitas dan kreativitas yang tinggi menurut Timpe, Dale dalam Cantika
Yuli, 2005; 205 antara lain; 1.
Keahlian dan manajemen yang bertanggung jawab. Manajemen adalah faktor utama dalam setiap produktivitas organisasi dan merupakan faktor yang harus
diperhatikan oleh semua perusahan dalam mencapai puncak produktivitas. Untuk mencapai produktivitas tinggi, setiap anggota manajemen harus diberi
Universitas Sumatera Utara
motivasi tinggi, positif dan secara penuh ikut melaksanakan pekerjaan bertanggung jawab sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
2. Kepemimpinan yang luar biasa. Dari semua faktor, kepemimpinan manajerial
memiliki pengaruh terbesar dalam produktivitas. Pemimpin sejati menghasilkan orang-orang dan organisasi-organisasi terbaik karena pemimpin
mengeluarkan reaksi-reaksi emosional positif yang kuat, dan orang cenderung memenuhi kebutuhan mereka dan tumbuh dibawah kepemimpinan yang
efektif. Oleh karena itu, penting sekali bahwa manajemen bertindak sebagai katalis dalam meningkatkan potensi kepemimpinan yang sudah ada dalam
organisasi. 3.
Kesederhanaan organisasi dan operasional. Susunan organisasi harus diusahakan agar sederhana, luwes, dan dapat disesuaikan dengan perubahan,
selalu berusaha mengadakan jumlah tingkat minimum yang konsisten dengan operasi yang efektif. Semua kendala operasional harus dikurangi hanya pada
yang benar-benar diperlukan. Peraturan, prosedur, dan birokrasi dibuat seminimal mungkin, sehingga memberikan kebebasan bekerja secara
maksimal pada pegawai. 4.
Kepegawaian yang efektif. Menambah lebih banyak pegawai belum tentu meningkatkan produktivitas. Dan sebelum memperkerjakan orang baru,
seharusnya dipastikan dahulu bahwa pegawai yang ada sekarang sudah berkinerja menurut kemampuan.
Universitas Sumatera Utara
5. Tugas yang menantang. Tugas merupakan kunci untuk proses yang kreatif
dan produktif. Setiap individu mempunyai suatu suasana khusus kegiatan kreatif dan produktif yang tinggi. Jangan sekali-kali memberikan tugas
kepada orang yang mempunyai ketrampilan yang dipersyaratkan; berikan tugas itu kepada orang yang menginginkannya dan senang melakukannya; dan
jangan sekali-kali memberi tugas, yang dalam keadaan lain, Anda sendiri tidak akan mau menerima.
6. Perencanaan dan pengendalian tujuan. Perencanaan yang tidak efektif
menyebabkan kebocoran besar dalam produktivitas, misalnya orang yang tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka, tugas yang tidak satu fasa
bertalian dengan tugas lain, pelaksanaan di atas atau di bawah kinerja dan operasi yang sebentar-sebentar berhenti dan mulai lagi. Sebaliknya
perencanaan yang efektif akan meningkatkan produktifitas. Selanjutnya Justine T Sirait 2006: 249, mengemukakan faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas adalah sebagai berikut;
a. Pendidikan dan Latihan