Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinearitas

65 1,97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empirik atau dengan kata lain data dikatakan normal.

4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Prinsip pengujian heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah adanya gangguan yang ada pada suatu penelitian.Metode untuk menguji penelitian untuk mencari keberadaan heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode grafik dan statistik, yang menggunakan uji Glejser. 1. Pendekatan Grafik Dengan pendekatan grafik, dapat dilihat pada Gambar 4.3 : Sumber : Hasil Pengelolaan SPSS for Windows, 2015 Gambar 4.3 Pendekatan Grafik Heteroskedastisitas Dari grafik Scatterplot yang disajikan pada Gambar 4.3, dapat dilihat titik- titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas Universitas Sumatera Utara 66 serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 2. Pendekatan Statistik Pendekatan statistik dilakukan dengan uji Glejser. Berikut adalah hasil dari pengolahannya : Tabel 4.11 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .858 .503 1.706 .092 Harga -.089 .065 -.190 -1.358 .178 Lokasi .006 .040 .019 .156 .876 GayaHidup .081 .054 .203 1.501 .137 a. Dependent Variable: Absut Sumber : Hasil Pengelolaan SPSS for Windows, 2015 Pada Tabel 4.11 terlihat variabel Independent variabel harga, lokasi, dan gaya hidup yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependent absolute Ut AbsUt . Hal ini terlihat dari probabilitas X 1 0,178, X 2 0,876 dan X 3 0.137 diatas tingkat kepercayaan 5 0,05, jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 67

4.2.3.3 Uji Multikolinearitas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.Multikolinearitas berarti adanya hubungan yang sempurna, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi.Dasar untuk melihat suatu model yang tidak terkena multikolinearitas adalah dengan melihat besar Variance Inflation Factor VIF dan tingkat Tolerance . Jika VIF 5 dan Tolerance 0,1, maka terkena multikolinearitas, tetapi jika VIF 5 dan Tolerance 0,1, maka tidak terdapat masalah multikolinearitas dalam penelitian ini. Hasil pengujian dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas Berdasarkan Tabel 4.12, semua nilai VIF adalah lebih kecil dari pada 5 VIF5 dan Tolerance lebih besar dari pada 0,1 Tolerance 0,1, maka dari itu, Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 2.867 .977 2.935 .004 Harga .358 .127 .259 2.824 .006 .578 1.730 Lokasi .194 .077 .202 2.515 .014 .753 1.328 GayaHidup .533 .104 .455 5.112 .000 .615 1.626 a. Dependent Variable: LoyalitasPelanggan Sumber : Hasil Pengelolaan SPSS for Windows, 2015 Universitas Sumatera Utara 68 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas dalam penelitian ini. 4.2.4 Pengujian Hipotesis 4.2.4.1 Uji Signifikan Simultan Uji F