Kepuasan Pelanggan LANDASAN TEORI

Directly reported satisfaction adalah pengukuran yang dilakukan secara langsung melalui pertanyaan seperti: Ungkapan seberapa puas saudara terhadap pelayanan yang ada. b. Derived dissatisfaction Derived dissatisfaction adalah pertanyaan yang diajukan menyangkut 2 dua hal utama, yakni besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang mereka rasakan. c. Problem analysis Problem analysis adalah masalah pelanggan yang dijadikan responden diminta untuk mengungkapkan dua hal pokok, yaitu: 1 Masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan. 2 Saran-saran untuk melakukan perbaikan. d. Importance performance analysis Importance performance analysis adalah dimana responden diminta untuk merangking berbagai elemen atau atribut dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen tersebut dan juda merangking seberapa baik kinerja perusahaan dalam masing-masing elemen atau atribut tersebut. 3. Ghost shopping Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa orang ghost shopper untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan pembeli potensial produk perusahaan dan pesaing. Kemudian ghost shopper PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menyampaikan kepada teman-temannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut. 4. Lost customer analysis Dengan metode ini perusahaan berusaha menghubungi para pelanggannya yang telah berhenti melakukan pembelian atau yang telah beralih pemasok. Dengan harapan memperoleh informasi mengenai penyebab terjadinya hal tersebut yang sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan selanjutnya dalam meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Menurut Tjiptono 2000:93 pada umumnya program kepuasan pelanggan meliputi kombinasi dari 7 elemen utama: 1. Barang dan jasa berkualitas Perusahaan yang ingin menerapkan program kepuasan pelanggan harus memiliki produk berkualitas baik dan layanan prima. Paling tidak, standarnya harus menyamai para pesain utama dalam industri. Untuk itu, berlaku prinsip “quality come first, satisfaction program follow”. Biasanya perusahaan yang tingkat kepuasan pelanggannya tinggi menyediakan tingkat layanan pelanggan yang tinggi pula. 2. Relationship marketing Kunci pokok dalam setiap program promosi loyalitas adalah upaya menjalin relasi jangka panjang dengan para pelanggan. Asumsinya adalah bahwa relasi yang kokoh dan saling menguntungkan antara penyedia jasa dan pelanggan dapat membangun bisnis ulangan repeat business dan menciptakan loyalitas pelanggan. 3. Program promosi loyalitas Program promosi loyalitas banyak diterapkan untuk menjalin relasi antara perusahaan dan pelanggan. Biasanya, program ini memberikan semacam “penghargaan” khusus kepada pelanggan kelas kakap atau pelanggan rutin heavy user agar tetap loyal pada produk perusahaan bersangkutan. 4. Fokus pada pelanggan terbaik Sekalipun program promosi loyalitas beraneka ragam bentuknya, namun semuanya memiliki kesamaan pokok dalam hal fokus kepada pelanggan yang paling berharga. Program-progran semacam itu berfokus pada 20 dari pelanggan yang secara rutin mengkonsumsi 80 dari penjualan. 5. Penanganan komplain secara efektif Sistem penanganan komplain yang efektif membutuhkan beberapa aspek, seperti: a. Permohonan maaf kepada pelanggan atas ketidaknyamanan yang mereka alami. b. Empati terhadap pelanggan yang marah. c. Kecepatan dalam penanganan keluhan. d. Kewajaran dan keadilan dalam memecahkan masalah keluhan. e. Kemudian bagi pelanggan untuk menghubungi perusahaan via saluran telepon bebas pulsa, surat, e-mail, maupun tatap muka langsung dalam rangka menyampaikan komentar, pertanyaan dan komplain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keterlibatan langsung manajemen puncak dalam menangani keluhan pelanggan juga sangat penting, karena dapat mengkomunikasikan secara nyata komitmen perusahaan dalam memuaskan setiap pelanggan. Selain itu, para staf layanan harus diseleksi dan dipantau secara cermat guna memastikan bahwa mereka benar-benar berorientasi pada pemuasan kebutuhan pelanggan. 6. Unconditional guarantees Unconditional guarantees dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan program kepuasan pelanggan. Garansi merupakan janji eksplisit yang disampaikan kepada para pelanggan mengenai tingkat kinerja yang dapat diharapkan yang akan mereka terima. Garansi ini bermanfaat dalam mengrangi resiko pembelian oleh pelanggan, memberikan sinyal mengenai kualitas produk, dan secara tegas menyatakan bahwa perusahaan bertanggung jawab atas produk jasa yang diberikan. 7. Program pay-for-performance Program kepuasan pelanggan tidak dapat terlaksana tanpa adanya sumber daya manusia organisasi. Sebagai ujung tombak perusahaan yang berinteraksi langsung dengan para pelanggan dan berkewajiban memuaskan mereka, karyawan juga harus dipuaskan kebutuhannya. Dengan kata lain. Total customer satisfaction harus didukung pula dengan total quality reward yang mengaitkan system penilaian kinerja dan kompensasi dengan kontribusi setiap karyawan dalam penyempurnanan kualitas dan peningkatan kepuasan pelanggan. Dimasa lalu banyak perusahaan yang meremehkan para pelanggan. Para pelanggan mereka mungkin tidak memiliki banyak alternatif sumber penawaran, semua pemasok sama-sama mempunyai kekurangan dalam pelayanan. Bisa juga pasar sedang tumbuh pesat sehingga perusahan tidak perlu repot tentang kepuasan pelanggannya, jelas sekali hal tersebut telah berubah. Pelanggan dewasa ini sulit dipuaskan, mereka lebih cerdas, lebih sadar harga, lebih menuntut, kurang memaafkan dan didekati oleh lebih banyak pesaing dengan tawaran yang sama atau lebih baik.

N. Review Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pemetaan persepsi konsumen yaitu sebagai berikut: 1. Penelitian Yosef Tito Andriyanto 2003 Yosef Tito melakukan penelitian yang berjudul: Analisis Penentuan Posisi Produk Berdasarkan Sikap Konsumen Ditinjau dari Atribut dan Jasa Pelayanan yang Diberikan oleh Perusahaan terhadap Kartu Prabayar Merk Simpati, Mentari, Pro XL dan IM-3 di Kodya Yogyakarta. Dengan mengangkat masalah sebagai berikut: Bagaimana karakteristik konsumen pengguna kartu prabayar merk Simpati, Mentari, Pro XL. Dan IM-3 di Kodya Yogyakarta, Bagaimana sikap konsumen terhadap atribut dan jasa pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, Bagaimana posisi produk dari keempat kartu prabayar berdasarkan sikap konsumen. Adapun analisis yang digunakan adalah: Analisis Persentase PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI digunakan untuk mengukur karakteristik responden, Multi Attribute Attitude Method digunakan untuk mengukur sikap konsumen, dan Analisis Posisi Produk Perceptual Mapping dengan perceived distance digunakan untuk mengetahui posisi suatu produk dengan produk pesaing. Berdasarkan perceptual mapping dapat diketahui posisi produk untuk atribut wilayah jangkauan dan kemampuan penerimaan sinyal adalah Simpati. Mentari memposisikan pada atribut tarif roaming nasional, kesesuaian untuk semua merek dan jasa pelayanan mengenai garansi yang diberikan, kecepatan dan ketepatan pelayanan. Pro-XL pada jasa pelayanan mengenai kenyamanan tempat. Sedangkan IM-3 memposisikan pada harga kartu, tarif yang dikenakan, isi ulang, fasilitas, masa aktif dan hadiah bonus untuk atribut serta jasa pelayanan mengenai pelayanan pelanggan. 2. Penelitian Roby Christanto 2006 Roby Christanto melakukan penelitian yang berjudul: Analisis Positioning Pasar Swalayan Berdasarkan Persepsi Konsumen, studi kasus pada Pasar Swalayan Alfa, Mirota Kampus, Superindo di Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Bagaimana persepsi konsumen terhadap atribut yang diberikan oleh pasar swalayan Alfa, Mirota Kampus, Superindo, Bagaimana posisi dan tingkat persaingan pasar swalayan Alfa, Mirota Kampus, Superindo berdasarkan persepsi konsumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis nilai rata-rata untuk mengukur persepsi konsumen dan posisi produk. Hasil penelitian ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Sikap konsumen terhadap sepeda motor Honda Beat : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Kampus I Mrican, Yogyakarta.

0 0 2

Analisis atribut yang menjadi prioritas mahasiswa dalam memilih rumah kos : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus 1 Mrican Yogyakarta.

0 0 59

Persepsi konsumen terhadap atribut produk Teh Sosro : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican.

0 0 129

Persepsi konsumen terhadap atribut produk Teh Sosro : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican - USD Repository

0 0 127

Analisis sikap konsumen terhadap produk handphone merek Nokia dan Siemens : studi kasus pada mahasiswa Sanata Dharma Kampus Mrican Yogyakarta - USD Repository

0 0 119

Analisis atribut-atribut yang membentuk brand image pada prosesor intel : studi kasus mahasiswa-mahasiswi fakultas ekonomi kampus II Mrican, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta - USD Repository

0 0 112

Analisis atribut yang menjadi prioritas mahasiswa dalam memilih rumah kos : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus 1 Mrican Yogyakarta - USD Repository

0 0 57

Analisis posisi produk kartu GSM prabayar berdasarkan persepsi konsumen atas atribut produk : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican - USD Repository

0 0 142

Analisis posisi produk kartu GSM prabayar berdasarkan persepsi konsumen atas atribut produk : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican - USD Repository

0 0 142

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk berpindah merek (Brand Switching) kartu prabayar GSM : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 1 171