Tabel 4.3 Fasilitas SMP Negeri 10 Yogyakarta
No Ruangan
Jumlah Luas m2
Keterangan 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
10. 11.
12. 13.
14. 15.
16. 17.
18. 19.
20. 21.
22. 23.
24. 25.
26. 27.
28. 29.
Kelas teori Lab IPA
Perpustakaan Ava
Kesenian Ketrampilan
Serbagunaaula Lab komputer
Multimedia Lab Bahasa
Kepala Sekolah Wakil Kepala sekolah
Guru Tata Usaha
Tamu Gudang
WC guru WC siswa
BK UKS
OSIS Ibadah
Kantin Halllobi
Lapangan basket Lapangan voli
Lapangan bulutangkis Koperasi
Bangsal kendaraan 12
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
2 2
12 1
1 1
1 2
1 1
1 1
1 1
686 105
84 84
72
119 240
84 77
120 24
24 77
48 24
96 24
24 21
21 28
36 24
72
375 108
75,6 12
164 baik
baik baik
baik baik
baik baik
baik baik
baik baik
baik baik
baik baik
baik baik
baik baik
baik baik
baik baik
baik baik
baik baik
baik baik
B. SMP Maria Immaculata Marsudirini Yogyakarta
1. Sejarah SMP Maria Immaculata Marsudirini Yogyakarta
SMP Maria Immaculata beralamatkan di Jalan Brigjen Katamso 4 Yogyakarta, merupakan sekolah yang bernaung di bawah Yayasan
Marsudirini berpusat di Jalan Ronggowarsito 8 Semarang. Sejarah SMP Maria Immaculata diawali ketika Yayasan Kanisius pasca perang
kemerdekaan membentuk MULO Katolik SMP, para Bruder FIC, diminta menangani murid-murid laki-laki, sedang murid putri diserahkan
kepada para suster OSF.
Peristiwa ini seiring dengan keluarnya Kebijakan Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1952, tentang pengelolaan sekolah-sekolah
swasta. Sekolah-sekolah swasta harus dikelola oleh sebuah yayasan. Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut, Keuskupan Agung Semarang
mendirikan Yayasan Kanisius yang menaungi semua sekolah Katolik termasuk sekolah-sekolah Katolik milik Suster-suster OSF. Dalam
perkembangan waktu tarekat-tarekat mendirikan yayasan sendiri dan melepaskan diri dari Yayasan Kanisius.
Pada tanggal 5 Juli 1954 suster-suster OSF mendirikan Yayasan Marsudirini yang menaungi sekolah-sekolah OSF, termasuk di dalamnya
SMP Maria Immaculata Yogyakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Status SMP Maria Immaculata mengalami perubahan serta perkembangan ke jenjang yang lebih baik sesuai dengan kebijakan
pemerintah. Dari berstatus Bersubsidi pada tanggal 15 Februari 1950, menjadikan Disamakan pada tanggal 12 Mei 1986, akhirnya pada tanggal
25 Februari 2005 dalam Akreditasi mendapat nilai A.
Saat awal berdiri SMP Maria Immaculata hanya menerima murid putri saja, dengan jumlah 4 lokal paralel. Usaha memenuhi kebutuhan
masyarakat yang menginginkan murid putra diperbolehkan sekolah di SMP Maria Immaculata, sehingga pada tahun 1993 SMP Maria
Immaculata menerima siswa putra. Dalam perkembangannya semakin banyak warga masyarakat yang mempercayakan pendidikan putra-putrinya
ke SMP Maria Immaculata, sehingga pada tahun 1993 SMP Maria Immaculata menambah lokal menjadi 6 paralel dan mengampu anak didik
setiap tahunnya rata-rata 702 murid.
SMP Maria Immaculata dari tahun ke tahun terus berbenah diri agar lebih dapat berkompetisi dengan sekolah lain, terlebih SMP Maria
Immaculata berlokasi di kota pendidikan Yogyakarta yang memiliki nilai kompetisi tinggi.
Menyikapi hal tersebut pada tahun pelajaran 2006-2007 SMP Maria Immaculata menjalani rotasi kepemimpinan yang semula dipimpin Dra. Sr
M. Ignatine, OSF diganti Sr. M. Ancilla, S.Pd. Sebagai Kepala Sekolah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
baru Sr. M. Ancilla, tanggap dengan situasi Yogya sebagai kota pendidikan yang berarti harus siap kompetisi dengan sekolah lain.
Agar SMP Maria Immaculata lebih dipercaya oleh masyarakat, langkah awal yang dibenahi adalah sumber daya yang ada di SMP Maria
Immaculata yaitu Guru dan karyawan, harus dapat menjadi teladan bagi siswa, terutama dalam hal kedisiplinan. Maka dijalankan prinsip kalau
siswa tidak boleh terlambat, Guru dan karyawan pun tidak boleh terlambat. Guru dan Karyawan pun dilarang merokok di areal sekolah, dengan
harapan muridpun meneladan Guru dan Karyawan SMP Maria Immaculata untuk tidak merokok. Rapat kerja pun digelar selama 4 hari pada awal dan
akhir tahun pelajaran dengan satu semangat kebersamaan yang mempunyai
kemampuan lebih
membimbing teman-teman
yang membutuhkan, sehingga pada saat pelajaran dimulai guru-guru sudah
tidak dibebani dengan pembuatan administrasi.
Fasilitas pendukung keberhasilan siswa dikembangkan dengan system moving, yaitu setiap pergantian jam pelajaran siswa pindah menuju kelas
berikutnya. Agar kondisi kelas dapat mendukung system moving sesuai dengan pelajaran, kelas-kelas disetting sesuai dengan karakter kelas mata
pelajaran yang diampu, sehingga diperlukan fasilitas kelas untuk mendukung pelajaran. Maka disetiap kelas yang membutuhkan peralatan
audio video, kelas kemudian dilengkapi dengan TV 21” dengan player serta OHP agar pelaksanaan program KTSP dapat berjalan dengan lancar.