demikian  tampak  bahwa  perilaku  menyontek  secara  tidak  langsung membelajarkan pada siswa untuk menjadi seorang koruptor.
3. Bentuk-Bentuk Menyontek
Bentuk-bentuk  perilaku  menyontek  menurut  Hetherington  and Feldman dalam Veronikha 2013 dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Social Active 1
Melihat jawaban teman yang lain ketika ujian berlangsung 2
Meminta  jawaban  kepada  teman  yang  lain  ketika  ujian  sedang berlangsung
b. Individualistic-Opportunistic 1
Menggunakan  HP  atau  alat  elektronik  lain  yang  dilarang  ketika ujian sedang berlangsung.
2 Mempersiapkan  catatan  yang  digunakan  pada  saat  ujian  akan
berlangsung. 3
Melihat dan menyalin sebagian atau seluruh hasil kerja teman lain pada saat tes.
c. Individual Planned 1
Mengganti jawaban ketika guru keluar kelas. 2
Membuka buku teks ketika ujian sedang berlangsung. 3
Memanfaatkan kelengahankelemahan guru ketika menyontek. d. Social Passive
1 Mengijinkan  orang  lain  melihat  jawaban  ketika  ujian  sedang
berlangsung. 2
Membiarkan orang lain menyalin pekerjaannya. 3
Memberi  jawaban  tes  kepada  teman  pada  saat  ujian  sedang berlangsung.
D. Remaja
1. Pengertian Remaja Siswa  dalam  penelitian  ini    memiliki batasan  istilah,  yaitu  lebih
dikhususkan  pada  remaja  awal  yang  kurang  lebih  berlangsung  di  masa sekolah menengah pertama atau sekolah menengah akhir dan perubahan
pubertal  terbesar  terjadi  di  masa  ini.  Masa  remaja  ini  didefinisikan sebagai periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dengan
masa  dewasa,  yang  melibatkan  perubahan-perubahan  biologis,  kognitif, dan  sosial-emosional.  Tugas  pokok  remaja  adalah mempersiapkan  diri
memasuki masa dewasa Santrock, 2007:20. Remaja  atau adolescence berasa
l dari kata kerja latin “adolescere” yang  berarti  tumbuh  menjadi  dewasa.  Piaget  menyatakan  bahwa  istilah
adolescence ini  mempunyai  arti  luas  mencakup  kematangan  mental, emosional,  dan  sosial  Hurlock,  1990.  Menurut  Melly  1984  Remaja
adalah  merupakan  taraf  perkembangan  dalam  kehidupan  manusia,  di mana  seseorang  sudah  tidak  dapat  disebut  anak  kecil  lahi,  tetapi  juga
belum  dapat  disebut  orang  dewasa.  Taraf  perkembangan  ini  pada umumnya  disebut  masa  pancaroba  atau  masa  perlihan  dari  masa  kanak-
kanak  menuju  arah  kedewasaan. Selain  itu,  WHO  dalam  Sarwono, 2001 mendefinisikan tentang remaja sebagai berikut:
a. Individu  yang  berkembang  dari  pertama  kali  ia  menunjukkan  tanda- tanda  seksual  sekundernya  sampai  ia  mengalami  kematangan  secara
seksual. b. Individu  yang  mengalami  perkembangan  psikologis  dan  pola
identifikasi dari kanak-kanak manjadi dewasa. c. Terjadinya  peralihan  dari  ketergantungan  sosial  ekonomi  yang  penuh
kepada keadaan yang relatif lebih mandiri. Banyak  ahli  memberikan  batasan  tentang  usia  remaja.  Sarwono
2001  mengungkapkan  bahwa  batasan  usia  remaja  di  Indonesia  adalah antara  11  sampai  24  tahun  dan  belum  menikah.  Selain  itu,  Monks,  dkk
2004  membagi  usia  remaja  ini  dalam  tiga  bagian  yaitu:  masa  remaja awal  12-15  tahun,  masa  remaja  pertengahan  15-18  tahun,  dan  masa
remaja  akhir  18-21  tahun.  Dalam  hal  ini  penulis  lebih  mengarahkan kepada  subjek masa  remaja  awal.  Berbeda  dengan  pendapat  Santrock
2007, usia remaja dimulai sekitar usia 10 hingga 13 tahun dan berakhir pada sekitar usia 18 hingga 22 tahun.
Anna  Freud  menggambarkan  masa adolecencia sebagai  suatu proses  perkembangan  meliputi  perubahan-perubahan  yang  berhubungan
dengan perkembangan psikoseksual, perubahan dalam hubungan dengan orang tua dan cita-cita  mereka.  Neidhart juga melihat masa adolecencia
sebagai  masa  peralihan  ditinjau  dari  kedudukan  ketergantungannya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI