Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam

15 realistis, dan h. Hasil belajar akan terjadi dalam bentuk retensi tahan lama diingat dan internalisasi menyatu dengan jiwa raga siswa Disamping memiliki beberapa kelebihan, penerapan metode eksperimen juga tak luput dari beberapa kelemahan di dalam proses pembelajaran yakni: a. Tahap persiapan dalam metode eksperimen memerlukan waktu yang cukup lama sehingga jika terpaksa dapat mengambil waktu pada mata pelajaran lain. b. Tidak semua mata pelajaran dapat diajarkan dengan metode ini c. Suatu eksperimen tidak selalu berhasil seperti yang diharapkan d. Mahalnya alat-alat praktikum di sekolah sering merupakan hambatan untuk melakukan eksperimen-eksperimen di laboratorium sekolah maupun di kelas e. Hasil percobaan hanyalah usaha untuk mendekati kebenaran, bukan berupa kebenaran mutlak.

C. Kompetensi Dasar dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

1. Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam

Dari asal katanya, Ilmu Pengetahuan Alam IPA berasal dari bahasa Inggris Natural Science. Natural berarti ilmiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam. Sedangkan science artinya ilmu pengetahuan, Srini, 1997 : 2. Secara Harfiah, IPA berarti 16 ilmu pengetahuan yang alamiah, berhubungan dengan alam . Webater’s: New Collegiate Dictionary 1981 dalam Srini 1997 : 2 mengungkapkan bahwa natural science is knowledge concerned with the physical world and its phenomena. IPA adalah pengetahuan tentang alam dan gejala-gejalanya. Kejadian yang berhubungan dengan alam merupakan salah satu obyek kajian dari IPA. Fisher 1975 dalam Amien 1987 : 4 menyatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang berdasarkan observasi. Masih dalam buku yang sama, Carin 1985 juga menyatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, yang di dalam penggunaanya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangan IPA tidak hanya ditunjukkan oleh kumpulan fakta saja produk ilmiah, tetapi juga oleh timbulnya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Di dalam bukunya, Trianto 2010 : 136 menuliskan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya. Marsetio Donosepoetro memandang IPA sebagai proses, produk, dan prosedur Trianto, 2010 137. IPA sebagai proses diartikan semua 17 kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk diartikan sebagai hasil proses, berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah atau di luar sekolah ataupun bahan bacaan untuk penyebaran pengetahuan. Sebagai prosedur, dimaksudkan sebagai metodologi atau cara yang dipakai untuk mengelahui sesuatu riset pada umumya yang lazim disebut metode ilmiah scientific method. Secara umum, IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar, yaitu biologi, fisika, dan kimia. Ketiganya memiliki bidang kajian tersendiri yang meskipun berbeda tetapi masih saling berhubungan satu dengan lainnya. Ilmu Pengetahuan Alam IPA adalah suatu ilmu pengetahuan tentang alam yang dapat diperoleh melalui proses ilmiah dan didasari oleh sikap ilmiah. Menurut Srini, ada tiga hakekat dari IPA, yaitu : a. IPA sebagai produk Bentuk IPA sebagai produk terdiri dari fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum serta teori-teori. Fakta merupakan salah satu hasil kegiatan empirik dalam IPA. Sedangkan konsep, prinsip, hukum serta teori merupakan hasil kegiatan analitik dalam IPA. 1 Fakta dalam IPA Fakta dalam IPA merupakan pernyataan-pernyataan tentang benda yang benar-benar ada, atau peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara obyektif. Contoh fakta 18 dalam IPA adalah : atom hydrogen memiliki satu elektron, air mendidih pada suhu 100° C tekanan 1 atm, meja adalah benda padat. 2 Konsep IPA Konsep dalam IPA adalah suatu ide yang mempersatukan fakta- fakta IPA atau penghubung antar fakta-fakta yang ada hubungannya. Contoh konsep di dalam IPA, misalnya zat tersusun atas partikel, materi akan berubah tingkat wujudnya bila menyerap atau melepaskan energi. 3 Prinsip IPA Prinsip IPA adalah generalisasi tentang hubungan di antara konsep-konsep IPA. Prinsip IPA merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari beberapa contoh sehingga bersifat analitik. Prinsip bersifat tentatif sementara, dapat berubah bila ada observasi baru yang dilakukan. Prinsip juga merupakan deskripsi yang paling tepat tentang objek kejadian. Contoh prinsip dalam IPA : udara yang dipanaskan dapat memuai. 4 Hukum-hukurn alam Hukum-hukum alam adalah prinsip-prinsip yang sudah diterima meskipun juga bersifat tentatif, tetapi karena mengalami pengujian-pengujian yang lebih keras daripada prinsip, maka hukum akan bersifat lebih kekal. Contoh hukum dalam IPA, adalah energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi 19 hanya bisa berubah bentuk dari energi satu ke energi lainnya Hukum Kekekalan Energi. 5 Teori Ilmiah Teori ilmiah adalah kerangka yang lebih luas dari fakta, konsep, dan prinsip yang saling berhubungan. Teori dapat berubah jika ada bukti-bukti baru yang berlawanan dengan teori tersebut. Contoh teori IPA misalnya model atom elektron berputar pada orbitnya di sekitar inti diganti dengan teori kuantum elektron seperti awan yang bermuatan negatif melingkupi inti atom. b. IPA sebagai proses Hakikat IPA sebagai suatu proses adalah suatu metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan. Metode yang biasa digunakan disebut metode ilmiah atau metode keilmuan. Metode ilmiah atau keilmuan merupakan perpaduan antara pengetahuan yang didapat melalui pikiran rasionalisme dan pengetahuan melalui pengalaman empirisme. Adapun langkah-langkah dalam metode ilmiah adalah : 1 Sadar akan adanya masalah dan perumusan masalah 2 Pengamatan dan perumusan masalah yang relevan 3 Penyusunan dan klasifikasi data 4 Perumusan hipotesis 5 Deduksi dan hipotesis 6 Tes dan pengujian kebenaran hipotesis 20 Ketrampilan proses IPA meliputi beberapa hal seperti di bawah ini 1 Mengamati Mengamati merupakan proses mengumpulkan informasi dengan mempergunakan semua alat indera 2 Mengukur atau menghitung Mengukur atau menghitung adalah suatu kegiatan membandingkan suatu besaran yang akan diukur dengan besaran lain yang sejenis, yang telah ditetapkan dengan satuan pengukuran. 3 Mengklasifikasikan Mengklasifikasikan adalah menyusun atau mendistribusikan objek, kejadian atau informasi dalam golongan-golongan menurut sistem tertentu. 4 Mengendalikan Variabel Mengendalikan variabel adalah menandai karakteristik objek atau faktor dalam kejadian atau peristiwa yang tetap dan yang berubah di dalam kondisi yang berbeda. 5 Merumuskan hipotesis Merumuskan hipotesis adalah menyusun suatu pernyataan tentang dugaan yang mungkin ditemukan dalam penelitian. 6 Melakukan Eksperimen Melakukan eksperimen adalah suatu percobaan untuk memperoleh data yang relevan dengan kegiatan pengukuran 7 Menganalisis data 21 Menganalisis data adalah mengolah data yang telah diperoleh dan hasil percobaan. 8 Membuat laporan penelitian Membuat laporan penelitian adalah menyusun data yang telah dianalisis kebenarannya, untuk kemudian dilaporkan dalam bentuk laporan penelitian. c. IPA sebagai sikap Hakikat IPA sebagai sikap adalah mengenai berbagai keyakinan, pendapat, dan nilai-nilai yang harus dipertahankan oleh seorang ilmuwan khususnya ketika mencari atau mengembangkan pengetahuan baru. Misalnya : rasa ingin tahu, rasa tanggung jawab, disiplin, tekun, jujur, dan terbuka terhadap pendapat orang lain. Ciri-ciri sikap ilmiah diantaranya adalah : 1 Obyektif terhadap fakta Obyektif terhadap fakta adalah menyatakan fakta apa adanya tanpa mengubahnya, misalnya jika fakta itu menunjuk pada sesuatu yang merah, maka ia harus mengatakan sesuatu itu merah walaupun menurut pendapatnya putih. 2 Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan 3 Berhati terbuka Berhati terbuka berarti mau menerima pendapat orang lain, meskipun pendapat orang lain berbeda dengan pendapatnya. 4 Tidak mencampur-adukkan fakta dengan pendapat 22 5 Bersifat hati-hati 6 Ingin menyelidik Kartika Budi 1992 merumuskan ketiga hakekat IPA tersebut sebagai berikut: Proses keilmuan kadang-kadang sangat kompleks dan tidak sekali jadi. Untuk memperoleh hukum atau teori tertentu, memerlukan kaji ulang berkali-kali, pengulangan, pengakuan, dan penilaian. Untuk itu, pelaku atau peneliti harus memiliki syarat-syarat tertentu. Syarat itu dapat berupa sikap teliti, terbuka untuk dikritik dan diuji orang lain, jujur, rasa ingin tahu yang kuat, kecenderungan bertanya yang besar, serta selalu menuntut data yang mendukung sebelum menyimpulkan sesuatu. Sikap seperti itu dinamakan sikap keilmuan. Sikap keilmuan harus dimiliki oleh ilmuwan sejati karena melandasi proses sehingga hasil keilmuan dapat diperoleh. 23

2. Gaya dorongan dan tarikan dapat mengubah gerak suatu benda

Dokumen yang terkait

Peranan guru Agama dalam Mengoptimalkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Pamulang

1 6 111

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional dan metode pembelajaran konvensional dan metode pembelajaran portofolio dalam mata pelajaran kimia: studi eksperimen di SMA Negeri I Pondok Aren Tangerang, Banten

1 22 87

Pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa kelas IV

0 13 196

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Hubungan antara persepsi siswa pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam dengan prestasi belajar (studi penelitian di kelas X Akuntansi SMK Lebak Bulus Jakarta)

1 5 79

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode advokasi di MTs Yaspina Rempoa Tangerang Selatan

0 9 243

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

Pengunaan Model Cooperative Learning tipe student team achivement division (STAD) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV B SDN 08 Metro TImur tahun pelajaran 2011/2012

0 6 44