Pengertian Efisiensi Pengertian Efektivitas dan efisiensi

ialah perbandingan yang terbaik antara masukan input dan keluaran output, atau antara daya usaha dan hasil, atau antara pengeluaran dan pendapatan, atau dengan output dengan waktu Dalam kenyataan di lapangan atau di tingkat organisasi, selalu dijumpai bahwa seorang manajer melakukan tindakan yang tidak efektif dan efisien. Oleh karenanya organisasi tersebut mendapatkan penilaian yang tidak baik. Pada dasarnya ada empat kemungkinan yang dapat terjadi pada sebuah organisasi menyangkut efektivitas dan efisiensi Gambar 2.2 Model Efektivitas dan Efisiensi Organisasi Efektivitas Tinggi Rendah Efisiensi Sumber : Sukirno, Sadono; Pengantar Bisnis, Edisi pertama, Jakarta, 2004, hal 21 kasus 2 Tujuan dicapai dengan biaya tinggi kasus 4 Tujuan dicapai dengan biaya rendah kasus 1 Tujuan tidak tercapai dengan biaya tinggi kasus 3 Tujuan tidak dicapai tetapi biaya rendah Dalam gambar 2.2 ditunjukkan kedudukan masing –masing kasus di atas dalam skala keefektifan dan keefisienan. Dari model tersebut di atas dapat disimpulkan beberapa hal: Kasus 4: Organisasi yang dapat berjalan dengan efektif dan efisiensi, dan merupakan model organisasi yang sukses. Kasus 2: Organisasi yang berjalan tidak efisiensi tetapi sangat efektif, merupakan organisasi yang mencapai tujuannya dengan biaya yang tinggi. Kasus 3: Organisasi yang berjalan efisiensi tetapi tidak efektif merupakan organisasi yang menjalankan kegiatannya dengan melakukan kekeliruan tetapi pencapaiannya baik. Kasus 1: Organisasi yang berjalan dengan tidak efektif dan tidak efisiensi, dan merupakan model organsasi yang buruk prestasinya. Selanjutnya Fremont E. Kas mengemukakan bahwa “Effectiveness is concerned with the accomplishmen of explici t or implicit goals”. 18 Jadi efektivitas berkenaan dengan derajat pencapaian tujuan baik secara eksplisit maupun implisit yaitu seberapa jauh rencana dapat dilaksanakan dan seberapa jauh tujuan tercapai. Sedangkan efisien berarti optimasi penggunaan sumber daya yaitu yang termurah cara mengerjakan, termurah biayanya, tersingkat waktunya, 18 Sugiyono: Op.Cit, hal.23 teringan bebannya, terpendek jaraknya. Bila dalam suatu usaha mencapai tujuan tertentu dianggarkan 100 juta, tetapi dengan metode baru dapat dikerjakan dengan 80 juta, maka terdapat efisiensi sebesar 20 juta.

2.6. Penggunaan Dana keuangan

2.6.1. Pengertian Dana

Menurut Sigit dalam bukunya Bank dan lembaga keuangan lain bahwa ” Dana dalam arti yang sempit dapat diartikan sebagai kas dan Dana dalam arti yang luas dapat diartikan seb agai modal kerja” 19 Dana dalam arti yang sempit dapat diartikan sebagai kas, yaitu yang menunjukkan bahwa laporan sumber dan penggunaan dana menggambarkan suatu ringkasan sumber dan pengelolaan dana selama periode yang bersangkutan. Tersedianya dana dalam jumlah yang cukup mutlak diperlukan untuk menjaga kelangsungan operasi yang dilaksanakan perusahaan. Sedangkan Dana dalam arti yang luas dapat diartikan sebagai modal kerja, yaitu aktiva lancar yang dikurangi dengan kewajiban lancar yang dikenal dengan sebutan modal kerja netto. Jadi modal kerja disini merupakan investasi passive dalam bentuk kas, surat –surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi dana kewajiban lancar yang diperoleh untuk menambah atau mengurangi kebutuhan aktiva lancar. Apabila modal kerja terlalu besar pada piutang, maka perusahaan akan menghadapi resiko yaitu piutang sulit dikumpulkan, sehingga memperbesar piutang 19 Sigit Triandaru: Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, edisi kedua, salemba empat; Jakarta, 2006, hal. 102 ragu-ragu. Sebaliknya apabila modal kerja tidak mencukupi atau terlalu rendah, maka perusahaan mungkin akan kehilangan pasar karena tidak mampu memenuhi pasar market demand.

2.6.2. Sumber Dana Keuangan

Pada lembaga keuangan seperti bank, sumber dana keuangan berasal dari:

1. Dana bank itu sendiri internal

2. Dana bank yang berasal dari masyarakat luas

3. Dana Pinjaman Dari Pihak Luar Bank

20 1. Dana yang bersumber dari dana bank itu sendiri internal, setoran modal dari para pemilik atau bank mengeluarkan atau menjual saham baru kepada pemilik baru atau cadangan-cadangan laba yang belum digunakan. Modal sendiri yang berasal dari para pemegang saham pihak kesatu. 2. Dana Yang Berasal dari Masyarakat Luas Eksternal yaitu dana-dana yang dihimpun dari masyarakat ternyata merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank bisa mencapai 80-90 dari seluruh dana yang dikelola oleh bank dana tersebut terdiri atas giro demand deposit, deposito time deposit dan tabungan saving. 3. Dana Pinjaman Dari Pihak Luar bank adalah dana dari pihak bank yang lazim disebut dengan dana pihak kedua yaitu dana yang berasal dari pihak yang memberikan pinjaman kepada bank, yang terdiri dari empat pihak, yaitu : 20 http:a60446.wordpress.com20110317sumber-dan-penggunaan-dana-bank