Tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor adalah untuk membantu semua pimpinan perusahaan manajemen dalam melaksanakan tanggung
jawabnya dengan memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya. Perusahaan perbankan memiliki kedudukan yang penting
dalam perekonomian dan pembangunan, maka fungsi audit intern menjadi semakin penting. Secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi audit internal bagi manajemen
perusahaan adalah untuk menjamin pelaksanaan operasional yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Di dalam perusahaan, audit intern merupakan fungsi staf, sehingga tidak memiliki wewenang untuk langsung memberi perintah kepada pegawai, juga tidak
dibenarkan untuk melakukan tugas-tugas operasional dalam perusahaan yang sifatnya di luar kegiatan pemeriksaan. Audit internal terlibat dalam memenuhi kebutuhan
manajemen, dan staf audit yang paling efektif meletakkan tujuan manajemen dan organisasi di atas rencana dan aktivitas mereka. Tujuan-tujuan audit disesuaikan
dengan tujuan manajemen, sehingga auditor internal itu sendiri berada dalam posisi untuk menghasilkan nilai tertinggi pada hal-hal yang dianggap manajemen paling
penting bagi kesuksesan organisasi.
2.3.3. Lingkup Audit Internal
Lingkup audit audit scope merupakan batasan dari suatu audit. Lingkup
audit internal memberikan batasan bidang atau kegiatan yang akan diaudit, periode waktu yang diaudit, lokasi yang akan dikunjungi, dan
jenis kajian yang akan dilakukan untuk mendukung simpulan, dan jenis investigasi yang akan dilakukan jika dibutuhkan
11
Menentukan lingkup audit internal merupakan hal yang sangat penting dalam
proses perencanaan karena akan memengaruhi prosedur audit, sumber daya yang dibutuhkan, dan masalah
–masalah penting yang akan dilaporkan. Hal ini penting untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman atau harapan yang berlebihan dari para
pengguna laporan terhadap hasil audit. Dalam hal tertentu, lingkup audit juga perlu menegaskan bidang atau kegiatan
yang tidak termasuk dalam audit audit limitation. Hal ini sangat penting untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman atau harapan yang berlebihan dari para
pengguna laporan terhadap hasil audit. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan lingkup audit,
agar lingkup audit dapat ditentukan dengan tepat, yaitu:
a. Manfaat informasi dari tahap audit sebelumnya. Keputusan mengenai
penetapan lingkup audit dapat berubah sesuai dengan perubahan informasi yang diperoleh. Oleh karena itu, lingkup audit harus
ditentukan secara jelas pada tahap awal perencanaan audit sehingga kebutuhan mengenai sumber daya dan prosedur audit dapat
ditentukan.
b. Menyesuaikan lingkup Audit. Penyesuaian atau perubahan lingkup
audit perlu dilakukan apabila informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan audit mengharuskan demikian. Hal ini terjadi jika
informasi awal yang digunakan dalam menentukan lingkup audit
11
I Gusti Agung Rai, Audit Kinerja pada sector public, Salemba empat, Jakarta, 2010. Hal.
106
selama perencanaan awal kurang akurat dan kurang lengkap. Dalam situasi demikian, auditor harus membicarakan perubahan tersebut
dengan manajemen.
c. Menggunakan pertimbangan professional, untuk menentukan lingkup
audit yang lebih khusus untuk merancang prosedur audit dalam rangka mencapai tujuan audit.
d. Mempertimbangkan karakteristik objek audit. Karakteristik objek
audit yang berbeda akan menentukan periode waktu audit yang berbeda pula. Dalam menentukan periode waktu yang tepat, auditor
hendaknya mempertimbangkan hal
–hal sebagai berikut: 1.
Pendekatan audit yang digunakan termasuk sifat masalah yang akan diaudit, misalnya mengaudit proses dan mengaudit hasil.
2. Kondisi entitas yang diaudit, seperti adanya perubahan program
atau sistem sebelum atau selama audit. 3.
Sifat dan tersedianya bukti, Bukti ini harus dikumpulkan dengan periode waktu yang memadai. Keputusan mengenai periode waktu
audit yang tepat bergantung pada keputusan auditor di saat audit sedang berjalan dan bergantung pada bukti yang didapat dari audit.
4. Keahlian dan kompetensi yang dibutuhkan, yaitu dengan melibatkan
seorang ahli dalam tim audit.
12
2.4. Fungsi Audit sebagai Alat Kontrol
Auditor internal bisa sangat membantu manajemen dengan mengevaluasi alat kontrol dan menunjukkan kelemahan
–kelemahan dalam kontrol oleh auditor internal. Auditor internal harus terus mengingat bahwa alat kontrol dirancang untuk mencapai
tujuan manajemen. Tetapi harus diingat bahwa auditor internal membantu manajemen, bukan berarti berperan sebagai manager itu sendiri.
Standar audit internal diperlukan sebagai dasar untuk mengukur apakah pekerjaan audit intern telah memadai atau tidak. Dengan bekerja mengikuti standar,
auditor dapat mempertahankan diri dari tuduhan akan pelaksanaan audit yang tidak memadai. Dalam melakukan pekerjaannya, para pemeriksa intern harus mengikuti
12
I Gusti Agung Rai; Op.Cit, hal 107