Sejarah Umum Taruna Siaga Bencana TAGANA Sejarah Taruna Siaga Bencana TAGANA Kabupaten Deli Serdang

1. Anak balita 2. Anak jalanan 3. Anak nakal 4. Anak terlantar 5. Wanita rawan sosial ekonomi 6. Korban tindak kekerasan 7. Lanjut usia terlantar 8. Penyandang cacat 9. Tuna susila 10. Pengemis 11. Gelandangan 12. Bekas warga binaan lembaga kemasyarakatan 13. Korban penyalahgunaan NAPZA 14. Keluarga fakir miskin 15. Rumah tidak layak huni 16. Keluarga bermasalah sosial psikologis 17. Komunitas adat terpencil 18. Korban bencana alam 19. Korban bencana sosial 20. Pekerja migran bermasalah sosial 21. Penderita HIVAIDS 22. Keluarga rentan

3.5 Taruna Siaga Bencana TAGANA

3.5.1 Sejarah Umum Taruna Siaga Bencana TAGANA

Salah satu alasan lahirnya Taruna Siaga Bencana TAGANA yaitu adanya reaksi dari sebagian kaum muda di desakelurahan dari sebagian wilayah Republik Indonesia RI yang kurang puas akan kurang berfungsinya sistem penanggulangan bencana informal. Penanggulangan bencana informal adalah unsur penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Pelaksanaan penanggulangan bencana itu sulit dilakukan karena keterbatasan kemampuan pemerintah. Untuk itu diperrlukan kerja sama masyarakat dalam menjalankannya. Taruna Siaga Bencana TAGANA berisi relawan-relawan yang berasal dari Karang Taruna dan telah memiliki pengalaman dalam penanggulangan bencana. Universitas Sumatera Utara Pada tanggal 25 Maret 2004 telah diadakan Deklarasi Lembang untuk meresmikan Taruna Siaga Bencana TAGANA yang didukung dengan keluarnya Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 82 HUK 2006 Tentang Taruna Siaga Bencana dan SK Direktur Jenderal Bantuan Jaminan Sosial Nomor 147 BJS. BS. 08.04 IX 2008 Tentang Struktur Organisasi Tagana dalam hal tertib organisasi, administrasi dan operasional pelaksanaan kegiatan di provinsi dan kabupatenkota. Berdasarkan peraturan tersebut, TAGANA bertujuan untuk mendayagunakan dan memberdayakan generasi muda dalam mengatasi dan menanggulangi bencana baik alam maupun sosial. Tagana mempunyai tugas membantu pemerintah dalam penanggulangan bencana baik sebelum, pada saat bencana dan sesudah bencana. Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan operasional TAGANA dibebankan kepada anggaran APBN dan APBD.

3.5.2 Sejarah Taruna Siaga Bencana TAGANA Kabupaten Deli Serdang

Sekalipun TAGANA telah diresmikan sejak tahun 2004 namun TAGANA Deli serdang diresmikan sejak tahun 2009. Peresmian itu dilakukan setelah TAGANA melakukan beberapa aksi seperti aksi penanggulangan bencana, pengumpulan sertifikat pelatihan, dan aksi camp selama 1 minggu di kompleks kantor dinas sosial. Pada akhirnya Tagana Deli Serdang diresmikan disertai penerbitan peraturan piket 24 jam yang harus diikuti semua anggota Tagana. Staff Tagana bukan termasuk PNS dan mereka tidak mendapatkan gaji tetap dari Dinas Sosial. Untuk itu staff Tagana membantu mengerjakan proyek Dinas Sosial untuk mencukupi kebutuhan mereka. Universitas Sumatera Utara

3.5.3 Latar Belakang Taruna Siaga Bencana TAGANA Kabupaten Deli Serdang