dengan mengemukakan sebab peristiwa itu terjadi sedangkan how mendeskripsikan bagaimana peristiwa terjadi.
Bagian berita terakhir, yaitu kaki berita. Kaki berita berisi informasi yang tidak terlalu penting. Biasanya kaki berita berisi pendapat seseorang yang menjadi
saksi dari peristiwa yang diberitakan.
2.2.5 Multikultural
Akar kata multikulturalisme adalah kebudayaan. Secara etimologis, multikulturalisme dibentuk dari kata multi banyak, kultur budaya, dan -isme
aliranpaham. Dengan demikian, multikulturalisme dapat diartikan paham mengenai banyak budaya. Untuk lebih memahami multikultural, berikut ini akan
diuraikan 1 pengertian pendidikan multikultural, 2 ciri-ciri pendidikan multikultural, dan 3 tujuan pendidikan multikultural.
2.2.5.1 Pengertian Pendidikan Multikultural
Mahfud 2011:175 menyatakan bahwa pengertian pendidikan multikultural masih diperdebatkan oleh banyak pakar. Meskipun demikian, bukan berarti
definisi pendidikan multikultural tidak ada dan tidak jelas. Beberapa pakar menafsirkan pengertian pendidikan multikultural berikut ini.
a. Andersen dan Crusher 1994
Pendidikan multikultural dapat diartikan sebagai pendidikan mengenai keragaman kebudayaan.
30
b. James Banks 1993
Pendidikan multikultural merupakan pendidikan untuk people of color. Artinya, pendidikan multikultural ingin mengeksplorasi perbedaan sebagai
keniscayaan anugerah Tuhan sunatullah. c.
Muhaemin el Ma’hady Secara sederhana pendidikan multikultural dapat diartikan sebagai pendidikan
tentang keragaman kebudayaan dalam merespon perubahan demografis dan kultural lingkungan masyarakat tertentu atau bahkan dunia secara
keseluruhan global. d.
Paulo Freire Pendidikan bukan merupakan “menara gading” yang berusaha menjauhi
realitas sosial dan budaya. Pendidikan harus mampu menciptakan tatanan masyarakat yang terdidik dan berpendidikan, bukan hanya sebuah masyarakat
yang hanya mengagungkan prestise sosial sebagai akibat kekayaan dan kemakmuran yang dialaminya.
e. Prof. HAR Tilaarr
Pendidikan multikultural berawal dari berkembangnya gagasan dan kesadaran tentang interkulturalisme seusai Perang Dunia kedua. Fokus pendidikan
multikulturalisme tidak lagi diarahkan semata-mata kepada kelompok rasial, agama, dan kultural domain atau mainstream.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendidikan multikultural adalah pendidikan mengenai keragaman kebudayaan untuk menciptakan
31
kesetaraan, kesatuan, dan kedamaian antarsuku, agama, ras, maupun gender dalam masyarakat.
2.2.5.2 Ciri-ciri Pendidikan Multikultural
Mahfud 2011:187 menyebutkan bahwa pendidikan multikultural mempunyai ciri-ciri sebagai ini.
1. Membentuk “manusia budaya” dan menciptakan “masyarakat berbudaya
berperadaban”, 2.
Materinya mengajarkan nilai-nilai luhur kemanusiaan, nilai-nilai bangsa, dan nilai-nilai kelompok etnis kultural,
3. Metodenya demokratis, yang menghargai aspek-aspek perbedaan dan
keberagaman budaya bangsa dan kelompok etnis multikulturalis, 4.
Evaluasinya ditentukan pada penilaian terhadap tingkah laku anak didik yang meliputi persepsi, apresiasi, dan tindakan terhadap budaya lainnya.
2.2.5.3 Tujuan Pendidikan Multikultural