Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pustaka merupakan salah satu unsur yang penting dalam suatu penelitian sebab pustaka dapat dijadikan sebagai kerangka berpikir bagi peneliti untuk memahami dan menerangkan fenomena yang menjadi pusat perhatian peneliti. Dalam bab ini akan membahas teori yang melandasi penelitian yaitu meliputi: 1 penelitian terdahulu; 2 persepsi; 3 kompetensi kepribadian konselor; 4 profil kompetensi kepribadian konselor menurut persepsi siswa.

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah penelitian yang telah dilakukan sebelum penelitian ini, dengan variabel yang sama. Tujuannya adalah sebagai bahan literatur pembanding dan referensi tambahan selain buku. Penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan adalah: Penelitian pertama yang pernah dilakukan Tri Endah Nurhayati 2008 dalam “Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Ciri-ciri Kepribadian Pada Guru Pembimbing Dengan Minat Siswa Dalam Memanfaatkan Layanan Konseling Perorangan Pada Siswa Kelas IX Sigaluh Banjarnegara Tahun 20072008” bahwa hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang ciri- ciri kepribadian pada guru pembimbing dengan minat siswa dalam memarnfaatkan layanan konseling perorangan pada siswa kelas IX Sigaluh Banjarnegara tahun 20072008. Semakin positif persepsi siswa tentang rapport dan empati guru pembimbing maka siswa akan sadar tanpa paksaan untuk mengikuti dan memanfaatkan kegiatan bimbingan dan konseling, dan rapport serta empati adalah bagian dari kompetensi kepribadian konselor dalam melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling. Penelitian kedua yang dilakukan oleh Retno Wahyu Ningsih 2011 dengan judul skripsi “Pemahaman Konselor Tentang Kompetensi Kepribadian Konselor Dalam Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri se- Kabupaten Tegal Tahun 2010201 1” menyebutkan bahwa konselor sudah memahami tentang kompetensi kepribadian dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Hal ini ditunjukkan dengan hasil prosentase tiap-tiap aspek dalam kompetensi kepribadian yang secara keseluruhan termasuk dalam kriteria baik yaitu meliputi pemahaman konselor tentang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, pemahaman konselor tentang menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusia dan kebebasan untuk memilih, pemahaman konselor tentang menunjukkan integritas stabilitas kepribadian yang kuat, serta pemahaman konselor tentang menunjukkan kinerja yang berkualitas tinggi. Penelitian terakhir yang berkaitan dengan kompetensi kepribadian juga dilakukan oleh Yenisa Yuni Asih 2010 judul skripsinya “Korelasi Antara Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Konselor dan Sikap Proaktif Siswa Terhadap Pemanfaatan Layanan Konseling Perorangan Pada Siswa Kelas VIII SMP N 37 Semarang” bahwa hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor dan sikap proaktif siswa terhadap pemanfaatan layanan konseling perorangan di SMP N 37 Semarang tahun 20092010. Hal ini ditunjukkan dengan hasil prosentase dalam kriteria sesuai yaitu 74, hal ini berarti siswa telah melihat dan mendengar tentang keimanan dan ketaqwaan konselor terhadap Tuhan Yang Maha Esa, siswa juga dapat merasakan bahwa integritas dan stabilitas konselor yang sesuai. Kaitan antara penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan adalah semakin konselor dapat menunjukkan kompetensi kepribadian yang baik dalam melakukan pelayanan bimbingan dan konseling maka konselor dapat menunjukkan kemampuan kompetensi kepribadian konselor. Konselor harus dapat memahami dan menerapkan dengan baik kompetensi kepribadian konselor dalam kehidupan sehari-hari, maka secara otomatis konselor mempunyai kemampuan kompetensi kepribadian konselor yang baik pula.

2.2 Profil Kompetensi Kepribadian Konselor Menurut Persepsi Siswa