Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

3.9.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variable independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variable otogonal adalah variabel independen sama atau nol Ghozali, 2005. Multikolinearitas dapat dilihat dari 1 Nilai tolerance dan 2 Variance Inflation Factor VIF. Jika VIF lebih besar dari 10, maka antar variabel bebas independent variable terjadi persoalan multikolinearitas dan sebaliknya bila VIF kurang dari 10, maka antar variabel bebas independent variable tidak terjadi persoalan multikolinearitas.

3.9.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang lebih baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas karena data cross section mengandung berbagai ukuran Kecil,sedang, dan besar Ghozali, 2005. Dalam penelitian ini metode untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan metode grafik dan dengan uji Glejser. Dengan metode grafik, hasil pengujian normalitas dengan menggunakan grafik Scatterplot. Apabila dari grafik tersebut menunjukan titik-titk menyebar Universitas Sumatera Utara secara acak serta tersebar, baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, hal ini menunjukan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini. Sedangkan pada uji Glejser, model regresi dikatakan terbebas dari masalah heterokedastistas jika nilai probabilitas 0,05.

3.9.4 Pengujian Hipotesis