42
intern yang tergolong pada faktor psikologis dimana faktor psikologis ini berhubungan dengan motivasi intrinsik atau motivasi yang timbul dari diri peserta
didik. Faktor psikologis sangat berperan pada pencapaian hasil belajar peserta didik yang tinggi. Sardiman 2012 : 39 menyebutkan bahwa faktor psikologis
akan senantiasa memberikan landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan belajar secara optimal. Tanpa adanya faktor psikologis, maka proses belajar
akan terhambat bahkan dapat menimbulkan kesulitan dalam proses pembelajaran. Pendapat lain yang mendukung yaitu pendapat dari Hartini Nara 2014 :
51 yang menyebutkan bahwa motivasi merupakan faktor yang banyak memberikan pengaruh terhadap proses belajar dan hasil belajar. pendapat dari
tokoh – tokoh pendidikan seperti Mc. Clelland, Bandura, Bloom, Weiner, dan
Fyans and Maerh yang dikutip oleh Hartini Nara 2014 : 51 menyebutkan bahwa kontribusi motivasi belajarlah yang paling baik terhadap prestasi belajar.
Uno 2013 : 29 menyebutkan seseorang yang mempunyai motif berprestasi tinggi cenderung untuk berusaha menyelesaikan tugasnya secara
tuntas, tanpa menunda – nunda pekerjaanya. Semangat berpresasi yang tinggi
tersebut akan mewujudkan hasil belajar yang tinggi, dan sebaliknya apabila semangat berprestasinya rendah maka hasil beajar yang diperolehnya pun akan
rendah. Penelitian tentang hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar ini juga telah diteliti oleh peneliti sebelumnya yang terangkum dalam kajian empiris.
2.3 KAJIAN EMPIRIS
Hasil penelitian terdahulu yang meneliti tentang hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar, antara lain : penelitian yang dilakukan oleh Sri
43
Susandi Ulandari, Dibia, dan Nyoman Sudana yang tertulis dalam jurnal mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha vol. 2 no. 1 tahun 2014 dari Jurusan
Pendidikan Guru Sekola h Dasar Universitas Pendidikan Ganesha, yang berjudul “
Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa SD Kelas V Semester Ganjil Di Desa Buruan”. Hasil penelitian menunjukan bahwa antara
motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa diperoleh nilai r hitung lebih besar dari pada r tabel, yang berarti memiliki kontribusi yang signifikan. Sedangkan
kontribusi motivasi belajar terhadap prestasi belajar sebesar 29,92. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan
prestasi belajar siswa. Selanjutnya ada penelitian yang dilakukan oleh Gde Suardana, Wiarta, dan
Sujana dalam Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha vol. 2 no.1 tahun 2014 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan
Ganesha dengan judul “ Hubungan Antara Interpersonal Intelligence dan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SDN Gugus Letkol I
Gusti Ngurah Rai Denpasar”. Hasil penelitian menunjukkan dari sampel siswa kelas V SDN Gugus Letkol I Gusti Ngurah Rai Denpasar diperoleh data dengan
nilai R = 0,946, dan Fhit = 786,73 lebih dari Ftab = 3,05 ini berarti terdapat hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara interpersonal intelligence
dan motivasi belajar dengan hasil belajar IPS siswa kelas V SDN gugus Letkol I Gusti Ngurah Rai Denpasar Utara tahun ajaran 20132014.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Makmur Nurdin dalam Jurnal Publikasi Pendidikan vol. 2 no. 3 halaman 170-181 tahun 2012 Jurusan PGSD Fakultas
44
Ilmu Pendidikan UNM, dengan judul “ Hubungan Pemberian Motivasi Orang Tua Dan Hasil Belajar Siswa Di SD Inpres 686 Biru Kabupaten Bone”. Diperoleh
hasil sebagai berikut, yaitu tingkat pemberian motivasi orang tua murid di SD Inpres 686 Biru Kabupaten Bone dalam kategori cukup baik. Secara umum
tingkat pemberian motivasi orang tua murid di SD Inpres 686 Biru Kabupaten Bone dalam kategori cukup baik. Ada hubungan positif antara pemberian motivasi
orang tua dan hasil belajar murid di SD Inpres 686 Biru Kabupaten Bone. Penelitian yang dilakukan oleh Nunuk Kristyawati dan Much. Amien
dalam jurnal Elementary School 1 vol. 1 no. 2 halaman 153-163 tahun 2014 Universitas PGRI Yogyakarta, dengan judul “Pengaruh Regrouping dan Motivasi
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas IV, V,dan VI Sekolah Dasar”. Diperoleh hasil sebagai berikut, berdasarkan penelitian
tersebut disimpulkan 1 ada pengaruh positif yang signifikan regrouping terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas IV,V dan VI SDN 2 ada pengaruh positif yang
signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas IV, V dan VI SDN dan 3 ada pengaruh positif yang signifikan regrouping dan motivasi
belajar terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas IV,Vdan VI SDN. Regrouping memberikan kontribusi pisitif terhadap prestasi belajar IPS sebesar 10,953;
sedangkan motivasi belajar memberikan kontribusi sebesar 23,197. Penelitian yang dilakukan oleh Arif Hidayat dan Siti Irene Astuti
Dwiningrum dalam Jurnal Prima Edukasi vol. 4 no. 1 halaman 32-45 tahun 2016 Prodi Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul “
Pengaruh Karakteristik Gender Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar
45
Matematika Siswa SD”. Diperoleh hasil, 1 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan p 0,05 karakteristik gender terhadap prestasi belajar matematika
siswa. 2 Terdapat pengaruh yang signifikan p 0,05 motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa dengan kontribusi sebesar 44,6. 3 Secara
bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan p 0,05 antara karakteristik gender dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa dengan
kontribusi sebesar 44,8. Penelitian
lainnya yang
telah dilakukan
oleh Moullifatiha,
Bouhamidisliman, dkk dalam International Journal Of Art Sciences vol. 7 no. 3 halaman 117-128 tahun 2014 University of Bechar, Algeria. Dengan judul
“Attitudes And Motivations In Learning English As A Foreign Langauge
“.
Diperoleh hasil bahwa motivasi sangat berpengaruh pada prestasi belajar siswa dan membentuk sikap terhadap target bahasa.
Penelitian yang dilakukan oleh Riffat Un Nissa Awan, Ghazala Noureen, dan Anjum Naz dalam International Education Studies vol. 4 no. 3 halaman 72-
79 tahun 2011 Lecturer, Department of Education, University of Sargodha, Pakistan dengan judul “A Study Of Relationship Between Achievement Motivation,
Self Concept And Achievement In English And Mathematics At Secondary Level “.
Diperoleh hasil bahwa motivasi belajar dengan prestasi akademik terdapat hubungannyang signifikan.
Penelitian yang dilakukan Rachmawati Indah Permata Sari dalam Jurnal Pedagogik vol. II no. 1 halaman 26-32 tahun 2014 dari Faultas Ilmu
Pendididkan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNISMA “45” Bekasi
46
dengan ju dul “ Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS Kelas IV di SDN 11 Petang Jakarta Timur”. Dengan hasil bahwa perhitungan didapat xy r produkmomen sebesar 0,065 maka H1 diterima.
Koefisien determinasi sebesar 12,3 menunjukkan bahwa motivasi belajar memberikan kontribusi terhadap hasil belajar siswa.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Retno Palupi, dkk dalam Jurnal Teknologi Pendidikan Dan Pembelajaran vol. 2 no. 2 halaman 157-170 tahun
2014 Mahasiswa Magister Perkembangan teknologi produksi Pendidikan Pascasarjana FKIP UNS dengan judul “Hubungan Anatara Motivasi Belajar dan
Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Dalam Mengelola Kegiatan Belajar Dengan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII Di SMPN 1 Pacitan”. Diperoleh hasil
bahwa ada hubungan antara motivasi belajar dan guru terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 1 Pacitan.
Selanjutnya penelitian yang telah dilakukaan Nooraini Othman, dkk dalam
International Journal Of Psychological Studies vol. 3 no. 1 halaman 1-9 tahun 2011 mahasiswa UTM Perdana School, Universiti Perkembangan teknologi
produksi Malaysia, International Campus, telah melalukan penelitian dengan judul “The Relationship between Self-Concept, Intrinsic Motivation, Self-Determination
and Academic Achievement among Chinese Primary School Students ”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat yaitu signifikan rendah. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh ketiga
peneliti, terdapat kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar. Hasil tersebut menjadi bukti empiris
47
terhadap penelitian hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar yang akan dilaksanakan oleh peneliti.
Penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar digunakan sebagai landasan bagi peneliti dalam
melaksanakan penelitian korelasi. Dalam penelitian ini hubungan tersebut akan dikaitkan dengan hasil brlajar pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini
dilaksanakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Gugus Dr. Soetomo kecamatan
Blado Batang.
2.4 KERANGKA BERFIKIR